close
Nuga News

Isarel Berang PBB Selidiki Kasus Gaza

Israel berang ke Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon yang ngotot membentuk komite untuk menyelidiki serangan Israel terhadap tempat perlindungan PBB yang menampung pengungsi Palestina.

Kemarahan Israel ini datang dari sikap ngotot Ban Ki-moon yang akan melakukan investegasi kasus pembantaian di Gaza dalam perang beberapa bulan lalu. Israel menghendaki kasus itu dihentikan karena mereka sudah bersedia menarik pasukan dan melaksanakan gencatan senjata tanpa batas waktu.

Bahkan Israel telah menginvestigasi pengeboman sebuah sekolah PBB di Beit Hanun pada 24 Juli yang menurut tim medis menewaskan sedikitnya 1lima belas orang.

Israel juga telah menyelidiki pengeboman di pantai Gaza yang menewaskan empat orang bocah yang sedang bermain di tempat itu.

Kedua serangan it, dulunya, mendapatkan kecaman keras baik dari PBB maupun Washington, meski AS tidak sepenuhnya menimpakan kesalahan terhadap Israel.

Insiden lain yang mulai diselidiki adalah pembunuhan seorang perempuan di wilayah selatan Gaza setelah pasukan Israel mengkordinasikan pemindahan perempuan itu dari zona pertempuran.

Insiden lain yang juga diselidiki adalah dugaan penyiksaan terhadap seorang tahanan dan pencurian uang yang dilakukan tentara Israel dari sebuah rumah warga Palestina.

Sejauh ini, militer Israel membatalkan penyelidikan dua kasus yaitu serangan udara yang menewaskan delapan orang anggota keluarga Al-Kaware pada 8 Juli dan serangan terhadap sebuah mobil yang dikabarkan menewaskan seorang pekerja media.

“Dalam sebuah konflik bersenjata, kematian warga sipil tak serta merta berarti ada kesalahan, sehingga saat kami menerima keluhan terkait insiden semacam ini…kami memerlukan sebuah pemahaman faktual
komprehensif atas insiden itu sebelum memutuskan untuk menggelar investigasi kriminal,” ujar pejabat itu.

Kecamuk perang antara Hamas dan Israel di Gaza, yang menyebabkan terjadi tragedi kemanusiaan paling biadab dan pada waktuy itu tak menyebabkan dunia terguncang.

Para pemimpin dunia hanya beretorika dengan menyalahkah Hamas sebagai biang dari dampak kebrutalan itu.

Dalam perang paling brutal di Gaza selama Juni dan Juli lalu lebih dari 2.100 warga Palestina tewas -banyak di antaranya warga sipil- menurut perkiraan PBB dalam perang di Gaza pertengahan tahun ini.
Sementara korban dari pihak Israel tujuh puluh dua orang dan kebanyakan tentara .

Komite PBB ini akan dipimpin oleh Patrick Cammaert, pensiunan jenderal Belanda yang memimpin misi penjaga perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo.

Dalam insiden terparah, lebih dari 12 orang yang berlindung di sekolah yang dijalankan PBB, tewas akibat serangan Israel.

Ribuan gedung hancur dan paling tidak 223 sekolah di Gaza, yang dijalankan oleh badan pengungsi PBB atau pemerintah Hamas, terhantam bom dalam selama perang.

Persenjataan juga ditemukan di beberapa sekolah yang dijalankan PBB yang tidak dipakai saat itu.

Ban Ki-moon mengumumkan rencana untuk membentuk komite penyelidikan selama kunjungan ke Gaza bulan lalu.
Ban menggambarkan serangan Israel terhadap sekolah yang dijalankan PBB itu sebagai “tidak bermoral”.

Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, secara terpisah membentuk komisi penyelidikan tentang serangan di Gaza, yang dipimpin oleh pakar hukum Kanada, William Schabas.