close
Nuga Life

Mengapa Wanita Susah Alami Orgasme?

Berbeda dengan pria yang cenderung mudah mengalami orgasme setiap kali berhubungan intim, kaum hawa cenderung tidak selalu mendapatkannya.

Bahkan, ada wanita yang sudah kerap berhubungan intim dengan pasangannya namun tidak pernah mendapatkan orgasme.

Memang, orgasme tidak selalu menjadi standar kepuasan seksual bagi kaum hawa. Namun, mendapatkannya tentu akan membuat kehidupan seks menjadi semakin menyenangkan, bukan?

Pakar kesehatan seksual bernama Dr. Rajan Bhonsle menyebutkan bahwa sebenarnya cukup wajar jika wanita sampai kesulitan untuk mencapai orgasme setiap kali berhubungan intim.

Ada beberapa penyebab dari hal ini, baik itu berupa masalah kesehatan fisik, atau bahkan karena adanya masalah psikis layaknya stress akibat dari takut hamil, atau kurang percaya diri dengan tubuhnya saat bercinta dengan pasangan.

Karena tidak benar-benar bisa lepas dan menikmati sesi bercinta, maka orgasme pun susah untuk didapatkan.

Yang menjadi masalah adalah, cukup banyak wanita yang ternyata memiliki harapan yang berlebihan akan kehidupan seksnya.

Sebagai contoh, mereka berharap pasangannya selalu perkasa dan bisa memuaskan keinginannya.

Padahal, hubungan seks bukanlah tentang keperkasaan atau durasi karena yang utama adalah rasa nyaman dari kedua belah pihak untuk melakukannya.

Jika kaum hawa menganggap hubungan intim tidak sesuai dengan harapannya, maka tentu akan membuat mereka susah mengalami orgasme.

Melihat adanya fakta ini, selalu komunikasikan dengan pasangan tentang apa saja yang ingin dicoba atau dilakukan saat berhubungan intim agar kaum hawa juga bisa mendapatkan orgasme yang tentu akan memuaskannya.

Disamping itu ada banyak alasan mengapa wanita susah orgasme.

Banyak wanita yang tidak pernah mengalami orgasme sebelumnya, dan terkadang ada rasa takut dan cemas yang menghantui saat menyambut apa yang Anda belum pernah ketahui sebelumnya.

Sulit orgasme mungkin berakar dari kekhawatiran Anda tentang ekspekstasi wujud sebenarnya dari orgasme. Ketakutan ini mungkin akan mencegah Anda dari memiliki orgasme.

Orgasme adalah pengalaman personal dan setiap wanita mengalami orgasme berbeda satu sama lainnya. Selain itu, intensitas tiap orgasme pada wanita juga bisa berbeda.

Kadang, orgasme bisa terasa sangat kuat hingga membuat Anda kewalahan. Di waktu lain, Anda mungkin bisa tidak merasakan apapun selain sensasi minor dalam tubuh Anda, yang mungkin bahkan Anda tidak sadari.

Kontrol adalah aspek yang dipegang teguh oleh masyarakat kita. Kita sangat ingin bertanggung jawab atas setiap detail kehidupan masing-masing, dan kita bisa merasa cemas apabila kita dihadapkan dengan sesuatu yang tidak pasti.

Ada begitu banyak aspek kehidupan yang tidak bisa kita kontrol, salah satunya orgasme.

Jika Anda masih merasa sulit orgasme, pahami bahwa memiliki orgasme tidak berarti Anda kehilangan kontrol penuh atas tubuh Anda. Paling-paling, anggota badan Anda akan sedikit gemetar, dan otot-otot dinding vagina Anda akan menegang – tapi tidak seperti Anda akan mengalami kejang.

Mengalami orgasme adalah pengalaman yang rentan. Kadang-kadang tubuh kita dapat merasa diblokir karena kita tidak sepenuhnya mempercayai partner seks kita.

