close
Nuga Sehat

Asuplah Kacang-Kacangan, Kolesterol Turun

Anda menjalankan program diet? Lantas menghapus menu kacang-kacangan dari tabel menu harian Anda?
Itu salah besar! Anda telah melakukan kekeliruan dan terjebak dengan pemikiran “kuno” tentang bahaya kandungan lemak dari biji kacang-kacangan.

Anda juga dijebak oleh pendapat “tua” yang menyatakan makanan untuk diet diatur atas dasar jumlah lemak, karbohidrat atau protein dalam makanan.

Padahal, seharusnya Anda tahu, jenis diet modern telah berevolusi dengan berbagai penyesuaian dalam kelompok makanan ini, di mana tujuan utama yang ingin dicapai adalah untuk mengurangi lemak tubuh dan mencegah obesitas serta dampak negatifnya.

Diet yang menitikberatkan pada pengurangan konsumsi lemak, berdasarkan penelitian terbaru dengan akurasi tinggi, terutama di Amerika Serikat tidak mengurangi obesitas dan angka penderita diabetes.

Selama bertahun-tahun, semakin banyak bukti yang menunjukkan manfaat menambahkan biji-bijian seperti gandum, kacang-kacangan, dan kakao untuk tujuan diet.

Anda jangan takut ngemil kacang-kacangan dan cokelat. Makanan itu bermanfaat bagi kesehatan.

Kacang, sebagai conroh kasus, merupakan sumber lemak yang baik dengan kisaran sekitar setengah hingga dua per tiganya mengandung lemak, yang sebagian besar adalah lemak “baik” atau PUFA.

Sebagian jenis kacang-kacangan seperti kenari mengandung PUFA yang sangat tinggi.

Cokelat hitam mempunyai sekitar satu per tiga kadar lemak sedangkan lemaknya terutama terdiri atas SFA, dan SFA yang terdapat dalam cokelat adalah asam stearat, yang tidak seperti jenis SFA “jahat” atau SFA “rantai pendek”, tidak terkait dengan naiknya kolesterol.

Selain itu, baik kacang maupun cokelat memiliki kandungan energi yang tinggi namun energi yang dihasilkan tidak menyebabkan obesitas karena keduanya mampu menghasilkan respon jenuh efektif, yaitu, memuaskan selera makan dan kelebihan konsumsi dapat dihindari.

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi biji-bijian bisa berarti lebih dari sekedar menyehatkan namun dapat mengurangi penyakit jantung dan diabetes mellitus.

Biji-bijian terdiri dari tiga komponen utama, yaitu kulit biji, endosperma dan lembaga. Data tersebut tampak menunjukkan efek menguntungkan memakan biji-bijian terutama kulit biji.

Nah, ketika Anda mengambil sebungkus kacang kesukaan Anda, Anda juga bisa mengurangi serangan jantung dan risiko stroke.

Kebanyakan percobaan terkontrol secara acak menunjukkan bahwa konsumsi kacang dikaitkan dengan penurunan kolesterol jahat.

Sebuah lembaga penelitian besar Spanyol, PREDIMED Study, mempublikasikan dalam New England Journal of
Medicine, menyatakan, mereka yang memiliki risiko tinggi serangan jantung namun belum didiagnosis mengidap penyakit jantung, dan mengonsumsi tiga puluh gram kacang campuran atau ditambah minyak zaitun satu liter per minggu terdeteksi mengalami penurunan serangan jantung, stroke dan kematian.

Bagi mereka yang suka makan kacang saat sarapan bisa bisa bangga karena mengonsumsi kacang empat kali atau lebih per minggu juga dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung sebesar dua puluh dua persen.

Secara umum, berbagai penelitian telah mengidentifikasi manfaat kacang tanah misalnya, sebagai penurun kolesterol. Makan sejumlah kecil kacang tanah setiap hari bisa mengurangi kolesterol, meningkatkan kesehatan jantung, dan bahkan merangsang penurunan berat badan.

Kacang tanah mengandung lemak, sehingga diet kacang yang dianjurkan harus dibatasi . Kabar baiknya, lemak yang terkandung dalam kacang tanah adalah lemak baik yaitu lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda sehingga cocok sebagai diet untuk menurunkan kolesterol.

Kacang tanah juga menawarkan manfaat kesehatan tambahan seperti antioksidan dan serat.

Seorang dokter naturopati, Alan Christianson, mengatakan kacang-kacangan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan kolesterol, menurunkan nafsu makan, meningkatkan energi, kaya akan antioksidan, menurunkan tekanan darah, menghambat penuaan, hingga mencegah kanker.

Kacang-kacangan termasuk lentil dan kacang hitam diketahui mengandung resveratrol yang tinggi.

Resveratrol adalah sebuah senyawa polifenol yang terdapat pada tumbuhan termasuk juga kacang, stroberi, ekaliptus, dan anggur. Senyawa ini sangat banyak manfaatnya termasuk memperlambat penuaan dini, melindungi jantung, hingga mencegah kanker.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan kacang dapat membantu menurunkan diastolic dan sistolik tekanan darah secara signifikan. Adapun jenis kacang-kacangan yang diteliti terdiri dari kacang hitam, kacang polong, nothern, navy, dan pinto.

Kacang-kacangan juga mengandung antioksidan unik yang bisa memblokir enzim yang disebut α-glukosidase dan lipase pankreas, di mana enzim tersebut dapat memicu kenaikan berat badan dan menyebabkan diabetes.

Kacang aduki dan kacang hijau merupakan beberapa diantara banyak kacang yang kaya akan antioksidan.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa kacang juga mengandung senyawa resveratrol dan beberapa kandungan lainnya yang dapat mencegah kanker.

Tidak hanya kacang saja yang dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker, namun juga ekstrak dari kacang-kacangan yang dinamakan IP6, menurut penelitian dapat bermanfaat untuk melawan kanker.

Dalam sebuah penelitian terbaru, sebanyak tiga puluh lima orang pria obesitas diminta melakukan salah satu dari empat macam diet selama delapan minggu, dan salah satunya adalah diet dengan mengonsumsi kacang-kacangan.

Kelompok yang menerapkan diet tinggi kacang-kacangan diketahui mengalami perbaikan terhadap kesehatannya seperti turunnya tekanan darah, turunnya kadar kolesterol, lemak yang berkurang, dan energi yang meningkat.

Itulah beberapa manfaat dari kacang-kacangan. Sebenarnya masih banyak lagi manfaatnya, namun beberapa ulasan di atas setidaknya sudah cukup untuk membuat kita tahu betapa pentingnya mengonsumsi kacang-kacangan. Semoga artikel ini bermanfaat.