close
Nuga News

Gaza Masuki Gencatan Senjata Kedua

Israel dan Palestina memulai gencatan senjata baru selama lima hari di Gaza yang disepakati di akhir perjanjian pelucutan senjata tiga hari.

Saat gencatan senjata diumumkan, Israel meluncurkan serangan udara untuk membalas serangan roket dari Gaza.

Tidak ada laporan tentang kekerasan semalam dan kedua belah pihak diharapkan akan melanjutkan perundingan tidak langsung yang ditengahi oleh Mesir di Kairo.

Israel meluncurkan operasi militer di Gaza pada tanggal 8 Juli untuk menghentikan militan menyerang dari Gaza.

Hamas – yang menguasasi Gaza dan terlibat dalam perundingan di Kairo- menyanggah anggota mereka meluncurkan roket ke Israel Rabu malam.

Juru bicara militer Israel Peter Lerner mengatakan melalui akun Twitter, “Tidak perlu lompat ke kesimpulan. Kami tidak tahu yang meluncurkan roket pada pukul 10 malam ke Israel.”
Belum ada laporan tentang korban jiwa dari kedua belah pihak.

Sumber-sumber Palestina mengatakan perpanjangan gencatan senjata itu akan membuka peluang perundingan lebih lanjut.

Namun wartawan BBC Kevin Connolly di Gaza mengatakan perundingan di masa depan kemungkinan sulit.
Para pejabat dari kedua belah pihak berkomunikasi tentang tuntutan mereka melalui penengah di Kairo.
Perundingan ditujukan untuk mencari penyelesaian yang dapat bertahan untuk konflik Gaza

Semula pejuang Hamas tak peduli dengan kebrutalan militer Israel dan bersikeras menolak perpanjangan genjatan senjata dengan terus menerus “mengirim” tembakan roket ke negara Yahudi itu sebagai bagian dari keinginannya berperang kembali setelah jeda perdamaian berakhir Kamis ini.

Keinginan Hamas untuk berperang kembali didasarkan atas tidak dipenuhi tuntutan mereka oleh Israel untuk pembukaan kembali pelabuhan Gaza..

Dua roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam Israel selatan tiga jam sebelum gencatan senjata resmi berakhir, ungkap Angkatan Pertahanan Israel.

IDF menuduh “teroris” melanggar gencatan senjata.

Roket-roket jatuh di tempat terbuka dan tidak menimbulkan korban, kata tentara Israel, Jumat.

Hamas membantah telah menembak roket tersebut.

Seorang juru bicara sayap militer Hamas sebelumnya menyerukan negosiator Palestina untuk mengadakan pembicaraan tidak langsung dengan negosiator Israel di Kairo untuk menolak perpanjangan gencatan senjata, kecuali tuntutan jangka panjang disepakati.

Juru bicara itu mengatakan, organisasinya siap untuk “perang yang panjang”.

Para pejabat Israel sebelumnya mengatakan, mereka bersedia memperpanjang gencatan senjata sebelum berakhir hari Jumat. Namun, Hamas—yang menguasai Gaza—mengatakan ada kesenjangan besar antara kedua belah pihak.

Dari Tel Aviv, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tetap memerintahkan militer melakukan serangan balasan setelah sejumlah serangan roket yang dilepaskan dari Jalur Gaza menyusul berakhirnya gencata senjata tiga hari.

“Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Israel memerintahkan angkatan bersenjata untuk membalas Hamas yang menggagalkan gencatan senjata,” demikian pernyataan seorang pejabat Israel.

AD Israel menegaskan menyerang lokasi-lokasi teror di Jalur Gaza. Sementara itu, seorang juru bicara militer Israel mengatakan, tidak ada pasukan Israel yang dikirim masuk ke wilayah Jalur Gaza.

Kementerian Dalam Negeri Israel dan sejumlah saksi mengatakan, jet-jet tempur Israel menyerang Jabaliya di sebelah utara Jalur Gaza. Serangan juga menimpa Gaza City dan pusat dari wilayah Palestina itu.

Usai pernyataan Netanyahu, Israel kembali melancarkan serangan udara atas wilayah Gaza hari ini. Serangan itu menewaskan seorang bocah berumur 10 tahun. Ini merupakan korban jiwa pertama yang dilaporkan sejak berakhirnya gencatan senjata tujuh puluh dua jam di Gaza.

Paramedis Palestina mengatakan seperti dilansir AFP, Jumat, selain menewaskan anak tersebut, seorang wanita Palestina juga terluka dalam serangan Israel itu.

Sebelumnya, militer Israel mengumumkan telah membombardir sejumlah lokasi di Jalur Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata 72 jam hari ini. Militer Israel mengklaim, serangan-serangan udara itu dilancarkan sebagai respons atas 18 roket Palestina yang ditembakkan ke wilayah Israel.

Serangan-serangan udara itu telah diperintahkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“PM dan menteri pertahanan Israel telah memerintahkan IDF untuk membalas dengan keras atas pelanggaran Hamas terhadap gencatan senjata,” ujar seorang pejabat Israel seperti dilansir AFP.

Militer Israel mengkonfirmasi, pihaknya telah menargetkan lokasi-lokasi teror di wilayah Jalur Gaza. Namun juru bicara militer Israel menambahkan, saat ini belum ada pasukan Israel yang masuk ke wilayah Palestina itu.

Pemerintah Israel memutuskan untuk mundur dari perundingan dengan Palestina yang digelar di Kairo, Mesir mengenai perpanjangan gencatan senjata dengan kelompok Hamas.

“Israel tak akan bernegosiasi di bawah serangan,” kata seorang pejabat Israel seperti dikutip kantor berita AFP, Jumat..

Pemerintah Israel sebelumnya, sempat mengutarakan kesediaannya untuk memperpanjang gencatan senjata dengan Hamas yang berakhir hari ini.