close
Nuga News

Sudah 61 Militer Yahudi Dibunuh Hamas

Beberapa jam sebelum genjatan senjata berdurasi tiga hari di Jalur Gaza, militan Hamas berhasil membunuh lima tentara Israel untuk melengkapi jumlah serdadu Yahudi itu yang tewas, sebanyak 61 orang. Kelima tentara Israel yang tewas Jumat, 01 Agustus 2014 itu terjadi di perbatasan Gaza

Sehari sebelumnya tiga tentara Israel juga diserang Hamas, dan terbunuh di sebuah terowongan yang sangat rahasia di utara Gaza.

Kelima tentara Israel yang tewas Jumat, 01 Agustus 2014 itu terkena tembakan mortir.Diberitakan AFP, Jumat , peristiwa ini terjadi beberapa jam sebelum gencatan senjata pagi kemarin.

“IDF, pusat komando tentara Israel, mengkonfirmasi bahwa pada Kamis pagi kemarin, lima tentara IDF tewas dalam operasi militer di perbatasan Gaza karena terkena tembakan mortir,” demikian pernyataan pihak tentara.

Sementara itu, sebelum terjadi gencatan senjata juga sempat terjadi serangan udara yang membuat enam orang Palestina meninggal dunia.

Sejak pukul 08.00 pagi ini waktu setempat, Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama 72 jam di Jalur Gaza. Kedua pihak akan melakukan perundingan di Kairo, Mesir.

Pihak Hamas sudah mengkonfirmasi gencatan senjata tersebut. Melalui juru bicaranya, Fawzi Barhum mengatakan kedua belah pihak akan menghormati gencatan senjata yang disepakati.

“Hamas menerima gencatan senjata untuk bantuan kemanusiaan selama 72 jam,” katanya.

Tentang tiga tentara Israel yang tewas sehari sebelumnya terjadi ketika mereka sedang menutup terowongan buatan Hamas yang menghubungkan antara Gaza dan Israel. Dalam upaya penutupan itu, Pasukan Hamas memberi perlawanan dan menyebabkan tiga tentara Israel tewas.

Serangan itu juga menyebabkan lima belas tentara Israel cedera. Mereka yang cedera karena tertimpa bahan material terowongan. Serangan itu dikatakan pejabat militer Israel oleh Pasukan Hamas di bawah Brigade Ezzedine- Al-Wassam.

Serangan itu dilakukan oleh Hamas dengan memasang bahan peledak di dalam terowongan. Saat diledekan material terowongan runtuh dan menimbulkan korban jiwa bagi pasukan Israel.

“Mereka terjebak dalam terowongan yang sudah dipasang bahan peledak oleh Hamas,” ucapnya.
Pada hari yang sama Israel kembali melakukan serangan udara terhadap basis Hamas di jalur Gaza. Pada serangan terakhir, sembilan warga Palestina tewas.

Seperti diberitakan AFP, Jumat, serangan itu diarahkan pada pusat pengungsi Gaza di Nusseirat. Pihak medis mengkonfirmasi korban tewas dalam serangan itu.

Selain itu, tiga warga lainnya tewas dalam serangan udara malam Israel di sebelah Selatan jalur Gaza. Total korban yang tewas hingga saat ini berjumlah 1.435 orang.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menulis surat terbuka kepada pemimpin dunia terkait krisis di Gaza. Melalui surat tersebut, SBY menyerukan agar gencatan senjata tidak lagi ditunda-tunda namun segera dilaksanakan.

“Saya juga memperhatikan situasi di Gaza baik nasional dan internasional, krisis sudah melampaui batas kepatutan. Hari ini saya sampaikan surat terbuka ke seluruh pemimpin dunia,” kata SBY.

Dalam surat terbuka tersebut, SBY menjelaskan upaya-upaya yang telah ia lakukan sebagai Presiden RI untuk mengatasi krisis di Gaza. Ia melakukan upaya diplomasi dengan berbagai diplomat hingga Sekjen PBB Ban Ki-moon, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas namun kondisi Gaza belum membaik.