close
Nuga News

Ada “Hujan” Meteor di Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan total terlama yang akan menghiasi langit pada Sabtu  dinihari, 28 Juli,  akan diiringi kemunculan hujan meteor.

Hujan meteor dipastikan akan mengiasi langit Indonesia. Hujan meteori akan terjadi saat puncak gerhana bulan total.

Amati juga di atas bulan yang memerah, ada beberapa titik pancar hujan meteor khususnya yang seadng mengalami saat puncaknya pada malam itu

Southern Delta Aquarids (sekitar 20 meteor per jam) dan Piscis Austrinis

Di saat yang bersamaan, planet Mars juga mulai dapat terlihat mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi.

Mars dapat diamati dengan mata telanjang lantaran terlihat seperti sebuah bintang terang saat fase gerhana bulan total akhir pekan mendatang.

Pada saat purnama meredup dan memerah, amati bintang terang kemerahan di samping kirinya. Itulah planet Mars yang juga sedang mengalami purnama sehingga tampak seperti bintang yang sangat terang

Menurut Badan Antariksa Amerika Serikat, nantinya Mars hanya akan berjarak terdekat dengan bulan

Gerhana bulan total kali ini merupakan fenomena terlama abad ini

Pada saat gerhana nanti planet merah Mars juga akan tampak berdampingan dengan blood moon dan dapat dilihat dari seluruh wilayah.

Mars  terlihat seperti bintang terang berwarna kemerahan. Pada saat gerhana bulan, posisi Mars berdekatan dengan posisi bulan

Mars akan mencapai jarak terdekatnya dengan bumi. Namun, planet tetangga tersebut sudah mulai dapat terlihat pada akhir pekan ini.

Pada akhir Juli ini Mars tampak paling terang karena jarak terdekat dan posisinya berlawanan dengan arah matahara.

Tidak hanya Indonesia, beberapa negara di dunia juga bisa melihat gerhana bulan total dengan mata telanjang.

Dilansir dari Business Insider, apabila cuaca mendukung dan bersih dari polusi, sebagian besar negara di Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Tengah bisa menikmati gerhana bulan total.

Antartika juga bisa memiliki pemandangan yang bagus. Sementara itu negara-negara di Eropa, Asia Timur, Australia, bisa menikmati gerhana bulan sebagian. Momen ini terjadi ketika bulan melewati sebagian bayangan bumi.

Sayangnya, negara-negara di Amerika Utara seperti Amerika Serikat, Meksiko, Kanada tidak bisa menyaksikan gerhana bulan.

Namun, TimeAndDate.com menyediakan layanan live streaming untuk mereka yang tidak dapat melihat gerhana bulan total.

Gerhana bulan sebagian dimulai ketika bulan pertama kali menyentuh penumbra. Badan Luar Angkasa Amerika Serikat mengatakan gerhana bulan sebagian akan terjadi pada Sabtu dinihari.

Fase selanjutnya adalah gerhana bulan total sebagian ketika bulan keluar dari bayangan bumi. Seluruh fase dari gerhana bulan akan selesai pada pagi harinya

Dilansir dari NBC, tidak seperti gerhana matahari, gerhana bulan tidak beresiko bagi mata, sehingga tidak diperlukan kacamata pelindung.

Gerhana bulan juga lebih mudah dilihat daripada gerhana matahari.

“Untuk melihat gerhana matahari, Anda harus berada tepat di sepanjang garis tengah untuk melihat gerhana total. Untuk gerhana bulan, Anda bisa berada di bagian tertentu dari belahan bumi dan melihatnya,” kata ahli geologi NASA Noah Petro.

Sebagai fenomena istimewa, gerhana bulan kali ini merupakan yang terpanjang selama abad kedua puluh satu

Fase gerhana bulan total akan berlangsung selama seratus tiga  menit, atau empat menit lebih pendek dari durasi terpanjang yang mungkin terjadi.

Hal ini disebabkan pada saat gerhana nanti, bulan akan berada pada posisi terjauhnya dari Bumi. Itulah yang menyebabkan bulan bergerak lebih lambar dan membutuhkan waktu lama untuk melewati bayangan Bumi.

Bukan hanya itu, jarak tersebut juga membuat bulan terlihat sedikit lebih kecil dari biasanya. Oleh sebab itu, peristiwa ini disebut juga sebagai micro blood moon.

Jauh sebelum terjadi akhir Juli mendatang, NASA mencatat fenomena serupa mencapai durasi terpanjangnya pada delapan belas tahun silam–tepatnya pada Juli  Ketika itu fase gerhana bulan total berdurasi seratus enam menit.

Dilansir dari Channel News Asia, walaupun fase gerhana bulan total nanti hanya berdurasi hampir dua jam, tetapi jika ditambah dengan fase gerhana bulan sebagian maka totalnya akan mencapai hampir empat jam.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional  Thomas Djamaluddin mengatakan fenomena ini bisa disaksikan di seluruh wilayah

Ia juga mengatakan fenomena ini bisa disaksikan dengan mata telanjang dalam kondisi cuaca cerah dan tidak mendung, serta minim polusi cahaya.

“Asal cuaca cerah, dari mana pun bisa mengamati karena bulan purnama itu cukup terang. Karena sekarang ini kita sedang musim kemarau, jadi kemungkinan untuk mendung atau hujan kecil,” ucapnya.