close
Nuga Life

Cerai Bisa Terjadi Kala Karir Istri Moncer

Awas!!

Sebuah perkawinan bisa berantakan akibat suksesnya karir sang istri.

Benarkah?

Seorang psikolog tenar menilai, fenomena perceraian yang dipengaruhi oleh kesuksesan seorang istri tak jauh dari budaya ketimuran yang masih dipegang oleh masyarakat di sini

Biasanya, seorang suami yang merupakan laki-laki lebih ditekankan untuk lebih berhasil dibandingkan sang istri.

Iya sukses sang istri bisa jadi  pemicu perceraian apalagi kita masyarakat Timur, di mana suami lebih ditekankan untuk bisa berhasil atau diharapkan suami yang lebih berhasil bukan istri

Dalam sebuah pernikahan tak jarang suami dan istri memilih tetap melanjutkan kariernya dan terus mengejar kesuksesan yang mereka inginkan.

Namun, kesuksesan suami atau istri dalam pernikahan tidak melulu berjalan beriringan, kadangkala istri justru dapat lebih sukses dibandingkan suami atau sebaliknya.

Lantas bagaimana jika seorang istri ternyata lebih sukses dibandingkan suaminya?

Apakah hal tersebut dapat menimbulkan perceraian?

Dalam pernikahan yang baik, seorang suami atau istri harus mau menerima peluang saat salah satu diantara mereka mencapai kesuksesannya.

Tidak semua suami tidak bisa menerima kesuksesan istrinya.

Biasanya rasa tidak suka suami terhadap kesuksesan istrinya dipengaruhi oleh lingkungan seperti keluarga hingga rekan kerja yang menjadikan kesuksesan istri sebagai bahan bercandaan.

Secara signifikan masyarakat kita masih penilaiannya pada kesuksesan pria.

Bisa saja nih suaminya tidak ada masalah tapi dari teman terdekat, adik, ipar, hingga teman-teman nongkrong menjadikan itu suatu bahan bercandaan yang akhirnya semakin lama semakin termakan oleh suami, dia pun jadi merasa tersisihkan

Saat suami merasa tersisihkan itulah,  seorang suami bisa melampiaskan pada hal yang tidak benar seperti perselingkuhan dan perubahan sikap menjadi tertutup.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempertahankan pernikahan adalah dengan keterbukaan.

Istri harus dapat menerima masukan dari sang suami meskipun dia merasa sudah mencapai kesuksesannya.

Sang suami,  juga harus mengatakan ketidaksukaannya pada hal-hal yang terjadi akibat istrinya yang terlalu sibuk mengejar karier.

Yang diperlukan adalah keterbukaan dari kedua belah pihak sebagai keberhasilan dalam pernikahan.

Keterbukaan itu sang istri mau menerima pandangan dari suaminya dan suami mau terbuka.

Egonya pria kan mereka merasa tidak nyaman tapi mereka tidak mau mengungkapkannya.

Meski demikian,  perceraian tidak hanya terjadi akibat seorang istri yang mencapai kesuksesan.

Hal itu juga dapat terjadi pada pria yang mencapai kesuksesannya.

Faktornya adalah komunikasi yang tidak berjalan dengan baik.

Tidak hanya terpaku pada soal jenis kelamin siapa yang lebih sukses.

Jika seorang pria sukses juga dapat mempengaruhi karena kurangnya komunikasi yang baik sehingga sang istri pun menjadi kesepian dan hampa dalam menjalani rumah tangga

Tidak sedikit fenomena perceraian yang terjadi karena hal ini.

Semakin tinggi sukses pasangan maka imbasnya adalah berkurangnya waktu untuk bersama yang pada akhirnya menyebabkan pertengkaran dan berpisah.

Secara sederhana amat memungkinkan kesuksesan mempengaruhi pernikahan karena dalam pernikahan yang baik dan ideal dibutuhkan komunikasi yang baik.

Ketika kesuksesan itu ada di tangan kita, maka jatah waktu semakin menipis secara kualitas dan kuantitas

Jatah waktu yang menipis itu karena interaksi sosial yang terjadi tidak hanya di satu titik tetapi akan semakin meluas.

Artinya, kualitas pembicaraan yang dimiliki dengan pasangan tidak akan terjadi.

Selain itu, pekerjaan yang dikerjakan pun tidak hanya pada satu jenis saja, tetapi akan banyak jenis pekerjaan yang ditemui.

Energi akan semakin banyak tersita untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sehingga tidak ada lagi waktu yang dapat dihabiskan antar pasangan.

Oleh karenanya, kata dia, perlu ada solusi untuk menyeimbangkan keduanya.

Setiap pasangan perlu untuk memikirkan kembali apa yang dikejar dalam rumah tangga yakni, karier atau keawetan berumah tangga.

Pasangan harus menyadari jika rumah tangga dapat menjadi taruhan ketika sibuk mengejar kesuksesan karir.

Yang saya temui adalah pertama memang ketika seseorang mengejar kesuksesan bahwa tidak bisa take it for granted, bahwa rumah tangga saya akan aman saja.

Kewaspadaan menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam pernikahan.

Waspada dulu saja karena banyak yang mengatakan ‘Oh saya tidak nyangka saya kira kalau saya mengejar kesuksesan pasangan saya baik-baik saja’.

Kita tidak menyadari jika mengejar satu hal maka energi akan berkurang untuk hal lainnya

Memanajemen waktu dengan baik merupakan salah satu cara untuk menghindari perceraian.

Dengan meluangkan waktu, pasangan akan memperoleh komunikasi yang baik secara kualitas dan kuantitas.

Selain itu, keterbukaan dan rasa saling mendukung pun menjadi salah satu hal yang dapat dilakukan setiap pasangan.

Hal itu untuk mewujudkan rasa saling memiliki dalam keluarga