Gempa dengan kekuatan 5,8 Skala Richter, Minggu, 01 Desember 2013, siang WIB, atau tepatnya pukul 13.29 mengguncang Kabupaten Simelue, sebuah pulau di Lautan Hindia, di bagian barat Aceh.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebut, gempa terjadi pada Minggu siang dengaqn titik pusat di 2 derajat Lintang Utara dan 96,65 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 20 kilometer.
Titik tersebut, menurut BMKG, berada di 91 kilometer sebelah tenggara Sinabang, Kota Kabupaten Simelue.
Gempa dirasakan III MMI di Medan, II MMI di Tanah Karo, dan II MMI di Aceh Selatan. Belum ada laporan mengenai kerusakan dan korban.
Sebelumnya, sebulan yang lalu, tepat 03 November 2013, gempa dengan kekuatan 5,6 skala richter juga mengguncang wilayah Simeulue. Gempa itu juga terjadi hari Minggu, dini hari WIB sekitar pukul 00.18 WIB.
Lokasi gempa, menurut BMKG, waktu itu, berada di 421 kilometer Barat Daya Kabupaten Simeulue, Provinsi NAD. Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Di bulan Oktober, atau tepatnya 22 Oktober 2013, gempa juga melanda Aceh, terutama Aceh Besar. Berlainan dengan gempa di Simeulue, gempa Aceh Besar berasal dari cecsar Seulimeum, atau gempa darat,
Kala itu, BNPB merilis satu orang tewas dan dua lainnya terluka akibat gempa 5,6 Skala Richter itu.. Selain itu, ratusan rumah rusak akibat gempa tersebut.
“Satu orang meninggal warga Kecamatan Mane akibat serangan jantung. Dua luka-luka.
Selain menelan korban jiwa, gempa juga mengakibatkan 159 rumah dan dua dua rumah ibadah di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, rusak parah. Gempa tersebut tak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Diberitakan sebelumnya, BMKG) menyebutkan gempa dengan kedalaman 10 kilometer itu, berpusat di 16 kilometer barat daya Aceh Besar. Lokasi gempa berada di koordinat 5,29 lintang utara dan 95,42 bujur timur.
Saat gempa, sejumlah warga di sana berhamburan keluar rumah. Mereka agak lama bertahan di luar karena takut ada gempa susulan. Sebagian warga Tangse masih trauma dengan gempa besar yang melanda wilayah itu pada Januari lalu.
