close
Nuga News

Istri-Istri Eyang Subur Tak Mau Diceraikan

Usai ditenggelamkan oleh berita kecelakaan yang menyebabkan meninggalnya ustaz Uje Jeffry al-Buchory selama empat hari terakhir, polemik Eyang Subur kembali muncul dalam infotainment media, baik tayangan televisi, media cetak dan laman website.

Informasi, yang beredar diseputar kasus Subur dan menjadi santapan media adalah keengganan para istrinya untuk diceraikan. Majelis Ulama dalam fatwanya telah menyatakan Eyang Subur telah menyimpang dari kaidah ajaran Islam karena memiliki istri lebih dari empat dalam satu masa serta melakukan praktek klenik atau perdukunan yang berselimut atas nama ajaran agama.

Eyang Subur memiliki delapan  istri yang di”simpan”nya  bak gundik atau selir di satu rumah. Subur kini menghadapi dilemma antara keharusan menceraikan “kelebihan” istrinya berdasarkan syariat dan keengganan para istri untuk dicerai.

Menurut sebuah sumber Eyang Subur secara terselubung pernah mengancam para istrinya untuk tidak membuka “aib” perkawinannya ke publik. Ancaman itu berupa “teluh” yang akan diderita oleh para istri itu jika keluar dari rumahnya.

Para istri Eyang Subur, entah dalam jumlah berapa yang telah memberi anak kepadanya, menyatakan tidak mau diceraikan.”Memang benar istri-istri Eyang Subur tidak mau cerai, kenapa harus bohong, tanya saja nanti,” ujar kuasa hukum Eyang Subur, Ramdan Alamsyah, y melalui BlackBerry Messenger (BBM), Selasa..

Lebih lanjut, Ramdan menjelaskan, hingga kini Eyang Subur masih menafkahi kedelapan istrinya. Mereka juga patuh terhadap orang tua gaek itu. Itu terbukti dengan sikap para istrinya yang memilih tetap tinggal di rumah Eyang Subur di kawasan Duri Kepa, Tanjung Duren, Jakarta Barat.

“Sampai sekarang istri Eyang Subur masih ada di rumah Eyang. Kalau alasannya kenapa, nanti tanya langsung saja ke istrinya,” jelasnya.

Entah “tenung” apa yang ditularkan Eyang Subur kepada “gundik”nya itu para  istri-istri  kakek tua Bangka itu  ikut beraksi mendukung suami mereka melaporkan Adi Bing Slamet cs ke Polda Metro Jaya. Sementara sebelumnya, Subur sudah melaporkan Adi ke Mabes Polri dengan tuduhan pencemaran nama baik. Sedangkan Adi juga sudah melaporkan balik Subur ke Polda Metro Jaya dengan pasal penistaan agama

Salah satu istri Eyang Subur bernama Ani. Perempuan ini telah hidup bersama  dengan lelaki yang “ngelmu’ itu selama  delapan tahun. Ani merupakan istri  ketujuh, dan selama dipelihara Subur  sudah tidak pernah pulang ke rumah.

Menurut sang ayah, Ade Junaidi, anaknya telah diguna-guna. “Delapan tahun Ani enggak boleh pulang. Terakhir tahun 2009 sudah enggak ketemu dengan Ani,” kata Ade ketika ditemui di Komisi Nasional  Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Ade, anaknya diguna-guna paranormal fenomenal itu. Pasalnya, setiap berkunjung ke tempat Ani, hanya keluarga saja yang diizinkan pulang. “Anak saya dikondisikan sesuai Eyang gaibnya. Keluarga boleh pulang, tapi Ani enggak boleh,” ungkapnya.

Bahkan, saat Ade menyambangi kediaman Eyang Subur di kawasan Duri Kepa, Tanjung Duren, Jakarta Barat, dia sempat dibuat tidak bisa bicara. “Saya tidak bisa berbicara. Tiap tiga bulan saya datang, tapi mulut saya tidak bisa berbicara, mulut saya dikunci oleh Si Subur,” tandasnya.

Karena sudah hampir empat tahun tidak bertemu anaknya, Ade Junaidi bertekad akan mengambil paksa anaknya. “Subur, saya mau ambil anak saya. Itu hak saya. Saya enggak takut hukum,” tegas Ade. Dengan luapan emosi, Ade mengancam membunuh Eyang Subur jika tidak mengembalikan anaknya

“Tahun 2004 akhir atau 2005 awal saya pulang dari Sulawesi Tenggara. Saya kedatangan anak saya, kemudian anak saya minta persetujuan izin restu sama saya. Dia mau menikah dengan Pak Subur. Anak saya waktu itu ingin dijadiin istri keenam.
Meski pernikahan tersebut sempat gagal di awal, tak lama kemudian Ade mendengar anaknya telah resmi menjadi istri Eyang Subur

Sementara itu, kasus pedukunan yang dijalani Eyang Subur turut menarik perhatian finalis The Master, Bow Vernon. Menurutnya, orang-orang yang percaya pada Eyang Subur lah yang salah.

Bow Vernon mengaku tidak pernah percaya dengan hal-hal berbau mistis, apalagi pedukunan. Menurutnya, Eyang Subur sebenarnya tidak bersalah. Namun para pengikutnya lah yang bersalah dalam hal ini.

“Kalau gue sih enggak nyalahin Eyang Subur-nya. Yang salah adalah orang-orang yang percaya sama dia. Bodoh saja, kenapa percaya sama hal-hal klenik semacam itu. Yang lebih disayangkan lagi, para pejabat, artis bahkan pelawak pada percaya sama mereka,” ungkap Bow..

Bagi Bow, kepercayaan para pengikut Eyang Subur tidak lepas dari budaya Indonesia yang memang percaya pada hal-hal gaib. Bow menegaskan dia sama sekali tidak pernah percaya dengan pedukunan.

“Ini sudah jadi budaya Indonesia sendiri sih ya, percaya sama yang dukun-dukun. Sampai ada Museum Santet juga di Surabaya. Padahal gimana cara buktiinnya kalau memang benar disantet. Kalau gue sendiri sih enggak percaya sama kayak gitu,” tutupnya.

 

 

Tags : slide