close
Nuga Life

Seks di Usia Tua Bisa Memperpanjang Usia

Jangan pernah berhenti melakukan aktifitas  seksual walau pun Anda melewati usia lima puluhan

Lantas?

Pada usia itu  kemungkinan besar Anda akan tetap memiliki ingatan yang lebih baik.

Riset yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior memaparkan bahwa aktivitas seksual rutin di usia paruh baya dikaitkan dengan peningkatan memori.

Mark Allen, seorang dosen di sekolah psikologi di University of Wollongong, Australia, melakukan penelitian pada enam ribuan individu, yang semuanya berusia di atas lima puluhan.

Data diperoleh dari English Longitudinal Study of Aging pada tahun enam tahun lalu, yang meneliti dua ribuan  pria dan tiga ribu lebih4 wanita, dengan menanyakan sejumlah aspek kehidupan peserta.

Aspek kehidupan tersebut seperti kesehatan, diet dan aktivitas seksual mereka. Para peserta juga menyelesaikan tes memori episodik

Setelah itu, Mark Allen membandingkan hasil dari keduanya. Setelah melakukan semua prosedur penelitian, periset menyimpulkan mereka yang memiliki hubungan seksual lebih dan intim dapat melalui tes ingatan dengan lebih baik.

Sementara itu, peserta lainnya menunjukkan tanda-tanda mulai kehilangan ingatan. Hal ini menunjukkan seks yang sering dapat memiliki efek positif pada retensi memori jangka panjang.

Riset ini sekaligus mematahkan angapan bahwa peningkatan aktivitas seksual dapat memperlambat penurunan memori dalam jangka panjang.

Namun, riset ini memerlukan penelitian lebih lanjut yang menggunakan kerangka waktu yang lebih lama dan langkah-langkah alternatif penurunan kognitif.

Pada dua tahun lalu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari McGill University, Kanada, mengklaim wanita yang melakukan lebih banyak aktivitas seks memiliki ingatan yang lebih baik.

Para peneliti menemukan korelasi antara pertumbuhan hippocampus, area otak yang mengontrol emosi, memori dan sistem saraf serta seks..

Sebuah penelitian lainnya juga mengungkapkan, bahwa jika Anda melakukan hubungan seks seminggu sekali kemungkinan bisa memperpanjang usia.

Hubungan seks yang menyenangkan dan memuaskan kedua belah pihak memang menjadi kebutuhan pasangan suami istri.

Aktivitas ini memiliki banyak manfaat, misalnya meredakan stres, memperbaiki pola tidur, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kekebalan tubuh, hingga membuat keintiman lebih erat dengan pasangan.

Menurut penelitian terbaru, berhubungan seks setidaknya satu kali dalam seminggu, dapat melindungi DNA dan membantu kita hidup lebih lama.

Dalam studi tersebut, para peneliti dari University of California, San Francisco, meneliti kehidupan seks dari satu kelompok yang terdiri dari seratus tiga puluh  ibu yang punya pasangan selama satu minggu.

Para peserta diminta memberikan laporan harian tentang kepuasan hubungan mereka secara keseluruhan, serta contoh-contoh konflik, dukungan, dan keintiman dengan pasangan mereka.

Menariknya, saat para peneliti membandingkan laporan dengan sampel darah para peserta, mereka menemukan pola yang baru dan positif.

Ibu yang berhubungan seks dengan pasangannya paling sedikit seminggu sekali, memiliki telomer yang jauh lebih panjang dan baik, daripada mereka yang tidak bercinta dalam seminggu.

Telomer sendiri berfungsi melindungi DNA agar sesuai bentuk asli, serta menghentikan perubahan kromosom seiring bertambahanya usia.

Telomer yang pendek mengindikasikan usia yang lebih pendek. Apa hubungan telomer dengan kehidupan yang lebih panjang?

Seiring berjalanya waktu, telomer di sel akan rusak akibat penuaan, pola makan yang buruk, dan konsumsi alkohol yang tinggi, kata para peneliti.

Dari studi ini diketahui seks teratur dapat memperbaiki dan memperpanjang telomer, sehingga menjaga sel-sel tetap sehat dan muda.

Kendati demikian, penelitian kecil semacam itu membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Dan di sisi lain, ada banyak cara didukung oleh ilmu pengetahuan untuk memperpanjang usia—jadi jangan merasa tertekan untuk selalu berhubungan seks setiap saat.

Namun, mengingat apa yang dialami tubuh ketika berhenti berhubungan seks, misalnya, vagina tidak terlubrikasi, stres hingga libido yang berubah—penelitian ini mungkin bisa menjadi pendorong untuk berhubungan seks rutin sekali dalam seminggu.