close
Nuga Life

Tatalah Rumah Lewat Konsep Open Plan

Kini sedang tren penataan ruang di rumah-rumah yang berukuran sedang dan sempit dengan konsep open plan. Artinya, rumah terbuka tanpa adanya sekat atau tembok yang membatasi antar satu dengan ruang lainnya.

Konsep open plan ini tidak hanya digemari oleh pasangan tapi juga bagi rumah keluarga besar.

Yang pasti, dengan konsep open plan ini berbagai kegiatan dapat di lakukan sekaligus di satu ruang.

Pada konsep open plan, satu ruang memang “mengemban” beberapa fungsi. Karena itu, penggunaan ruang cenderung efektif dan memungkinkan adanya rumah berukuran mungil.

Namun, efek buruk dari penataan dekor terbuka ini membuat pemisahan satu ruang dan ruang lainnya kerap tidak jelas.

Untuk itu, berikut ini tips mungkin bermanfaat untuk Anda yang ingin membuat dekorasi bertema open plan tak lagi menjadi masalah.

Kuncinya, Anda hanya perlu membagi ruangan sesuai fungsinya dengan memanfaatkan hal lain di luar pembangunan dinding.

Biasanya, memisahkan ruangan dilakukan dengan membangun dinding.

Ruangan perlu dipisahkan untuk menciptakan privasi atau kenyamanan tersendiri.

Namun, saat luas rumah tidak terlalu besar, atau Anda tinggal di sebuah apartemen, membagi ruangan cukup menyulitkan.

Ciptakan perbedaan ruang dengan tinggi plafon berbeda. Konsep ini hampir sama dengan konsep perbedaan tinggi lantai. Perbedaan tinggi plafon menjadi “batas imajiner” ruang.

Jangan lupa menempatkan pencahayaan yang membuat perbedaan tinggi plafon semakin menarik.

Selain ketinggian plafon, perbedaan material plafon juga mampu membuat “pembatas” ruang. Anda dapat memilih plafon yang terbuat dari gipsum, multipleks, kayu, bambu, kain, dan kaca.

Pastikan pula Anda menyediakan pencahayaan secara tepat. Pencahayaan ini berfungsi menjadikan perbedaan material sebagai pusat perhatian.

Selain dengan “permainan” plafon, jangan lupa untuk tetap membuat ruangan di rumah Anda mengalir.

Hindari membuat pemisahan ruang dengan menggunakan perbedaan warna cat tembok yang terlalu drastis.

Padukan warna-warna berbeda, namun masih bersifat komplementer. Misalnya, padukan warna putih dengan kuning gading, atau warna moka dan warna kopi gelap.

Bagi ruangan sempit yang sedikit menerima cahaya matahari, Anda dapat menggunakan cat semi-glossy yang mampu memantulkan cahaya. Sebaliknya, Anda bisa menggunakan cat matte untuk ruang yang terlalu besar.

Sebuah dinding tembus pandang memungkinkan kamar terbatasi tanpa membuat ruangan menjadi sempit.

Pisahkan dua ruangan dengan menggunakan rak buku yang tidak terlalu tinggi sampai ke langit-langit. Cara ini efektif untuk membagi ruangan tetapi tetap menciptakan ruang terbuka.

Menggunakan meja bar sebagai pemisah antara dapur dan ruangan, merupakan cara yang cukup populer saat ini. Lengkapi meja bar dengan bangku tinggi yang khas.

Tentu saja, selain rak buku, Anda bisa memisahkan ruangan menggunakan lemari yang berfungsi juga sebagai ruang penyimpanan.

Jika lemari terlalu besar untuk dijadikan pembatas, Anda bisa menggunakan meja konter. Meja ini memang biasa diletakkan di dapur, tapi cobalah untuk menggunakannya sebagai pembatas antara ruang makan dan ruang bersantai atau ruang keluarga.

Tanpa dinding, Anda bisa memisahkan dua ruangan dengan menggunakan pintu geser.

Tags : slide