close
Nuga Life

Polemik Abadi Tentang Ukuran “Mr P”

Ukuran Mr P Anda “mini?” Lantas muncul rasa rendah diri?

Itu tak perlu terjadi bila ego Anda bisa menemukan rasionalitas tentang ukuran Mr P sesuai dengan gen yang anda miliki.

Walau pun begitu, sejak ribuan tahun silam, persoalan ukuran Mr P, atau penis lelaki ini, tetap merupakan masalah aktual dan menjadi besar bila dikaitkan dengan ego lelaki.

Namun begitu, ada ukuran lain yang ternyata sama pentingya bagi kaum Adam.

Apa itu?

Yakni, berapa banyaknya air mani yang dialami saat ejakulasi setiap kali orgasme. Hal tersebut sudah menjadi subjek penelitian.

Sebuah penelitian disampaikan akhir musim gugur lalu di “World Meeting on Sexual Medicine,” yang kemudian dipublikasikan sangat abstrak dalam “Journal of Sexual Medicine,” para lelaki cenderung membesar-besarkan volume sperma mereka.

Banyaknya sperma memiliki hubungan dengan kepuasan seksual lelaki.

Demi mengetahui seberapa besar dampak dari kuantitas air mani terhadap lelaki, tim peneliti pun melakukan penelitian terhadap tujuh puluh responden.

Berapa ukuran penis rata-rata laki-laki?

Pertanyaan ini menjadi abadi bagi para lelaki walau pun ribuan jawab ilmiah telah ditulis.

Secara umum saat ereksi pasti lebih besar dan lebih panjang di banding dalam keaadaan “off.”

Dilansir dari laman lifestyle,” surat kabar Inggris “The Guardian,” dalam keadaan lemah atau tidak ereksi, ditemukan bahwa rata-rata panjang penis hanya sekian sentimeter.

Angka sentimeter itu tersebut berguna untuk meyakinkan mayoritas laki-laki bahwa ukuran penis mereka berada pada rentang normal, kata peneliti Inggris tersebut.

Peneliti mengumpulkan data di mana bagian tubuh intim partisipan diukur oleh seorang profesional.

Mereka lalu menggunakan nomor yang dikumpulkan untuk merancang grafik. Grafik tersebut digunakan saat melakukan konseling dengan para lelaki yang cemas karena berpenis kecil.

Pada kasus terburuk, lelaki bisa didiagnosis dengan gangguan dismorfik tubuh. Yakni, kondisi psikologis melemahkan yang dapat menyebabkan obsesif dan perilaku anti-sosial, depresi, bahkan bunuh diri.

Pada kenyataannya, hanya kecil dari penduduk laki-laki memiliki penis kecil abnormal, kata studi, serta persentase yang sama untuk penis yang luar biasa besar.

Meski begitu, tim peneliti tak menemukan bukti perbedaan ukuran penis yang dikaitkan dengan ras. Mereka juga tidak menemukan korelasi antara ukuran kaki dengan panjang kejantanan lelaki.

Namun, diakui oleh mereka hasil penelitian mungkin sedikit dipengaruhi oleh kemungkinan bahwa laki-laki yang secara sukarela diperiksa lebih percaya diri dalam ukuran penis mereka, dibandingkan dengan populasi lelaki pada umumnya.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam BJU International journal of urology tersebut adalah penelitian pertama yang menggabungkan semua data yang ada, seperti panjang dan lingkar penis ke dalam grafik definitif.

Pada akhirnya, informasi ini berguna untuk meyakinkan orang-orang yang khawatir tentang ukuran penis mereka. Namun juga punya dampak tak diinginkan dari kebimbingan ego lelaki yang berpikir bahwa mereka tidak diberkahi dengan ukuran penis normal.

Selain itu, dengan penelitian ini dokter juga dapat menggunakan grafik untuk membantu orang menemukan kondom yang pas, kata para peneliti.

Peneliti juga melakukan studi tentang jumlah air mani yang diproduksi. Selain itu juga apakah jumlahnya berubah seiring bertambahnya usia, dan seberapa puas mereka dengan jumlah yang dirasakan tersebut.

Sebagian besar lelaki membesar-besarkan jumlah yang mereka keluarkan, dan jumlah produksi sperma yang mereka yakini itu memainkan peran penting terhadap kepuasan laki-laki.

Di luar penelitian tersebut, muncul pertanyaan lain. Mengapa lelaki tampaknya berpikir bahwa kuantitas air mani sebanding dengan kecakapan seksual?

Yang juga merupakan bagian dari pemikiran tersebut adalah, pola pikir umum bahwa lebih besar penis maka lebih baik, kata terapis seks Ian Kerner, penulis buku She Comes First.

Namun, fakta tersebut juga mencerminkan bagaimana pornografi telah membentuk pandangan orang-orang tentang apa yang normal dan apa yang tidak. “Saya melihat banyak orang khawatir bahwa mereka tidak cukup berejakulasi,” kata Kerner.

“Kekhawatiran tersebut tampaknya didorong oleh ekspektasi berdasarkan apa yang mereka saksikan dalam film porno, di mana seorang lelaki akan menghasilkan propulsi air mani yang sering dipalsukan.”

Sebagai catatan, jumlah rata-rata air mani yang keluar saat laki-laki orgasme adalah sepertiga sendok teh sampai kurang sedikit dari satu sendok teh. Jumlah itu tergantung pada banyak faktor.

Misalnya berapa lama semenjak laki-laki mengalami klimaks terakhir, serta usianya. Pada usia empat puluhan dan lima puluhan, laki-laki menghasilkan cairan sperma yang lebih sedikit per ejakulasi.

Maka tidak mengherankan jika laki-laki di atas usia enam puluhan, menurut penelitian, adalah kelompok yang paling merasa tidak puas dengan sperma yang mereka hasilkan.

Meski demikian, Kerner menjelaskan bahwa jumlah air mani tidak ada hubungannya dengan stamina seksual.

Tags : slide