close
Nuga Life

Variasi Bercinta? Kenapa Nggak Dicoba!!

Variasi bercinta?

Itu pertanyaan yang sering mengganjal hubungan “nikmat” di antara pasangan atau suami istri.
Lantas?

Kenapa nggak dicoba untuk mendatangkan sensasi dan harmonisasi hub ungan di antara pasangan Anda.
Bercinta tak terbantahkan menjadi aktivitas yang disukai semua pasangan.

Namun, sering terjadi, sang pria atau suami, sering lebih dahulu berada di puncak klimaks saat pasangannya masih menikmatinya.

Seperti di tulis laman situs “askmen,” Senin, 28 Maret 2016, dengan mencoba variasi posisi bercinta dipastikan dapat membantu pria bertahan lama di ranjang, juga buat gairah semakin memanas.

Misalnya, saat posisi wanita berada di atas pria, wanita dapat mengontrol kecepatan, tekanan, dan kedalaman selama bercinta.

Tristan Weedmark, seorang ambasador We-Vibe’s Global Passion mengatakan, “Dengan memperhatikan bagaimana pria merespons rangsangan mereka bisa memperlambat jalannya aktivitas bercinta,” ungkapnya.

Selain itu, seorang terapis seks dari New York, Ian Kerner mengatakan, “Posisi ini adalah di mana pria dapat menekan bagian atas vital mereka dan melawan poros vulva pada sudur sembilan puluh derajat.”

Posisi ini tidak membuat penetrasi makin dalam namun hanya menambah gesekan klitoris.

Kerner menganggap posisi ini dapat diumpamakan seperti sex toy yang membuat puncak klimaks pria akan sedikit melambat, sehingga aktivitas bercinta akan bertahan lebih lama.

Masih ada posisi lain yang dinamai “spooning.”

Posisi ini tak akan merangsang puncak klimaks bercinta dengan cepat.

Menurut Weedmark, dengan berbaring di belakang pasangan sambil menyamping akan memberikan stimulasi ekstra pada miss V, sehingga hubungan seks akan bertahan lama.

Posisi berikut ini justru membuat wanita mencapai klimaks lebih mudah, namun tidak pada pria.

“Posisi ini sama-sama membuat pria dan wanita merasa puas, dan tentunya meningkatkan wanita mengalami orgasme dengan penetrasi,” ungkap Weedmark.

Saling menikmati aktivitas bercinta menjadi dambaan masing-masing individu pasangan menikah.

Namun sering kali saat pria terlalu lama bercinta mengakibatkan pasangan wanita kelelahan dan kehilangan semangatnya lagi, bahkan rasa sakit pada Miss V.

Melansir laman Women’s Health, Senin kondisi tersebut menjadi salah satu masalah seks yang banyak dialami setiap pasangan.

Emily Morse, Ph.D. seorang seksolog sekaligus host dari program Sex With Emily memberikan beberapa tips ideal untuk para wanita menangani kondisi tersebut.

Pelumasan akan menjadi teman para wanita saat kondisi ini. Menjaga kondisi area genital tetap licin akan membantu aktivitas seks menjadi sempurna dan berakhir indah.

“Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih mungkin untuk orgasme saat ada pelumas di tengah bercinta,” ungkap Morse.

Selain membuat orgasme pelumas menjadi bantuan terbesar ketika pasangan belum merasakan orgasme.
Menurut Morse kemungkinan besar pelumas akan mempercepat proses klimaks pria.

Terlalu lama bercinta mengakibatkan rasa sakit pada Miss V wanita. Seks oral bisa menjadi alternatif pereda nyeri.

Setelah rasa sakit menghilang, Anda bisa mulai melanjutkan aktivitas panas dengan pasangan.

Dengan mengubah posisi yang berbeda akan membantu pasangan Anda berada di kondisi orgasme hingga klimaks.

Morse menyarankan, “Gunakan beberapa trik untuk membuat pria terpicu untuk orgasme.”

Morse menambahkan, dengan membisikkan kata-kata sensual akan membantu pria berada di puncak bercinta.

Bercinta adalah aktivitas yang tentunya disukai semua pasangan. Hanya saja terkadang sulit mendapatkan momen bercinta yang tepat terkait dengan perbedaan produksi hormon pria dan wanita.

Beruntung, sebuah studi terbaru mengungkap waktu bercinta yang tepat di setiap hari adalah pukul 15.00 atau menjelang sore.

Waktu itu jadi kegiatan bercinta yang sempurna di sore hari karena pada saat itu pria dan wanita sama-sama memiliki dorongan hasrat yang tinggi.

Menjelang sore hari, hormon kortisol perempuan berada pada puncaknya. Artinya mereka lebih terjaga dan berenergi.

Kadar estrogen pria pun sedang meningkat pada jam itu, sehingga membuat mereka lebih terjaga secara emosional ketika berhubungan intim.

Pakar hormon, Alisa Vitti, mengatakan waktu itu adalah saat tepat untuk berkompromi agar kedua pihak terpuaskan.

Pria bisa memberi dukungan emosional yang diperlukan wanita, sementara wanita lebih bersemangat dan penuh energi untuk bercinta.

Vitti yang juga penulis buku panduan hormon WomanCode menjelaskan tubuh pria memproduksi testosteron ketika tidur. Hormon ini diketahui sebagai kunci gairah seksual dan performa mereka di atas ranjang.

Testosteron akan memuncak di awal hingga pertengahan hari yang artinya inilah waktu yang pas bagi pria untuk bercinta

Pria lebih tertarik untuk berhubungan seks di pagi hingga menjelang siang hari dan juga lebih baik dalam memberi respons seksual.

Namun, menjelang sore hari juga merupakan waktu yang baik untuk pria melakukan hubungan intim karena meski testosteron menurun, kadar estrogen mereka meningkat.