close
Nuga Sehat

Air Putih Itu Sehat, Tapi Jangan Berlebihan

Siapa bilang air putih itu tidak sehat! Ya, menyehatkan. Terutama untuk metabolisme tubuh. Tapi, seperti dirilis dari sebuah hasil penelitian “Stanford University,” meminum air putih yang berlebihan akan menimbulkan masalah bagi kesehatan.

Memang penelitian terakhir ini bertentangan dengan apa yang dianjurkan oleh para ahli kesehatan selama ini untuk meminum air putih sebanyak-banyaknya. Dan ternyata anjuran mengonsumsi delapan gelas air atau dua liter air per hari ternyata menjadi hal yang diperdebatkan.

Baru-baru ini, seorang peneliti sekaligus ahli fisiologi olahraga dari Stanford University, Stacy Sims, bahkan mempertanyakan soal anjuran tersebut.

“Tidak ada metode ilmiah di balik angka-angka itu,” ujar Sims seperti dilansir laman Foxnews, Selasa, 30 September 2014.

Selain itu, ujar dia, rekomendasi tersebut tidak memperhitungkan faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan asupan cairan. Misalnya faktor jenis kelamin, lingkungan, tinggi, dan tingkat kebugaran.

Menurut Sims, terlalu banyak mengonsumsi cairan justru bisa menyebabkan hiponatremia. Untuk diketahui ini merupakan kondisi ketika natrium dalam darah menjadi terlalu encer.

Adapun gejala hiponatremia antara lain mudah bingung, sakit kepala, mual, dan kembung. Gejala-gejala tersebut seringkali disalahartikan sebagai dehidrasi.

Sementara itu dalam kasus yang parah, hiponatremia dapat menyebabkan kejang, kegagalan organ, dan bahkan kematian.

Sims menjelaskan, jika seseorang mengonsumsi terlalu banyak air sekaligus maka bisa menyebabkan buang air kecil terlalu banyak dan akhirnya tubuh tidak menyerap cairan apapun.

“Tubuh memiliki respons volume alami yang menyebabkan Anda buang air kecil,” kata dia.

Lantas bagaimana Anda mengetahui berapa banyak air yang perlu dikonsumsi? Menurut Sims, sebagai permulaan jangan hanya mengandalkan rasa haus. Ia pun merekomendasi untuk rutin menimbang berat badan setiap hari selama sepekan.

Hal ini bertujuan untuk mengecek tingkat dehidrasi. “Berat badan Anda seharusnya tidak berfluktuasi terlalu banyak,” ucapnya.

Sesudah itu perhatikan berapa banyak buang air kecil serta warnanya di pagi hari. “Jumlahnya seharusnya banyak dan pucat atau jernih,” ucap Sims.

jangan abaikan apakah Anda merasa haus saat bangun di pagi hari. Jika Anda meras haus maka Anda tidak mengonsumsi cukup cairan.

Hitunglah asupan kopi, teh, buah-buahan dan sayuran yang berair sebagai asupan cairan. “Selain itu, kafein bukan diuretik,” ucapnya. “Ini mengenai volume. Jika Anda minum lima cangkir, Anda akan buang air lebih banyak.”

Jangan memakai takaran besar Mulai dengan takaran yang sedikit. “Tidur biasanya enam hingga delapan jam. Jika Anda langsung minum tiga gelas jus atau air, Anda akan memicu respons volume. Sebaiknya minum dalam takaran yang lebih sedikit,” kata Sims.

Minum satu cairan yang bukan air putih per hari. Misalnya teh hangat dengan sedikit garam dan lemon. “Ini akan meningkatkan suhu ini Anda, dan sejumlah kecil garam dapat membantu Anda menyerap cairan.” katanya.

sumber : foxnews