close
Nuga News

Makam Nabi ke Baqi?

Rencana pemindahan makam Nabi Muhammad, dari “Kubah Hijau” Masjid Nabawi , Madinah, ke pekuburan “umum” Al Baqi, menuak badai kutukan umat Islam sedunia setelah proposal setebal enam puluh satu halaman dari akademisi Arab Saudi itu dibocorkan ke publik.

Berita pemindahan makam Nabi Muhammad itu sebelumnya telah dibahas oleh Kerajaan Saudi, sebagai penjaga Masjid Nabawi, dengan alasan utama untuk meniadakan pemberhalaan, sekaligus memberi kenyamanan bagi pengunjung untuk berziarah.

Makam Nabi Muhammad yang menjadi salah satu tempat suci umat Islam selama ini menjadi bagian dari komplek Masjid Nabawi. Kalau rencana pemindahan ini terjadi, makam ;lama Rasululullah akan dihancurkan dan kerangka jenazahnya akan dipindahkan ke pemakaman al-Baqi, yang letaknya tak jauh dari Masjid Nabawi.

Pemakaman al-Baqi juga merupakan tempat peristirahatan terakhir sejumlah keluarga Nabi Muhammad, termasuk ayah Nabi Muhammad, Abdullah, yang dipindahkan ke sana pada 1970-an.

Jika makam Nabi Muhammad benar-benar akan dipindahkan ke sana, maka tidak akan ada nisan di atasnya. “Makam Nabi akan dibuat anonim,” kata Dr Irfan al-Alawi, Direktur Yayasan Penelitian Peninggalan Islam Saudi.

Penghapusan seluruh nisan di makam ini memang sudah dilakukan sejak 1924. Hal ini dilakukan agar para jemaah tidak akan tahu siapa yang dimakamkan di sana sehingga tidak ada yang berdoa kepada mereka.

Berziarah atau berdoa di makam bagi Islam garis keras merupakan bentuk syirik karena dianggap menyembah berhala.

Harian Independent, Inggris, melaporkan Rabu, 03 September 2014 bahwa proposal penghancuran itu adalah bagian dari dokumen konsultasi yang dibuat seorang akademisi Saudi terkemuka, dan telah beredar di kalangan para pejabat Masjid Nabawi.

Usulan kontroversial itu merupakan bagian dari dokumen konsultasi yang diajukan oleh akademisi terpandang Arab Saudi, Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal dari Al-Imam Muhammad Ibn Saud Islamic University di Riyadh. Proposal tersebut telah diedarkan di kalangan para pengawas di Masjid Nabawi.

Rencana tersebut diketahui oleh seorang akademisi Saudi yang lain, yang menentang penghancuran tempat-tempat suci di negara itu. Tempat yang dimaksud khususnya adalah Mekkah, yang menjadi lokasi situs paling suci dalam Islam, Kabah, yang terletak di dalam Masjidil Haram.

Makam Nabi Muhammad berada di kompleks Masjid Nabawi di kota Madinah, di bawah kubah berwarna hijau. Rencana penghancuran ini diungkap oleh seorang akademisi Saudi lainnya, yang menentang rencana ini.

Selain rencana pemindahan makam Nabi Muhammad itu, penghancuran juga dilakukan terhadap kamar di sekitar makam yang dulu digunakan oleh Nabi sebagai pemukiman keluarganya.. Kubah hijau pun tak luput dari rencana penghancuran.

Dr Alawi, direktur the Islamic Heritage Research Foundation, dalam wawancaranya dengan harian The Independent, mengatakan bahwa bila rencana penggusuran makam itu dilakukan, makam Nabi akan menjadi anonim tidak dikenal.

“Semua hal di sekitar Masjid Nabawi telah dihancurkan. Masjid dikelilingi oleh bulldozer. Setelah mereka menghancurkan semuanya, mereka akan masuk ke masjid. Imam masjid mengatakan ada kebutuhan untuk memperluas masjid, dan melakukannya dengan cara itu menghancurkan makam Nabi, sementara perhatian dunia tengah tertuju pada Irak dan Suriah,” kata Alawi.

Usulan untuk penghancuran makam ini didasarkan pada ajaran Wahabisme yang sejak lama telah melarang ziarah kubur karena dianggap sebagai perbuatan syirik.

“Kuburan Nabi sangat dihormati oleh kaum Sunni, yang tidak akan melakukannya penghancuran. Makam ini juga sangat penting bagi kaum Syiah. Saya yakin terungkapnya rencana ini akan menimbulkan kemarahan di Dunia Muslim,” kata Dr. Alawi.

Sejauh ini, pemerintah Saudi belum menyatakan keputusan apapun atas proposal itu. Namun lembaga penelitian Gulf Institute mengatakan, banyak bangunan berusia 1.000 tahun di kota-kota suci Mekkah dan Madinah telah dihancurkan oleh pemerintah Saudi dalam 20 tahun terakhir, dengan tujuan memperluas pusat perbelanjaan, membangun gedung pencakar langit, dan hotel mewah.

Selama pembangunan kompleks Jabal Omar di Mekkah, para pejabat Saudi menghancurkan banyak situs arkeologi, khususnya tempat kelahiran Nabi Muhammad dan rumah istri Nabi, Khadijah, dan mengubahnya menjadi perpustakaan dan toilet umum.

Dua dari tujuh masjid bersejarah penting, yaitu masjid yang dibangun untuk mengenang Perang Khandaq dan sebuah masjid milik cucu Nabi, juga diledakkan sepuluh tahun yang lalu. Gambar-gambar pembongkaran situs-situs kuno itu diambil diam-diam dan kemudian diselundupkan ke luar negeri.

Bocornya dokumen yang ditulis akademikus Arab Saudi mengenai usulan pemindahan makam Nabi Muhammad menjadi perbincangan publik.

Laporan di harian The Independent berjudul “Saudi Menghadapi Risiko Perpecahan Baru dengan Usulan Memindahkan Makam Nabi Muhammad” itu mengutip usulan dalam dokumen oleh seorang akademikus yang beredar di antara para pengawas Masjid Nabawi.

Tags : slide