close
Nuga Life

Perdebatan Ukuran Ideal Payudara Wanita

Ukuran payudara ideal?

Nah.., inilah persoalan yang tak pernah habisnya menjadi “perdebatan” di antara para ahli obsterik dan ginekolog yang juga menjalar pada sikap perempuan yang terus mencari tahu se”seksi” apa tampilan mereka.

Dan apakan payudara besar, kecil, penuh, atau setengah penuh yang lebih ideal?

Seperti ditulis laman situs “health.com,” hingga saat ini belum ada ukuran atau bentuk payudara yang dianggap ideal secara medis.

Alasannya?

Hal tersebut sangat individual, tulis “health.”.

Sisi medis hanya mengukur pertumbuhan payudara untuk menentukan tanda pubertas. Tidak termasuk menentukan ukuran dan bentuk yang ideal secara medis

Namun begitu, situs  askmen.com, Kamis, 21 Juli 2016, menyebut ukuran payudara ideal adalah masing-masing memiliki berat sekitar tujuh ratrus lima puluh gram.

Tinggi dari lingkaran terluar sampai puting berkisar sepuluh hingga lima belas centi meter. Kalau diukur menurut ukuran bra, hasilnya adalah cup B, yakni kisaran 34B sampai 36B.

Meski demikian, ukuran tersebut tidak baku.

Sebab kriteria payudara ideal di tiap negara berbeda.

American Society of Plastic Surgeons menyebut kalau para ahli bedah kecantikan yang kerap menangani operasi payudara memiliki pandangan berbeda soal bentuk dan ukuran payudara ideal.

Ini tidak final. Masih terdapat perbedaan selera di antara mereka.

Misalnya, ahli bedah di India lebih menyukai bentuk payudara atas yang lengkap. Sedangkan di Perancis, payudara yang tidak terlalu penuh lebih disukai.

Di Brasil, areola yang besar lebih disukai. Sedangkan di Jerman, areola kecil justru lebih disukai.

Jurnal Plastic and Reconstructive Surgery juga mencatat sebuah penelitian mengenai ukuran dan bentuk payudara ideal.

Penelitian ini melibatkan ribuan  pria, wanita, dan dokter bedah plastik.

Hasilnya, para partisipan menganggap kalau payudara besar bukan ukuran ideal.

Mereka juga menganggap kalau bentuk payudara yang bulat seperti buah melon adalah bentuk ideal.

Payudara berlemak dengan putting agak ke bawah juga disukai.

Soal pertumbuhan ukuran dan bentuk payudara dipengaruhi banyak faktor. Genetik, berat badan, olahraga, serta hormon.

Bicara hormon, estrogen memegang peranan penting dalam pertumbuhan payudara.

Dibantu dengan hormon progesteron, prolaktin, dan hormon pertumbuhan, keempatnya bekerja sama ‘menumbuhkan’ payudara, terutama ketika masa puber.

Berapa pun ukurannya, yang penting payudaranya sehat dan bisa mengeluarkan ASI yang cukup.

Ukuran payudara kerap dikaitkan dengan banyak tidaknya produksi ASI.

Padahal, produksi ASI tidak tergantung dari besar kecilnya payudara.

Ada anggapan kalau payudara besar menghasilkan ASI yang melimpah. Sebaliknya, payudara kecil hanya mampu menghasilkan ASI sedikit.

Anggapan tersebut salah. Produksi ASI tak ada kaitannya dengan ukuran payudara

Payudara terbentuk dari jaringan lemak. Makin banyak lemak, makin besar payudara. Tapi jaringan lemak ini sama sekali tidak berkaitan dengan produksi ASI.

Banyak ibu yang memiliki payudara relatif kecil tapi produksi ASInya melimpah. Hal sebaliknya juga bisa terjadi.

Sepanjang hidup, payudara dan jaringan puting akan berubah dan banyak dari perubahan ini adalah normal.

Payudara Anda akan cenderung kehilangan kepadatan sejalan usia dan kehamilan, siklus menstruasi dan obat-obatan yang Anda konsumsi.

Namun demikian, ada juga beberapa perubahan yang mengindikasikan suatu gangguan kesehatan dan artinya Anda harus memeriksakan diri ke dokter

Misalnya kasus ruam Ruam pada puting susu dan sekitarnya mungkin disebabkan oleh sesuatu yang juga dapat menyebabkan ruam di bagian tubuh yang lain.

Ruam juga dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap produk tertentu seperti sabun, serta psoriasis dan eksim. Keringat berlebihan juga dapat menyebabkan ruam.

Jika ruam berkembang selama menyusui,mungkin itu adalah mastitis atau infeksi jaringan payudara yang sering terbentuk di sekitar puting pada wanita menyusui.

Sebagian besar ruam ini, meskipun tidak nyaman, tidak berbahaya dan bisa diobati dengan salep topikal atau antibiotik oral.

Dalam kasus yang jarang terjadi, ruam puting bisa menjadi tanda kanker payudara, jadi penting untuk meminta pendapat dokter tentang ruam puting yang Anda miliki.

Bisa juga muncul cairan abnormal. Cairan tidak normal atau discharge dari puting bisa menakutkan dan memalukan, tapi untungnya, biasanya tidak terkait dengan kanker payudara atau masalah serius lainnya.

Cairan bening atau berdarah dari puting biasanya menandakan semacam infeksi, tapi juga dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu, termasuk pil KB.

Sangat penting untuk bertanya ke dokter tentang cairan tak normal dari puting sehingga dokter dapat memeriksa kemungkinan infeksi. Untuk ibu menyusui, adalah hal yang biasa jika puting mengeluarkan susu di antara waktu menyusui. Anda tidak perlu ke dokter Anda untuk hal ini.

Tekstur puting melembut atau melunak adalah sesuatu yang normal pada waktu tertentu dalam siklus menstruasi atau selama kehamilan.

Puting juga melembut jika mengalami gesekan dengan bra olahraga yang tidak pas atau sensitif terhadap sabun tertent.

Temui dokter Anda jika puting Anda menjadi lebih lembut dan sensitif dari biasanya dan Anda tidak dapat menemukan penyebabnya.

Banyak wanita menganggap puting berbulu adalah hal yang memalukan, padahal itu sangat alami dan sehat. Puting berbulu juga umum dialami banyak wanita, sehingga Anda tidak sendirian jika Anda mengalaminya.

Jika Anda melihat perubahan pada puting atau payudara yang Anda tidak bisa jelaskan penyebabnya, berkonsultasilah ke dokter segera.

Jauh lebih bijaksana bertanya ke dokter untuk masalah kecil, daripada nantinya Anda terpaksa berhadapan dengan masalah serius.

Ingatlah bahwa dokter cenderung dapat melihat masalah sebelum hal yang buruk terjadi, Anda tidak perlu malu atau ragu-ragu untuk mendiskusikan perubahan puting Anda dengan dokter.