close
Nuga News

Banjir Landa Tiga Kabupaten Pesisir Barat Aceh

Banjir besar yang melanda tiga kabupaten di Aceh bagian barat dan selatan belum lagi reda dan telah menenggelam ribuan rumah. Ketiga kabupaten yang dilanda banjir itu adalah  Aceh Selatan, Aceng Singkil dan Simeuleu. Ketinggian air air dari banjir yang terjadi sejak Kamis itu, mencapai 2,5 meter.

“Banjir  itu merata di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Singkil dan Simeulue. Hingga kini belum lagi surut. Memang ketinggian air sudah jauh berkurang, tapi hujan masih terus berlangung,” seperti yang dirilis  BNPB.

“Penyebab banjir itu terletak pada  pusat tekanan rendah di sebelah barat laut Aceh di sekitar Samudera Hindia menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah Aceh. Hingga saat ini pusat tekanan rendah tersebut masih kuat sehingga akan berpengaruh cuaca di Aceh dan sekitarnya,” lanjutnya.

Sutopo merinci, di Aceh Selatan hujan deras disertai angin kencang dan banjir terjadi di enam kecamatan yaitu Kecamatan Sawang, Kluet Tengah, Kluet Utara, Bahagia, Bangkongan, dan Kluet Selatan. Ribuan rumah terendam banjir hingga ketinggian dua meter lebih..

“Di Kecamatan Kluet Tengah,” seperto dilaporkan kontributor “nuga.co” di Tapaktuan Daniel Aziz,   sebanyak tiga belas  desa terendam banjir dengan 6.630 jiwa terdampak. Sedangkan di Kecamatan Bakongan 270 KK atau 1.070 jiwa dan di Kecamatan Sawang, 65 KK terendam banjir.”

Dilaporkan Daniel, Kota tapaktuan yang biasanya tidak pernah mengalami banjir, kali ini tak luput dari genangan. Rata-rata setengah meter air menggenangi perkampungan di kota yang terletak di pinggir laut itu. “Curah hujan tinggi sekali. Jarang curah hujan setinggi dan selama itu,” katanya.

Di Desa Ujung Manki, Kecamatan Bakongan, seperti di laprkan empat belas rumah  hilang diterjang ombak karena abrasi pantai. Beberapa jembatan hanyut.

Sedangkan banjir di Kabupaten Aceh Singkil merendam enam belas desa   dengan tinggi mencapai satu meter  pada Jumat. Sebanyak 4.569 KK atau 19.611 jiwa terdampak oleh banjir tersebut.

Di  Kabupaten Simeulue banjir juga merendam sepuluh  kecamatan pada Jumat. Banjir dipicu oleh hujan selama lima hari berturut-turut disertai angin kencang. 892 KK atau 4.817 jiwa terdampak banjir.

Di Simeuleu 576 KK mengungsi sementara di sejumlah tempat penampungan. Seorang anak, Andri (5), meninggal dunia tertimpa pohon kelapa di rumahnya di Desa Miten, Simeulue Barat.

“BPBD kabupaten bersama unsur masyarakat terus  melakukan penanganan darurat. Posko, dapur umum, pos pengungsian, pos kesehatan telah didirikan. Bantuan logistik disalurkan kepada masyarakat. Pendataan masih dilakukan.