close
Nuga Sehat

Apakah Anda Mampu Mengelola Hipertensi?

Anda mengenal  penyakit darah tinggi?

Tahu resiko dan dampak yang ia timbulkan?

Lantas, apakah ada antisipasi Anda untuk mengelolanya?

Misalnya  mengukur tekanan darah secara rutin

Tapi tahukah Anda apa yang sebenarnya jadi penyebab tekanan darah tinggi?

Mungkin yang langsung terlintas di benak Anda adalah makan terlalu banyak garam, stres, dan minum alkohol terlalu banyak.

Alasan ini  memang tidak salah. Tapi itu bukan  masalah utama mengapa darah tinggi menghampiri Anda.

“Data menunjukkan bahwa hipertensi sangat sulit dihindari seiring dengan bertambahnya usia,” kata Clyde Yancy, MD, kepala kardiologi dan asosiasi direktur dari Bluhm Cardiovascular Institute di Chicago, Illinois.

“Ketika sudah berusia lima puluh lima tahun, kita punya kemungkinan sembilan puluh persen untuk mengalami hipertensi.”

Seperti ditulis “grandparents,” Kamis, 19 Mei 2016,  penyebab tak terduga darah tinggi bisa datang dari  bahan kimia BPA yang ditemukan dalam beberapa kaleng dan plastik.

Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa paparan BPA akan menyebabkan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Bisa juga datang dari gula, bukan cuma garam.

Terlalu banyak konsumsi gula juga bisa berbahaya untuk tekanan darah.

Faktanya, konsumsi gula terlalu banyak akan lebih berbahaya dibanding garam.

Penelitian juga menyebutkan bahwa penderita tekanan darah tinggi juga harus membatasi konsumsi gula.

Yang disalahkan adalah fruktosa di dalamnya. Karena ketika gula ditambahkan dalam makanan dan minuman yang diproses maka akan menyebabkan masalah hipertensi.

The American Heart Association  merekomendasikan perempuan untuk mengonsumsi gula tak lebih dari enam sendok teh  atau seratus  kalori per hari. Sedangkan pria tak lebih dari sembilan sendok teh per hari  seratus lima puluh kalori.

Selin itu tidur menjadi  salah satu masalah tak terduga yang menyebabkan ngorok, badan lemas, dan tekanan darah tinggi.

National Sleep Foundation mengungkapkan bahwa ketika pernapasan terganggu maka aliran oksigen mulai turun.

Otak akan mengirimkan sinyal ke sistem saraf untuk meningkatkan aliran oksigen ke otak dan jantung. Hal ini akan mengetatkan pembuluh darah Anda.

Susah tidur juga akan mengurangi kualitas tidur.

Untuk Anda tahu hipertensi adalah peningkatan tekanan di pembuluh darah yang menempatkan dalam kondisi stres tinggi.

Kondisi tekanan darah yang normal adalah 120 mmHg setiap kali jantung berdetak atau sistolik dan 80 mmHg saat berada dalam kondisi relaksasi atau diastolik.

Saat seseorang memiliki kondisi tekanan darah tinggi sama atau lebih tinggi dari 140 mmHg saat sistolik dan 90 mmHg saat diastolik, maka ia dapat disebut memiliki tekanan darah yang tinggi.

Hipertensi menjadi penyakit nomor satu dalam Global Burden of Disease di dunia.

Hipertensi pun terkenal sebagai silent killer karena dapat menyebabkan kematian tanpa ada gejala yang muncul terlebih dahulu.

Hipertensi pada beberapa dekade lalu dikenal sebagai penyakit orang tua. Namun pergeseran telah terjadi.

Masalahnya, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ seperti jantung, otak, dan ginjal.

Namun bukan hanya tiga organ tersebut, hipertensi dapat menyebabkan gagal ginjal, kebutaan, gangguan kognitif hingga disfungsi seksual.

Beberapa faktor menjadi penyebab terjadinya hipertensi, seperti merokok, pola makan tidak sehat, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik, hingga kegemukan, stres, kolesterol tinggi dan diabetes mellitus.

Para ahli medis sepakat bahwa perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat adalah kunci mencegah dan menjaga tekanan darah di batas normal.

Tindakan lainnya adalah pengendalian asupan garam tak lebih dari lima gram per hari, mengonsumsi asupan sayur dan buah lima kali sehari, mengurangi asupan lemak, serta menjauhi berbagai faktor yang menyebabkan penyebab hipertensi.

Namun yang kalah penting adalah pengecekan sedini mungkin mengingat hipertensi tak memiliki gejala tapi dapat langsung mengantarkan pada penyakit mematikan.

Pengecekan tensi darah kini bukan hanya dapat dilakukan oleh dokter, namun sudah tersedia pengecek tensi darah hingga kadar kolesterol yang dapat dilakukan sendiri di rumah.