close
Nuga News

Rahasia Kumis Petak dan Jambulnya Gogon

Margono alias Gogon memang telah pergi

Ia  meninggal di Lampung, Selasa, 15 Mei, karena serangan jantung.

Namun begitu, Gogon, “lulusan” pelawan Srimulat itu, meninggalkan ikonik tentang jambul dan kumisnya yang mengasikkan.

Keberadaan Gogon di pentas lawak tak  punya gaya yang khas.

Apalagi kalau kalau dikaitkan dengan  kumis ‘petak’ dan jambul pirangnya.

Mengutip berbagai sumber, kumis ‘petak’ Gogon ini ternyata terinspirasi dari pelawak terkenal dunia Charlie Chaplin.

Dengan gaya lucu dan kumis khasnya, Gogon berharap bisa mengocok perut warga Indonesia dengan lawakan dan penampilannya. Untuk membuat gayanya lebih lucu dan unik, Gogon juga menampilkan gaya rambut yang tak biasa, jambul.

Hanya saja, ‘jambul’ ini sebenarnya bukanlah jambul karena berada di bagian tengah kepala plontosnya.

Tak sekadar menyisakan rambut di tengah plontosnya, Gogon juga mengecat pirang beberapa helai sisa rambutnya di bagian tengah.

Sebenarnya gaya rambut ini mirip dengan gaya mohawk, hanya saja dia mencukur habis bagian pinggirnya dan lebat di bagian tengahnya.

Selain disebut jambul, rambut ala Gogon ini juga kerap kali disebut sebagai rambut sikat, lantaran bentuknya yang menyerupai sikat lantai hitam.

Jambul Gogon ini pun menjadi sebuah identitas unik dan khas untuk dirinya di dunia hiburan.

Tahun-tahun pun berlalu, jambul makin lekat dengan citra Gogon.

Gaya dan tampilannya yang lucu serta unik akhirnya membuat banyak orang menirunya.

Banyak pria-pria Indonesia yang meniru gaya rambut unik ini. Namun tak cuma warga biasa yang mengikuti jambul Gogon. Beberapa selebriti pun terinspirasi untuk punya jambul tinggi.

Seketika, rambut jambul pun sempat jadi tren di dunia tata rambut di  enam tahun silam

Sebut saja beberapa selebriti seperti Gaston Castanyo, mantan suami Julia Perez sampai Syahrini dengan jambul khatulistiwa fenomenalnya.

Di Hollywood sendiri, aktor Josh Duhamel juga sempat memakai rambut jambul.

Namun berbeda dengan Gogon, rambut Duhamel sendiri masih punya rambut yang panjang.

David Beckham, Jared Leto, Mark Salling di  enam tahun lalu juga sempat punya rambut jambul ala Gogon, bahkan sangat mirip.

Sebelum dikabarkan meninggal  Gogon Srimulat seakan punya firasat bahwa napas terakhirnya akan diembuskan usai pentas.

Gogon meninggal setelah diajak tampil untuk sebuah acara yang berhubungan dengan Pilkada di Lampung.

Menurut Kadir, rekannya sesama personel Srimulat, pria 58 tahun itu meninggal karena serangan jantung.

Sebelumnya, Gogon sempat menyampaikan pesan terakhir pada asistennya, Item Sahifah.

Kata sosok kelahiran  31 Desember 1959lima puluh sembilan tahun lalu itu  “hidup tidak pernah bisa ditentukan.”

“Semua harus siap, dan kalau saya sewaktu-waktu setelah tampil meninggal, teman-teman media tolong dikabari, dan kalian semua yang rukun,” ia melanjutkan, dalam bahasa Jawa.

Benar saja, Gogon meninggal setelah pentas bersama musisi campursari Didi Kempot. Jenazahnya langsung diterbangkan ke Solo, Jawa Tengah menggunakan pesawat terbang. Sang pelantun Stasiun Balapan itu pun mendampinginya.

Jenazah Gogon rencananya dimakamkan di kampung halamannya, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu, hari ini, 16 Mei

Sahifah menyampaikan informasi itu di rumah duka, Dukuh Bungur Ireng, Desan Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, seperti diberitakan Antara.

Jenazah dijadwalkan sampai di Boyolali sore Namun Gogon tidak akan langsung dimakamkan. Pemakamannya baru dilangsungkan di TPU desa setempat Rabu esok

Sahifah mengaku mendapat kabar meninggalnya Gogon pertama kali dari putra sulung sang pelawak, Ari Mustika melalui pesan singkat.

Ari kebetulan mendampingi ayahnya manggung di Lampung. “Mas, Papa meninggal,” demikian bunyi pesan singkat itu.

Kantor berita Antara melaporkan, Sahifah menduga Gogon kelelahan. Selama dua belas tahun mendampingi personel Srimulat itu, ia memahami bahwa banyak pekerjaan sering membuat Gogon kelelahan.

Sebelum ke Lampung, Gogon memang pentas di Semarang dan Bandung.

Ia lalu sempat pulang sejenak ke Boyolali, namun langsung bertolak ke Lampung.

“Mas Gogon mengalami kecapaian karena bekerja. sering mengalami sesak napas. Mas Gogon itu seniman pekerja keras dan tidak pernah mengeluh,” ujarnya di rumah duka. Gogon disebutnya sebagai sosok yang tekun dan tidak pernah merasakan lelahnya.

Pada 2016, Gogon sempat berkata ia sebenarnya sudah ‘dipanggil’ Tuhan. Namun saat itu semua orang menyangka konteksnya adalah bercanda. Ia pun disambut tawa.

“Pak Asmuni sebagai sesepuh sudah dipanggil, Pak Timbul dipanggil, kemarin belum lama Mas Mamiek juga sudah dipanggil,” ujar Gogon sembari menangis.

Ia melanjutkan sembari berseloroh dan disambut tawa, “Saya dipanggil, tapi saya enggak dengar.”