close
Nuga Life

Tidur dengan Celana dalam Bisa Celaka

Hai lelaki, tidurlah tanpa celana dalam!!

Dan bebaskan penis Anda dari semua boxer dan  jenis celana lainnya

Lantas?

Anda akan terhindar dari iritasi kulit dan juga meningkatkan kualitas sperma.

Percaya?

Jawabannya datang dari Dr. Brian Steixner, Director of the Institute for Men’s Health di Jersey Urology Group

Ia mengatakan,  pria yang tidur dengan pakaian dalam justru akan mencelakakan penis yang disebabkan oleh suhu dalam celana.

Terutama pada celana yang terlalu ketat, yang dapat mencekik penis.

Steixner menjelaskan, suhu panas yang terjadi dalam celana menyebabkan penumpukan bakteri di sekitar alat kelamin. Selain itu suhu juga memiliki keterlibatan atas kualitas sperma.

“Daerah bawah Anda juga memerlukan suhu yang tepat demi produksi sperma yang optimal,” kata Steixner.

Menurut Steixner, suhu yang aman untuk penis bekisar tiga puluh lima derajat celcius atau suhu yang lebih rendah dari tubuh untuk kualitas sperma yang baik.

Tidur tanpa celana dalam bisa mengindarkan dari kondisi tidak mengenakan yang terjadi di daerah selangkangan, pria dianjurkan tidak mengenakan celana dalam.

Tanpa celana dalam, dapat mengurangi jumlah keringat, terhindar dari risiko infeksi kulit, serta dapat meningkatkan kesuburan.

“Seperti pria di Indonesia yang hanya mengenakan sarung dan pria di Skotlandia mengenakan kilt.”

“ Dari sudut pandang kesehatan testis, mereka telah melakukan cara terbaik yang dapat dilakukan,” kata Professor of Urology di Royal Surrey Country Hospital, Guildford, Christopher Eden, seperti dikutip Daily Mail,, hari ini, Selasa pagi WIB

Namun sayangnya, di dalam kehidupan sehari-hari seorang pria membutuhkan satu kenyamanan dan kebersihan dari anatomi tubuh mereka maka mereka pun memilih untuk mengenakan celana dalam.

Tapi, agar testis tetap dalam suhu yang dingin dan organ intim pria bernapas sepenuhnya, Edden menyarankan untuk tidur di malam hari dalam kondisi telanjang.

Sebelumnya, Adam Friedmann, menjelaskan, apabila pria mengenakan celana dalam yang terbuat dari bahan yang tidak bersahabat dengan kulit selangkangan, berisiko terjadinya intertigo, suatu kondisi di mana kulit menjadi merah dan sakit.

Untuk mencegah atau mengurangi gejala dari intertigo, Adam selalu menyarankan kepada pasiennya untuk mengenakan celana yang terbuat dari bahan-bahan yang dapat menyerap keringat, seperti katun yang dapat menyerap keringat

Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa kebiasaan-kebiasaan tertentu dapat mempengaruhi kesuburan pria.

Seperti misalnya, duduk terlalu lama saat mengemudi atau mengonsumsi makanan tertentu. Tapi tahukah Anda kalau celana dalam yang ketat juga mempengaruhi kesuburan pria?

Seperti disampaikan seorang urolog konsultan di Queen Elizabeth Hospital dan BMI The Priory Hospital, Inggris, Zaki Almallah bahwa banyak pria cenderung memilih celana dalam yang ketat untuk mengurangi gerakan.

Sayangnya, hal ini berdampak pada testis dan merupakan kesalahan.

“Pria yang pernah mengalami semua jenis operasi testis, seperti vasektomi, disarankan untuk memakai celana nyaman yang pas  untuk mencegah memar atau hematoma,” kata Almallah, seperti ditulis Dailymail

Celana ketat, lanjut Almallah, memiliki efek kompresi atau menghambat pembengkakan dan pendarahan.

Sehingga akan lebih baik untuk laki-laki yang memiliki masalah kesuburan untuk menghindari celana ketat dan memilih celana dalam yang longgar.

Apalagi pria yang memiliki epididimitis – seringkali akibat dari infeksi bakteri pada kandung kemih atau uretra

Celana yang ketat akan sangat menyakitkan.Lebih jauh, Almallah menerangkan, sperma yang diproduksi di testis yang membutuhkan suhu yang sedikit lebih rendah daripada bagian tubuh untuk bekerja secara efisien.

Setidaknya, sperma butuh suhu sekitar 35 celsius, sekitar dua atau tiga derajat lebih rendah dari suhu tubuh.

Nah, cara alami untuk menjaga sperma tetap sehat ini tergantung dari luar tubuh.

“Mengenakan celana dalam yang ketat akan menghilangkan mekanisme alami yang mengatur suhu sperma. Maka itu, ada baiknya laki-laki menghindari celana ketat dan memilih yang longgar,” kata Almallah.

Dalam sebuah penelitiannya, dosen andrologi  di University of Sheffield, Allan Pacey, menemukan bahwa pria yang memakai celana ketat cenderung memiliki konsentrasi pergerakan sperma yang lebih rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan celana longgar mungkin menjadi cara murah untuk membantu kesuburan.

Dan satu lagi studi llainnya, seorang peneliti dalam fisiologi seksual manusia, Profesor Ahmed Shafik menemukan bahwa anjing yang memakai celana poliester selama dua tahun mengalami penurunan jumlah sperma yang signifikan.

Termasuk lambatnya pergerakan sperma dan tingginya jumlah sperma yang rusak.

Sehingga dia menyarankan untukmenghindari bahan poliester dan menggantinya dengan katun.

Kemudian Profesor Shafik melakukan penelitian kepada manusia lagi.

Hasilnya empat dari sebelas laki-laki memakai celana poliester mengalami jumlah sperma berkurang dan perubahan testis setelah empat belas bulan.

Tags : slide