close
Nuga Life

Orang Relegius Itu Bisa Hidup Lebih Lama

Menjalani gaya hidup yang sehat bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang religius memiliki kesempatan untuk hidup lebih lama alias panjang umur.

Artinya orang-orang beragama ini memiliki tubuh yang lebih sehat daripada yang tidak beragama (ateis).

Memangnya penelitiannya seperti apa, sih? Simak di bawah ini.

Selama ini sudah banyak penelitian yang mempelajari hubungan antara agama, status pernikahan, dan gender dengan kualitas hidup seseorang.

Dilansir dari Live Science, gender dan status pernikahan diketahui memengaruhi harapan hidup seseorang. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita hidup sekitar empat puluh delapan tahun lebih lama daripada pria.

Nah, pengaruh agama pada kesehatan fisik seseorang juga menunjukkan hasil yang hampir serupa.

Studi yang diterbitkan online pada jurnal Social Psychological and Personality Science meneliti berita kematian lebih dari  seribuan orang di Amerika Serikat.

Data penelitian mengindikasikan bahwa orang yang hidup beragama rata-rata memiliki kesempatan hidup 3,8 tahun lebih lama daripada yang tidak beragama.

Banyak peneliti mencari faktor apa yang menyebabkan seseorang yang beragama memiliki kesempatan untuk hidup lebih lama.

Hingga akhirnya peneliti sepakat bahwa agama mengarahkan seseorang untuk memiliki gaya hidup yang lebih baik.

Banyak agama yang mengatur atau melarang penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang. Tentu Anda sudah tahu bahwa menggunakan obat-obatan terlarang dan kebanyakan minum alkohol bisa membahayakan kesehatan?

Terlalu banyak minum alkohol bisa meningkatkan risiko seseorang terkena berbagai penyakit, seperti penyakit hati, komplikasi diabetes, disfungsi seksual, penyakit jantung, dan kanker.

Bukan hanya itu, sebagian besar agama juga mengatur kehidupan seks seseorang. Seks yang tidak bertanggung jawab bisa menimbulkan dan menyebarkan berbagai macam penyakit seperti gonore, klamidia, dan juga herpes.

Tanpa perawatan, semua penyakit yang disebabkan akibat seksilas, kecanduan alkohol, dan penyalahgunaan narkoba bisa bertambah parah, menyebabkan komplikasi, hingga berakhir dengan kematian yang lebih cepat.

Hidup beragama juga diyakini para periset dapat mengurangi stres. Walaupun gejalanya tidak terlihat kasat mata dan susah terdeteksi, stres berat bisa merusak kualitas hidup seseorang. Anda jadi susah tidur, tidak bisa mengatur emosi, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Orang yang beragama biasanya sering mengikuti acara keagamaan seperti berdoa bersama umat lainnya serta menerapkan rasa syukur pada hidupnya.

Bersyukur adalah salah satu emosi positif yang memengaruhi kesehatan tubuh. Meningkatnya kesehatan orang-orang tersebut ditandai dengan berkurangnya tingkat stres, depresi, dan kecemasan, serta angka tekanan darah yang lebih seimbang.

Walaupun penelitian menunjukkan hasil demikian, ada faktor lain yang menunjang kesehatan tubuh seseorang. Apa lagi faktor yang menunjang hidup agar senantiasa sehat? Ya, tentu dengan pola makan seimbang, istirahat yang cukup, dan rutin olahraga.

Memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh, membatasi konsumsi makanan cepat saji, berminyak, berlemak, mengandung gula tinggi dan berpengawet juga perlu Anda terapkan. Seimbangkan dengan aktivitas fisik dan istirahat yang cukup.

Selain itu, selalu menjaga kebersihan diri dan tempat tinggal, berhenti merokok, serta membangun relasi yang baik dengan setiap orang merupakan kunci untuk selalu sehat dan panjang umur, terlepas dari agama Anda.