close
Nuga News

Gempa Minggu Pagi Kejutkan Calang

Gempa yang melanda Aceh bagian barat, Calang dan Meulaboh, Minggu pagi, 18 Mei pukul 08.02 WIB, seperti dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, mengejutkan penduduk di kawasan itu hingga mereka berhamburan keluar rumah dan sebagiannya berlarian ke bukit-bukit.

Hingga tengah hari, Minggu, 18 Mei 2014, belum ada laporan kerusakan akibat gempat yang berkekuatan 6,4 Skala Richter itu.

Dari Aceh Jaya, Azhari, seorang penduduk di Krueng Sabee, Calang, kota kabupaten, mengabarkan kekuatan gempa itu memang kuat. Penduduk merasa trauma karena kejadiannya di pagi Minggu, persis sama dengan saat gempa disertai tsunami sembilan tahun lalu.

Begitu gempa usai, kata Azhari, penduduk di Krueng Sabee berupaya menyingkir ke tempat yang lebih tinggi menjauh dari pinggir laut. Beberapa jam kemudian penduduk kembali rumah masing-masing karena dampak gempa memang tidak disertai tsunami.

Gempanya sendiri, menurut Azhari, sangat kuat. Goncangannya seketika. Dan penduduk merasa lega karena tidak disertai guncangan kedua dan seterusnya.

Sebagaimana dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika gempa terjadi sekira pukul 08.02 WIB.

Pusat gempa terjadi 342 Km barat daya Kabupaten Aceh Jaya dengan kedalaman 15 km. Gempa tersbeut tidak ada potensi tsunami.

Sementara itu posko Badan Nasional Penanggulan Bencana yang telah menghubungi beberapa BPBD di Aceh.
Gempa terasa sedang hingga cukup kuat beberapa detik oleh warga masyarakat di pesisir barat di Aceh Jaya dan Meulaboh. Bahkan, sebagian masyarakat berhamburan keluar rumah.

Berdasarkan peta guncangan gempa, intensitas gempa berskala III-IV MMI (sedang).

“Belum ada laporan kerusakan bangunan. BPBD masih melakukan pengecekan di lapangan. Kondisi masyarakat tetap berjalan normal,” jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilis yang dikeluarkan dari Jakarta.

Menurut dia, lokasi gempa 6,4 SR yang terjadi pada pagi hari ini merupakan satu komplek dengan lokasi gempa 8,5 SR yang terjadi pada 11 April 2012.

Pusat gempa berada di bagian luar dari daerah pertemuan lempeng Hindia Australia dengan Eurasia atau outer rise earthquake. Mekanisme gempa diperkirakan bersumber dari sesar geser. Bukan sesar naik sehingga tidak menimbulkan potensi tsunami.

Masyarakat dihimbau tetap waspada. Gempa bersifat quick on set. Artinya terjadi secara mendadak dan tidak ada tanda-tanda sebelumnya.

“Jika terjadi gempa secepatnya keluar dari bangunan dan berkumpul di tempat yang aman,” pungkasnya.
Daerah Aceh memang terkenal dengan kawasan rawan gempa. Selain gempa yang berada di laut, beberapa kali Aceh, dalam dua tahun terakhir ini, di landa oleh gempa darat.

Gempa 5,7 skala richter (SR) mengguncang warga Aceh Singkil sekira pukul 21.35 WIB. Pusat gempa berada di laut, 67 km Barat Daya, Kab Aceh Singkil.

Belum ada rinciann terkait dampak dari gempa yang berlangsung singkat itu.

“Dampak kejadian gempa akan diinformasikan menyusul jika ada. BPBD dan aparat melakukan pengecekan di lokasi,” kata Sutopo. Dipastikannya, kondisi masyarakat saat ini normal