close
Nuga Region

Kamis, 25 Juli 2013, Polonia Tutup dan Kuala Namu Berfungsi Penuh

Fasilitas ruang tunggu di Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, Sumut, yang siap difungsikan

Hari Kamis, 25 Juli 2013, penumpang pesawat dengan tujuan maupun transit Medan tidak akan lagi “landing” atau “take off” di Bandara Polonia. Hari itu mereka akan menikmati sesuatu yang benar-benar baru. Mereka akan merasakan “aura” sebuah bandara ber”label” internasional sekaligus bandara terbesar, termodern dan terbaik di Asia Tenggara.

Kuala Namu International Airport, atau nanti akan di sapa dengan Kuala Namu, memulai operasional penuhnya. 25 Juli 2013. Ingat, hari Kamis.. Bandara baru yang berada di Deli Serdang, Sumatera Utara, ini siap menampung kedatangan 33 pesawat per jam, termasuk yang berbadan lebar seperti Airbus A-380.

Untuk penduduk Aceh yang akrab dengan situasi Polonia, hari itu akan merasakan suasana yang berbeda. Polonia akan ditutup untuk layanan penerbangan komersial. Ia akan dikembalikan ke lapangan udara militer dan dikelola oleh TNI-Angkatan Udara.

Kuala Namu, Kamis 25 Juli 2013, akan membuat orang kaget. Ia akan hadir sebagai bandara dengan sistem komputerisasi terpadu dalam layanan penumpang. Sistem “ticketing,” bagasi dan “counter” yang terhubung dalam satu alur membuat penumpang nyaman. Tidak lagi macam “pasar malam” yang sumpek, seperti di Polonia.

Ruang tunggu, restoran dan kios-kios yang tertata rapi membuat penumpang dilayani bagaikan “raja.” Kuala Namu, secara pasti akan mengalahkan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, yang penuh sesak.

Kuala Namu juga akan memberi pelayanan “full” dalam hal transportasi. Ada tiga pilihan untuk mencapainya nanti. Bisa dengan akses jalan umum, akses jalan told an kereta bandara. Yang terakhir ini, kereta bandara, Kuala Namu menelikung Bandara Soekarno-Hatt dengan mendhuluinya berfungsi.

Kereta bandara, yang juga merupakan satu-satunya di Indonesia, menjamin kepastian sampai dengan jarak 30 kilometer dalam waktu 29 menit. Jalan akses yang kini sudah rampung memang tidak member jaminan kepastian sampai karena harus “berkelahi” dengan pemakai jalan lainnya. Tapi, kelak, jalan tol akan membuat penumpang dari Medan- Kuala Namu dan sebaliknya pasti akan senang.

Jalan tol Medan – Kuala Namu kini sedang dalam pembebasan lahan terakhir. Tahun depan akan dikerjakan konstruksi dan selesai dalam dua tahun.

Kepala Project Implementation Unit Kuala Namu, Joko Wasito menyatakan, landasan pacu bandara ini dibuat sesuai standar yang berlaku. Dengan lebar dan panjang runway yang mencapai 3.750 meter, maka pesawat badan lebar dapat mendarat.

Sistem di sini, mulai dari landasan, pengisian avtur dan parkir, bisa melayani kepentingan itu pesawat berbadan lebar,” kata Joko Wasito kepada wartawan di Kuala Namu, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Sabtu (6/7/2013).

Dibandingkan bandara yang digantikannya, yakni Bandara Polonia di Medan, Kuala Namu juga mampu menampung pesawat parkir lebih banyak. Yakni 33 pesawat per jam, sedangkan Polonia sekitar 11 pesawat per jam.

Pesawat dengan rute jauh, dapat ditangani di sini, sehingga tidak perlu berhenti untuk mengisi minyak di tempat lain.”Misalnya rute jauh ke Eropa, bisa ditangani,” kata Joko.

Bandara Kuala Namu disebut-sebut sebagai salah satu bandara terbesar di Asia Tenggara. Dari segi infrastuktur, bandara ini sudah mampu untuk mendaratkan, memarkirkan, atau menerbangkan pesawat raksasa Airbus tipe A380.

Hal tersebut dikatakan oleh Plt General Manager Bandara Polonia, Slamet Samiadji saat melakukan tinjauan ke bandara Kuala Namu, Deli Serdang.

“Dari sisi kekuatan runway, kemudian dari sisi kekuatan Apron kita sudah siap untuk didarati A380,” katanya.

Hanya saja, penyesuaian Garbarata dari bandara ini belum dilakukan. “Tapi extend-nya sudah siap, tinggal ditambah kalau ada A380 masuk,” ungkapnya.

Secara terpisah, Kepala Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura, Kristanto mengungkapkan hal senada. Menurutnya, untuk pendaratan atau parkir saja saja, A380 sudah siap untuk mendarat di bandara yang dikelola PT Angkasa Pura 2.

“Berarti sudah siap. Tinggal extend tapi untuk setting A380 belum,” katanya.

Bisa dikatakan jika penyesuaian atau setting penambahan garbarata telah dilakukan, Bandara Kuala Namu menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang mampu mengoperasikan pesawat Airbus A380.

“Cengkareng sebenarnya pernah, tapi hanya mendarat saja. Waktu itu emergency ada penumpang yang meninggal, pesawat Sidney ke Singapura. Setelah mendarat, turunkan penumpang meninggal, dia terbang lagi, pungkas Kris.

Saat ini, sesuai data Kementerian Perhubungan, Bandara Kuala Namu mampu mendaratkan pesawat terbesar adalah B 777-300 ER.

Tags : slide