close
Nuga Life

Kenapa Saat Berciuman Menutup Mata?

Anda sering berciuman?

Anda sadar salah satu yang Anda lakukan kala berciuman adalah menutup mata?

Dan tahu kenapa Anda melakukan gerakan itu?

Nah alasan utama adalah bBila Anda tidak menjaga mata, Anda melanggar prinsip suci.

Tidak ada yang melihat, tetapi Anda masih merasakan aneh seperti sudah melanggar tatanan alam.

Karena setiap pasangan yang berciuman, secara otomatis akan menutup mata mereka.

Sebuah jajak pendapat yang diambil dari Rockefeller Center oleh seksolog Diane Delay, PhD, sebagai riset untuk bukunya Love Me Like We’re Bunnies menjelaskan hal tersebut.

Laman situs  Kissingmatters, Senin, 03 Oktober 2016, menjelaskan Anda tidak ingin melihat apa yang pasangan Anda lakukan pada diri Anda i saat berciuman.

Otak Anda tidak dapat mengatur lidah untuk bergerak semaunya jika mata Anda terbuka.

Ini cukup aneh, saat berciuman dengan mata terbuka sementara ada erangan suara.

Ini buruk bagi bola mata Anda jika melihat dari dekat.

Untuk perempuan, akan hancur segala sesuatu jika Anda berfantasi tentang Brad Pitt ketika Anda menatap sesuatu yang lebih dekat.

Untuk laki-laki, jika berciuman di tengah-tengah hubungan intim, lebih mudah untuk berfantasi.

Dengan mata terbuka saat berciuman, hidung kekasih Anda bisa terlihat lebih besar.

Selain aksi menutup mata beserta alasannya, berciuman itu sebenarnya mendatang efek kesehatan yang luar biasa.

Anda harus menyadari betapa banyak hal yang dirasa saat berciuman di antaranya manis, penuh kasih, canggung, mengecewakan, membosankan, dan bisa mengubah kehidupan.

Selain itu, ciuman pun bisa menjadi latihan mikro jantung sehat, pemberi kebebasan hormon dan pendorong suasana hati.

“Berciuman itu ada di ruang jiwa sampai ke inti dari hati dan jiwa, karena itu cara indah untuk mengekspresikan dan menerima cinta serta kasih sayang. Ciuman dapat menjaga kesehatan,” ungkap Andrea Demirjian, penulis ‘Kissing: Everything You Ever Wanted to Know about One of Life’s Sweetest’.

Manfaat ciuman bagi kesehatan yang utama adalah membantu mengurangi tekanan darah.

Bermesraan tidak hanya baik untuk jantung dan emosional Anda saja, tapi juga memberikan latihan pada anatomi.

“Ciuman penuh gairah dapat memutar detak jantung Anda dengan cara yang sehat, juga menurunkan tekanan darah,” kata Demirjian.

“Ini melebarkan pembuluh darah yang mengalir dengan baik, dan cara membuat kuat semua organ vital Anda,” lanjutnya.

Selain itu bisa mengurangi kram dan sakit kepala.

Kala kram menstruasi, atau sakit kepala datang, mungkin Anda cenderung untuk meringkuk di atas tempat tidur menahan sakit.

Tapi pelebaran pembuluh darah yang disebabkan oleh ciuman panjang dapat membantu meringankan rasa tersebut.

Bahkan Demirjian menganjurkan untuk mengubah kalimat, “Tidak malam ini sayang, saya sedang sakit kepala,” menjadi “Sayang, aku sakit kepala, ayo cium aku.”

Dengan berciuman, semua cairan mengalir, termasuk air liur Anda.

“Ketika berciuman, Anda mensekresi lebih air liur dalam mulut. Itu mekanisme yang membersihkan plak pada gigi mengarah ke rongga,” terang Demirjian.

Jika Anda merasa stres atau tak bersemangat, ciuman kecil atau bercinta benar-benar obat mujarab yang dibutuhkan untuk merasa lebih baik.

“Ini akan membuat santai, memulihkan dan merevitalisasi. Bahan kimia bagus di otak karena meresap ke serotonin, dopamin, dan oksitosin, hal yang Adan dapatkan dari sekedar olahraga.”

Ciuman yang kuat bisa membakar delapan hingga 16 kalori per ciuman. Karena ini seperti olahraga yang berat.

Salah satu penelitian di Jerman menemukan bahwa pria yang mendapat ciuman berair dari pasangan sebelum berangkat kerja membuatnya memiliki banyak uang.

“Jika dia meninggalkan rumahnya dalam kondisi bahagia, dia akan lebih produktif di tempat kerja karena dia tidak merasa emosinya tertekan,” tambah Demirjian.

Demirjian melanjutkan “Ciuman memiliki banyak hal yang berkaitan dengan harga diri, dan perasaan dicintai.”

Ciuman dapat membentuk leher dan rahang, menjadi lebih bagus, karena mulut Anda memiliki sejumlah otot-otot wajah.

Ketika terlibat dalam ciuman, Anda dapat mengencangkannya.

Usai melakukannya pasangan Anda berubah seperti habis operasi plastik.

Selain itu berciuman juga bisa mengusir stres.

Hubungan berciuman dan pelepasan stres telah dikaji secara ilmiah oleh sejumlah peneliti di Lafayette College.

Ternyata, saat berciuman tubuh manusia menghasilkan sejumlah bahan kimia dan hormon bahagia yang mengurangi kadar stres, baik pada pria dan wanita.

Namun, pria memproduksi bahan kimia dalam tubuh jauh lebih banyak daripada wanita.

“Bahan kimia tersebut ada dalam saliva manusia,” jelas Wendy Hill, seorang profesor neurosains di Lafayette College pada presentasi American Association for the Advancement of Science.

Penelitian melakukan eskperimen pada sejumlah pasangan heteroseksual.

Para responden ini diminta untuk saling berciuman sembari mendengarkan musik selama lima belas menit.

Peneliti melihat adanya perubahan level bahan kimia dalam tubuh responden, yakni oksitosin dan kortisol.

Seluruh responden memperlihatkan penurunan kadar kortisol usai berciuman.

Hasil signifikan terjadi pada pria. Sebab, hormon oksotis meningkat pesat, tetapi pada wanita tidak terlalu banyak peningkatan.

Kemudian, Helen Fisher dari Rutgers University dan Donald Lateiner dari Ohio Wesleyan University, mengatakan bahwa sembilan puluh persen manusia yang melakukan ciuman mengalami tiga komponen.

Komponen itu terdiri dari pemicu seks, romantika cinta, dan pemuasan kebutuhan jasmani