close
Nuga Sehat

Menginginkan Diet Cepat atau Diet Sehat?

Jika Anda ingin mengurangi berat badan, setengah hingga satu kilogram per minggu adalah bobot sehat yang direkomendasikan untuk dihilangkan.

Perubahan pola makan secara mendadak untuk menurunkan berat badan secara cepat berisiko membuat Anda mengalami gangguan kesehatan.

Usaha keras yang tidak sehat ini juga tidak memungkinkan perubahan gaya hidup berkelanjutan yang bertujuan untuk menjaga kestabilan berat badan ideal dalam jangka panjang.

Setengah hingga satu kilogram per minggu adalah jumlah penurunan berat badan yang direkomendasikan.

Penurunan berat badan secara cepat cenderung tidak akan bertahan lama. Selain itu, orang yang menghilangkan berat badan dengan cepat akan berisiko mengalami masalah kesehatan:

Umumnya, orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat akan makan dalam porsi yang lebih sedikit atau bahkan memaksakan diri untuk tidak makan. Kondisi ini membuat tubuh kekurangan kalori sehingga mudah lemas dan lelah. Produktivitas orang tersebut pun akan menurun.

Tubuh memerlukan karbohidrat, vitamin, mineral, lemak, dan protein dalam jumlah yang ideal agar dapat berfungsi dengan baik.

Namun ketika ingin berat badan segera turun, Anda akan cenderung mengurangi atau bahkan menghilangkan beberapa nutrisi seperti karbohidrat dan lemak.

Padahal tubuh Anda membutuhkan semua unsur agar tubuh tetap sehat dan tidak rentan terkena penyakit.

Diet yang cepat tidak memberi kesempatan untuk melatih tubuh membakar kalori dalam jumlah banyak.

Padahal untuk mencapai hasil yang dapat bertahan lama, diperlukan perubahan gaya hidup secara bertahap dan menyeluruh, mulai dari olahraga hingga pengaturan pola makan.

Diet cepat membuat makanan yang Anda konsumsi tidak terbakar secara maksimal sehingga berat tubuh kembali naik.

Diet yang dilakukan dengan ekstrem dan cepat tidak membakar lemak, melainkan membakar otot-otot tubuh sehingga jaringan otot menjadi rusak.

Beberapa penyakit yang dapat menyerang karena efek samping diet cepat, antara lain sakit kepala, konstipasi, rambut rontok, dan menstruasi yang tidak teratur.

Penelitian membuktikan bahwa orang yang teratur makan pagi, siang, dan malam lebih dapat menjaga berat badan ideal.

Sarapan yang mengandung cukup serat dan protein dapat membuat Anda tetap merasa kenyang hingga tiba waktu makan siang. Namun melewatkan makanan utama membuat Anda cenderung mengonsumsi banyak makanan ringan di sela-sela waktu makan utama.

Pernahkah Anda memperhatikan kira-kira berapa banyak kalori yang terkandung dalam dua potong gorengan, sekantong kripik kentang, dan sepotong kue?

Jumlah totalnya bisa melebihi kalori yang seharusnya Anda konsumsi.

Memeriksa label nutrisi pada kemasan makanan dapat membantu Anda memperkirakan jumlah kalori yang dikonsumsi.

Menyantap makanan ringan yang berkalori tinggi memang berisiko membuat diet gagal. Namun ternyata jika makanan ringan itu jenis yang sehat dan berkalori rendah justru membuat orang jauh dari rasa lapar dan lebih mampu menjaga berat badan ideal.

Makanan ringan kaya protein seperti kacang almond dapat menjaga metabolisme tubuh tetap bekerja maksimal.

Orang yang melakukan diet cepat cenderung menghindari konsumsi makanan berkalori tinggi. Sebagai gantinya, mereka mengonsumsi lebih banyak minuman manis.

Padahal jumlah kalori dalam minuman tertentu seperti kopi dengan krim dan minuman soda sebenarnya tidak kalah banyak dibandingkan makanan.

Selain itu, minuman-minuman ini justru akan membuat perut merasa lapar sehingga pada akhirnya Anda perlu makan lebih banyak.

Sebagian orang mengira bahwa konsumsi air mineral membuat tubuh menjadi gemuk. Padahal air mineral merupakan unsur terpenting dalam pembakaran kalori. Konsumsi minimal delapan gelas per hari justru akan meningkatkan laju metabolisme.

Jika berat tubuh Anda turun dalam hitungan hari, maka kemungkinan besar yang turun adalah kadar air dalam tubuh. Tetapi bukan lemak.

Daripada tiap hari menakar berat badan, cobalah untuk lebih memfokuskan diri pada tujuan jangka panjang seperti target menghilangkan setengah kilogram dalam waktu satu hingga dua pekan.

Selain membuat frustasi karena keinginan tidak tercapai, menargetkan untuk menurunkan berat badan hingga limas kilogram seminggu dapat membuat Anda berniat melakukan segala cara, termasuk cara tidak sehat untuk mencapainya.

Stres karena target yang tidak tercapai justru dapat memicu Anda untuk makan lebih banyak lagi.

Pada dasarnya diet yang sehat adalah tentang mengelola pola makan, termasuk memilih jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi.

Diet yang sehat adalah ketika semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh bisa terpenuhi.

Target-target kecil dan sederhana bernilai penting sebagai langkah menuju perubahan gaya hidup secara berkelanjutan. Selain itu, menetapkan target realistis secara rutin dan berhasil memenuhinya akan membuat Anda merasa positif.

Misalnya, jika Anda suka mengonsumsi gorengan tiap hari, targetkan untuk tidak mengonsumsinya dalam waktu seminggu. Sebagai gantinya, konsumsilah selingan sehat seperti buah kering.

Sebagai langkah awal, Anda tidak perlu berolahraga secara rutin untuk tetap merasa bugar. Lakukan suatu hal yang Anda sukai agar aktivitas tersebut dapat dilakukan berulang-ulang seperti bermain futsal bersama rekan kerja atau bersepeda bersama keluarga.

Menjadwalkan olah tubuh di pagi hari sebelum mulai beraktivitas merupakan cara terbaik bagi Anda yang merasa kesulitan untuk meluangkan waktu juga. Usahakan untuk berolahraga setidaknya dua hingga tiga jam per minggu.

Batasi konsumsi makanan dalam kemasan, makanan siap saji, dan makanan yang digoreng. Kelompok makanan jenis ini banyak mengandung kalori, bahan pengawet, dan garam.

Lebih baik mengonsumsi makanan yang diproses dengan cara dikukus atau direbus dibandingkan yang digoreng di dalam minyak panas.

Makanan yang dikukus atau direbus dalam waktu yang tidak terlalu lama memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap dibandingkan makanan yang digoreng. Sementara itu, makanan yang digoreng mengandung kalori dan lemak jenuh yang tinggi.

Penuhi sepertiga bahan makanan di piring dengan daging tanpa lemak, ikan, atau daging unggas. Cobalah untuk memperbanyak porsi buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan.

Pilihlah jenis sumber karbohidrat yang sehat seperti beras merah atau kentang. Makan buah yang tidak terlalu manis seperti apel, tomat dan avokad.

Kebiasaan-kebiasaan sederhana berikut dapat membawa manfaat besar jika dilakukan secara konsisten dan dalam jangka panjang: