close
Nuga Life

Normalkah Wanita Tidak Pernah Orgasme

Laman “hello sehat,” hari ini, Senin, 30 Oktober,  menurunkan tulisan menarik tentang orgasme dan wanita.

Menurut tulisan itu tidak banyak dia antara wanita yang benar-benar mengalami orgamse kala berhubungan skeks dengan pasangannya.

Menurut tulisan itu, orgasme adalah sebuah kenikmatan mutlak yang ingin dicapai setiap orang ketika berhubungan seks.

Namun pada umumnya, pria memang cenderung lebih mudah orgasme daripada wanita.

Hanya sekitar dua puluh lima persen wanita yang bisa mencapai klimaks sementara lebih dari sembilan puluh persen pria selalu mencapai orgasme setiap kali berhubungan seks.

Lantas, normalkah jika wanita tidak pernah atau tidak bisa mencapai orgasme sama sekali?

Sebenarnya ini tergantung dari akar penyebabnya.

Pada beberapa wanita, keluhan susah orgasme mungkin disebabkan oleh suatu kondisi yang dinamakan disfungsi orgasme. Apa itu?

Disfungsi orgasme adalah kondisi yang membuat seseorang kesulitan mencapai orgasme, bahkan ketika mereka sedang terangsang secara seksual dan mendapat rangsangan seksual yang cukup.

Masalah seksual ini lebih umum terjadi pada wanita, meski tak menutup kemungkinan pria juga bisa mengalaminya — walau jarang.

Ada empat jenis disfungsi orgasme yang Anda harus ketahui:

Anorgasmia primer adalah kondisi di mana Anda tidak pernah mengalami orgasme.

Anorgasmia sekunder adalah kondisi di mana Anda mengalami kesulitan mencapai orgasme, meskipun Anda dulu pernah mengalaminya

Anorgasmia situasional adalah jenis disfungsi orgasme yang paling umum. Hal itu terjadi saat Anda hanya bisa orgasme selama situasi tertentu, seperti saat oral seks atau masturbasi.

Anorgasmia umum adalah kondisi di mana Anda tidak dapat mencapai orgasme dalam kondisi apapun, bahkan saat Anda sangat terangsang dan telah mendapat rangsangan seksual yang cukup.

Ciri atau gejala utama dari disfungsi orgasme adalah ketidakmampuan untuk mencapai klimaks secara seksual. Baik itu lewat hubungan seks penetrasi dengan pasangan, maupun saat masturbasi.

Anda juga bisa dikatakan memiliki disfungsi orgasme ketika orgasme sudah tercapai namun tidak terasa memuaskan, atau dicapai dalam waktu yang lebih lama dari biasanya.

Sebetulnya agak sulit untuk menentukan penyebab seseorang mengalami disfungsi orgasme.

Wanita yang mungkin mengalami kesulitan mencapai orgasme umumnya disebabkan  karena faktor fisik, emosional, atau psikologis.

Umumnya,  pengobatan untuk disfungsi orgasme ini tergantung pada penyebab dan kondisi yang mendasari.

Dalam beberapa kasus, terapi hormon estrogen bisa digunakan untuk mengatasi disfungsi orgasme ini.

Terapi hormon dapat membantu meningkatkan hasrat seksual atau jumlah aliran darah ke alat kelamin untuk meningkatkan kepekaan guna mencapai orgasme.

Terapi hormon estrogen mungkin akan menggunakan pil, memakai tempelan, atau mengoleskan gel ke alat kelamin Anda.

Namun sayang, lembaga administrasi makanan dan obat-obatan di Amerika  belum menyetujui terapi hormon untuk mengobati disfungsi orgasme.