close
Nuga News

Aksi Kekerasan Menyengsarakan Mesir

Mesir makin terpuruk oleh aksi kekerasan usai terjungkalnya kekuasaan Presiden Mohamad Morsi bersama Ikhwanul Muslimin. Kerusuhan demi kerusuhan terus melanda negara di tanduk Afrika itu dan menyebabkan terperosoknya ekonomi ke jurang kehancuran.

Sehari setelah demonstrasi berdarah di Lapangan Tahrir, Kairo, Minggu malam. Yang menewaskan lima puluh orang, Senin malam, 7 Oktober 2013 Mesir kembali bergolak

Sepuluh orang dinyatakan tewas dalam tiga serangan berbeda terhadap instalasi militer dan kepolisian. Kerusuhan baru ini pecah di di kota dekat terusan Suez, Ismailia. Kericuhan di daerah timur Kairo dipicu oleh penembakan oleh pria bertopeng yang ditujukan ke patroli militer Ismailia.

Akibat tembakan tersebut, enam tentara tewas termasuk seorang letnan. Sementara di Sinai, serangan diketahui berupa bom bunuh diri yang ditargetkan kepada markas besar keamanan di selatan el-Thor.

Setidaknya empat orang, termasuk pelaku tewas, dan 50 orang terluka akibat serangan ini. Tindak kekerasan maupun serangan hampir setiap hari terjadi di Mesir sejak tergulingnya Presiden Mohamed Morsi, tiga bulan lalu.

Namun demikian, serangan di Sinai Selatan merupakan yang pertama terjadi. Daerah Sinai dikenal sebagai tujuan wisata dan daerah yang aman selama bertahun-tahun.

Menteri Dalam Negeri Mesir Mohamed Ibrahim menyebut serangan di Sinai dilakukan untuk mengganggu masyarakat, sehingga menyebabkan instabilitas keamanan. Demikian dilansir dari Al-Jazeera, Selasa (8/10/2013).

Selain itu, para penyerang juga menargetkan serangan di kantor badan antariksa Mesir di Maadi, daerah pinggiran selatan Kairo. Di tempat ini, serangan berupa pelemparan dua granat, tetapi tidak menyebabkan kerusakan yang besar.