close
Nuga Life

Rahasianya Agar Orang Tua Panjang Umur

Sebuah riset dari University of California, San Fransisco dikutip doktersehat.com yang bertajuk “Loneliness in Older Persons” yang diterbitkan di The JAMA Network menyebutkan bahwa kesepian pada orang tua dapat menyebabkan penurunan fungsional dan risiko kematian dini.

Dalam penelitian tersebut, para ahli meneliti seribu enam ratus orang dewasa berusia rata-rata tujuh puluh satu tahun.

Hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa hampir dua puluh tiga  persen peserta yang merasa kesepian meninggal dalam waktu enam tahun penelitian.

Sedangkan empat puluh tiga persen orang tua di atas enam puluh tahun merasa terisolasi.

Para peneliti juga menyebutkan bahwa kesepian dapat mengakibatkan gangguan kognitif dan masalah kesehatan lainnya seperti penyakit arteri koroner.

Studi lain juga menyebutkan bahwa hubungan sosial yang baik dapat memperpanjang usia.

Seseorang yang memiliki banyak teman dan dikelilingi keluarga bahagia cenderung berumur lebih panjang dibandingkan mereka yang sendirian.

Lalu apa yang bisa Anda lakukan untuk membuat orang tua Anda tidak kesepian?

Pertama, buat quality time bersama orang tua Anda. Jika Anda berjarak jauh dengan orang tua, maka sempatkan untuk menghubungi mereka secara rutin.

Namun, jika Anda berada di lokasi yang tidak jauh dari orang tua, sebaiknya lakukan kunjungan rutin pada orang tua Anda.

Hal-hal kecil seperti ini akan membuat suasana hati orang tua jadi lebih baik.

Lakukan hal-hal yang menyenangkan bersama orang tua Anda.

Bisa dilakukan dengan mengajak orang tua Anda nonton konser musisi idola mereka, makan di restoran favorit, atau berlibur ke lokasi impian orang tua Anda.

Jika ada komunitas khusus orang lanjut usia di sekitar Anda, tawarkan mereka untuk bergabung.

Memiliki teman di usia lanjut yang masih bisa melakukan kegiatan positif tentunya juga memberikan semangat baru bagi orang tua Anda.

Seiring dengan perkembangan jaman, jangan lupa untuk mengajarkan teknologi terkini pada orang tua Anda.

Selain itu memanfaatkan teknologi untuk komunikasi juga bisa menjadi hiburan tersendiri.

Yang terpenting, ciptakanlah quality time bersama orang tua Anda agar mereka selalu bahagia dan berumur panjang.

Dan tetap sehat di usia lanjut menjadi dambaan setiap orang.

Karena itu perlu dipersiapkan sedari prausia lanjut bahkan selagi usia muda agar menjadi seorang lanjut usia yang potensial.

Pola hidup menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan, terutama pola hidup sehat.

Selain itu sikap optimis juga bisa membuat seseorang panjang umur.

Lantas, seperti apa sikap optimis itu?

Penelitian yang diterbitkan di American Journal of Epidemiology mendefinisikan optimis sebagai sikap mental yang ditunjukkan dengan pikiran yang positif serta penuh pengharapan dan yakin bahwa sesuatu yang baik akan selalu datang.

Orang yang optimis selalu memiliki pikiran yang positif sesulit apapun kondisinya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang optimis cenderung memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang pesimis.

Sikap pesimis merupakan kebalikan dari sikap optimis, yakni memandang sesuatu dari sisi buruk dan selalu memiliki pengharapan yang buruk.

Kaitlin Hagan, salah satu peneliti kesehatan masyarakat di Brigham & Women’s Hospital dan Harvard University di Boston yang berkontribusi dalam penelitian ini menyatakan bahwa orang yang optimis cenderung bertindak dengan cara yang lebih sehat dalam hidup.

Misalnya, melakukan olahraga lebih sering, mengonsumsi makanan sehat, serta hal lainnya yang akhirnya berdampak pada  berkurangnya risiko kematian dan secara tidak langsung memperpanjang usia.

Hagan juga menambahkan bahwa optimisme mungkin juga berdampak langsung pada fungsi biologis tubuh.

Penelitian lain menunjukkan bahwa tingkat optimisme yang tinggi pada seseorang berpengaruh pada tingkat peradangan yang lebih rendah, tingkat lipid  lebih sehat, dan antioksidan yang lebih tinggi.

Untuk melihat lebih jauh manfaat sikap optimis terhadap kesehatan dan risiko kematian, Kim dan rekan-rekannya menganalisis data  yang melibatkan  wanita yang merupakan bagian dari Nurses Health Study. Nurses Health Study merupakan sebuah studi yang menilai kesehatan perempuan melalui survei yang dilakukan dalam dua tahun sekali.

Adapun faktor yang diteliti dalam penelitian tersebut yakni yang berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental serta kebiasaan yang terkait dengan hal-hal seperti diet, riwayat penyakit, intensitas olahraga, merokok, dan meminum alkohol.

Hasilnya, dibandingkan dengan wanita yang memiliki tingkat optimis lebih rendah, mereka yang memiliki tingkat optimis yang lebih tinggi memiliki risiko 30 persen lebih rendah mengalami kematian lebih cepat.

Peneliti juga menemukan fakta bahwa wanita yang paling optimis memiliki kemungkinan lebih kecil meninggal karena berbagai penyakit dibandingkan dengan wanita yang paling tidak optimis

Eric Kim menyatakan bahwa penelitiannya tidak menyertakan pria sebagai responden sehingga hasilnya hanya mencakup wanita.

Meskipun begitu, penelitian terdahulu telah menemukan hubungan antara optimisme dan kesehatan untuk laki-laki maupun perempuan. Ternyata hasilnya sama, yaitu sikap optimis memiliki pengaruh baik dalam kesehatan dan mampu memperpanjang usia.

Walaupun pemikiran negatif bukanlah satu-satunya faktor yang berperan dalam usia seseorang, Dr. Susan Albers, seorang psikolog dari Cleveland Clinic di Ohio menyatakan bahwa sikap optimis penting ditumbuhkan dan tidak dapat diabaikan.

Sikap optimis bisa ditumbuhkan jika tidak datang dengan sendirinya. Konsultasi ke psikolog, berkumpul dengan orang-orang yang memiliki sikap positif menonton film yang memiliki pesan positif bisa menjadi cara untuk menumbuhkan sikap ini.