close
Nuga Life

Membuang Kalori dari Gelas Kopi

Minum kopi di pagi hari diyakini bisa membantu meningkatkan semangat kerja seseorang.

Kandungan kafein di dalamnya akan memicu tingkat kewaspadaan seseorang tetap terjaga, sekaligus untuk menghilangkan kantuk.

Namun sayangnya, bervariasinya ragam jenis kopi dengan berbagai ‘racikan’ dan bahan tambahan istimewanya membuat kopi yang sebenarnya sehat jadi sedikit jahat.

Olahan latte sampai frappe dengan tambahan susu, krim, susu, sampai sirup perasa di dalamnya membuat kandungan kalori kopi makin melonjak.

Jika tak dikontrol konsumsinya, pecinta kopi mungkin tak lagi ngantuk di kantor, tapi perut makin membuncit dan tubuh menggemuk.

“Dalam secangkir kopi (bukan kopi murni), ada banyak kandungan kalori, gula, dan lemak,” kata nutrisionis Maya Feller dikutip dari dokteroz.com.

“Sebenarnya ada beberapa cara untuk memangkas kalori dalam secangkir kopi yang Anda minum.”

Maya mengungkapkan sesuai dengan anjuran WHO, dalam satu hari, asupan gula yang dianjurkan adalah dua puluh lima gram.

Namun jumlah ini nyatanya seringkali terlewati hanya dengan segelas kopi.

“Ganti sirup atau gula pasir dalam kopi dengan bahan lain yang ramah kalori.”

Dibanding memakai gula atau sirup gula. Anda bisa menggantinya dengan berbagai taburan rempah seperti bubuk pala, bubuk cokelat, atau kayu manis.

“Anda juga menambahkan bubuk cabai ke dalam kopi. Bubuk cabai mengandung capcaisin yang menghasilkan rasa pedas dan hangat,” ucapnya.

“Selain itu, bubuk cabai juga memiliki manfaat pembakar lemak.”

Penambahan es batu ke dalam segelas kopi akan membantu meningkatkan volume segelas kopi. Volume yang meningkat ini akan mengurangi penambahan jumlah krim atau susu berlemak ke dalam gelas kopi.

“Penambahan es ke dalam kopi bisa membantu memangkas sekitar 30 kalori.”

Whole milk adalah pilihan paling umum sebagai penambah rasa dalam racikan kopi. Namun whole milk memiliki tingkat kalori yang tinggi.

Untuk segelas kopi dua belas oz, penggunaan whole milk akan menambah seratus delapan puluh kalori.

“Mengganti susu adalah cara terbaik untuk mengurangi kandungan kalori dalam kopi.”

Dalam segelas kopi dua belas oz, susu kedelai memiliki seratus lima puluh kalori, susu kelapa seratus sepuluh kalori, susu skim seratus  kalori, dan susu almond delapan puluh kalori.

Penggemar kopi sepertinya tak pernah berhenti untuk membuat kreasi dari beragam jenis kopi.

Dari latte triple venti soy tanpa busa hingga espresso, mereka selalu punya cara baru untuk menikmati kafein sebagai bagian dari gaya hidup.

Trennya kini orang dengan sengaja menambahkan garam ke dalam kopi mereka demi meningkatkan citarasa.

Mungkin terdengar aneh, tapi bisa dijelaskan secara ilmiah.

Studi yang terbit di jurnal Nature, seperti dilansir dari The Independent, menunjukkan ion sodium menekan rasa pahit dan meningkatkan rasa kopi.

Menambahkan sejumput garam ke dalam secangkir kopi akan melembutkan rasa kopi secara keseluruhan.

Tren ini menjadi menarik dan seketika menggeser manis gula, karena taburan garam juga tak kalah dalam hal menaklukkan rasa pahit berlebih pada kopi.

Ini bukan kali pertama penggemar minuman bicara soal menaburkan garam.

Ahli minuman anggur sebelumnya sudah pernah memuji kehebatan garam karena kemampuannya untuk melembutkan dan menyeimbangkan rasa dari beberapa wine yang harganya murah.

Adalah Nathan Myhrvold, mantan kepala teknologi Microsoft, yang memiliki inisiatif akan penambahan garam pada wine ini.

Ia melakukannya pada saat pesta makan malam ketika ia menambahkan sejumput garam pada gelas Cabernet, salah satu jenis wine tamu lain.

Hasilnya, dia menemukan, secara keseluruhan rasa dari anggur semakin nikmat.

Namun, perlu diperhatikan, bahwa menambahkan garam terlalu banyak ke dalam kopi perlu dihindari.

Cukup sejumput saja, karena bila berlebihan, rasa kopi akan lebih buruk dari sebelumnya.

Tags : slide