close
Nuga Life

Tahu “Pakem” Bercinta Yang Memuaskan?

Anda tahu “pakem”  hubungan seksual yang memuaskan?

Sebuah penelitian yang dilakukan tim dari McGill University di Kanada membuktikan hubungan seks memuaskan itu adalah ketika Anda dan pasangan bisa mencapai orgasme.

Nah, bagaimana upaya untuk mencapai orgasme itu?

Studi itu juga menyarankan cara sederhana itu dengan permainan awal,  atau foreplay.

Foreplay atau sesi pemanasan bertujuan untuk membangkitkan gairah bercinta.

Ibarat makan, selera bisa timbul karena bentuk makanannya, warna, rasa, dan juga cara penyajiannya. Demikian pula halnya dengan bercinta.

Hal tersebut berarti Anda perlu memperhatikan kondisi fisik dan psikis untuk membuatnya tergoda.

Ketahui apa yang bisa dengan cepat membangkitkan hasratnya.

Misalnya jika Anda memakai lingerie tertentu, mandi bersama, saling memberi pijatan, atau kata rayuan dan pujian di sela-sela acara berciuman.

Usaha yang kita lakukan di sesi pemanasan ini bukan hanya akan membangkitkan gairah bercinta tapi juga bisa mendatangkan sensasi lebih lama ketika orgasme datang.

Penelitian yang dilakukan tim dari McGill University  membuktikan, semakin lama setiap pasangan  mendapatkan foreplay, semakin lama puncak kenikmatan seksual yang dirasakan.

Hasil penelitian ini bisa mengingatkan Anda dan pasangan tentang pentingnya melakukan sedikit usaha lebih di sesi pemanasan agar orgasme yang dirasakan lebih hebat.

Untuk dipahami, orgasme menjadi hal yang dicari setiap orang yang melakukan hubungan seksual.

 

Orgasme secara spesifik  tidak  hanya bisa dicapai dari berhubungan seksual

Mitos ini keliru, karena faktanya hanya tiga puluh persen wanita yang berhasil orgasme melalui bersenggama.

Sementara sisanya membutuhkan stimulasi klitoris untuk mencapai klimaks.

Sementara itu, menurut Perkumpulan Dokter Kebidanan dari Kanada, tiga puluh  persen orang yang mengaku tidak mampu mencapai orgasme dari bersenggama baru bisa mencapai orgasme setelah mendapat stimulasi manual ataupun oral.

Untuk Anda tahu, orgasme bukan berarti selalu dapat disadari.

Ini merupakan mitos yang salah dari orgasme.

Pasalnya orgasme mungkin juga datang tanpa disadari.

Tanda-tanda seseorang mengalami orgasme seperti pola napas yang berbeda, gerakan tubuh, suara, dan kontraksi otot tidak selalu ada.

Namun yang jelas, setelah mengalami orgasme, ada perasaan nyaman dan rileks yang timbul dan hanya dapat dirasakan oleh si wanita.

Cairan yang dikeluarkan dari vagina melakukan aktivitas seksual merupakan lubrikasi alami.

Saat mencapai orgasme, cairan ini biasanya keluar lebih banyak, namun ini bukanlah ejakulasi seperti halnya yang terjadi pada pria.

Cairan ini merupakan hasil dari kontraksi dari otot uterus dan vagina karena peningkatkan aliran darah ke organ-organ reproduksi.

Wanita seharusnya bisa mencapai orgasme jika G-spot dirangsang

Keberadaan G-spot hingga saat ini masih menjadi misteri. Banyak yang memperkirakan kelenjar

Skene yang berada di dinding belakang vagina di daerah bawah urethra mungkin adalah G-spot.

Sebagian wanita mengaku ada sensasi kenikmatan saat area ini dirangsang, namun tidak semua wanita mengalaminya.

Pasangan memang mampu membantu untuk mencapai orgasme, namun yang bertanggung jawab sepenuhnya terciptanya orgasme atau tidak adalah wanita itu sendiri.

Sebuah studi baru yang dimuat dalam jurnal Sexologies menemukan, pemikiran erotis dan fokus pada sensasi pada tubuh selama berhubungan seksual dapat membantu wanita untuk mencapai orgasme.

Orgasme selagi berhubungan seksual bukanlah kunci seorang wanita menikmati hubungan seksual.

Orgasme merupakan hal yang sulit dipahami.

Faktanya, seringkali, wanita menghargai seks lebih dari sekedar mencapai orgasme.

Cinta dan kasih sayang yang dirasakannya dari pasangan adalah hal yang lebih penting.