Bahkan jika Anda berpikir Anda merasa nyaman dengan orang itu, tubuh Anda mungkin akan menangkap energi negatif dari orang tersebut untuk menandakan bahwa tubuh Anda tidak siap untuk mengalami orgasme dengan orang tersebut.

Pada beberapa kasus, mungkin akan butuh waktu untuk mengenal pasangan Anda lebih jauh. Di kasus lainnya, mungkin orang tersebut tidak tepat untuk Anda.

Banyak laporan pengalaman seksual yang terasa tidak nyaman atau bahkan sangat sulit.

Tubuh kita menyimpan trauma tersebut, bahkan ketika kita merasa sudah pulih dari situasi tersebut.

Jika Anda pernah mengalami semacam pengalaman seksual yang negatif, bisa sangat sulit untuk tetap fokus di momen ini dan membiarkan tubuh dan pikiran Anda rileks untuk menikmati seks.

Dilansir dari WebMD, sekitar sepuluh persen wanita tidak pernah mengalami orgasme sama sekali — baik dari penetrasi penis-vagina maupun masturbasi.

Padahal, tubuh wanita dirancang sedemikian rupa untuk bisa mengalami orgasme lebih dari satu kali.

Yang berarti, sekali Anda telah mencapai klimaks pertama, pendakian selanjutnya akan lebih mudah dan bukannya tidak mungkin.

Wanita tidak memerlukan waktu pemulihan pasca-orgasme layaknya pria, sehingga Anda dapat tetap terangsang lebih lama dan bisa mencapai orgasme kedua — ketiga, keempat — hanya dengan sedikit usaha.

Jika Anda benar-benar bingung apakah Anda mengalami orgasme atau tidak, salah satu teknik untuk dicoba adalah lebih memperhatikan bagaimana tubuh Anda bereaksi ketika Anda berpikir Anda akan mencapai tahap orgasmik.

Sekali lagi, setiap wanita berbeda, namun sebagian besar wanita akan memiliki semacam respon fisiologis tanpa sadar, misalnya otot Anda gemetar atau berkedut tak terkendali, detak jantung meningkat tiba-tiba, melewatkan napas seperti tertohok, atau dada Anda memerah, Anda mungkin akan mengalami orgasme.

Kuncinya, pergunakan metode stimulasi lain untuk mendapatkan rangsangan yang Anda butuhkan sebelum atau selama penetrasi, misalnya, bangun gairah dan jalan menuju orgasme dengan foreplay yang intens,

Dan fokuskan stimulasi klitoris dan bukan hanya pada penetrasi saja selama seks, tetap fokus pada aktivitas Anda berdua, dan coba latihan napas yoga untuk menyelaraskan tubuh dan pikiran Anda.

Umumnya, wanita membutuhkan waktu sekitar 20 menit dari rangsangan pertama untuk mencapai tahap orgasmik, periode ketika klitoris menjadi sangat sensitif dan tubuh dipersiapkan untuk menyambut orgasme.

Melewatkan keseluruhan siklus respon seksual membuat Anda lebih sulit orgasme.

Meminta pasangan Anda untuk membantu Anda mencapai orgasme bahkan sebelum penetrasi akan mempersiapkan tubuh Anda untuk berejakulasi dan menanggapi rangsangan vagina selanjutnya selama penetrasi, ketimbang berjuang untuk mencapai orgasme untuk pertama kalinya.

Orgasme selama foreplay meningkatkan peluang wanita untuk mencapai klimaks saat penetrasi.

Jika Anda tidak mengalami orgasme saat foreplay, tidak usah khawatir. Namun, jangan pula langsung menghentikan aktivitas Anda dan pasangan Anda.

Saat pasangan Anda memanjakan tubuh Anda dengan foreplay, ia akan membuka berbagai jalan lain untuk orgasme Anda. Jika Anda terangsang dengan perlahan, maka Anda akan tetap terangsang dalam waktu yang lebih lama.