close
Nuga Life

Medsos Kini Jadi “Tempat” Selingkuh

Laman situs “thesun.co.uk,” hari ini, Rabu, 09 Agustus secara tidak ragu-ragu menempatkan media sosial atau medsos sebagai tempat selingkuh.

Menurut “thesun.com.uk,” kehadiran media sosial memungkinkan setiap orang bisa bertemu dengan teman lama atau orang baru yang mungkin membuat kesetiaan dengan pasangan goyah.

Tak heran jika banyak peselingkuh memanfaatkan media sosial untuk berhubungan dengan kekasih gelapnya.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh situs kencan online untuk mencari selingkuhan Ashley Maddison, mayoritas peselingkuh menggunakan media sosial Facebook untuk berkomunikasi dengan selingkuhannya.

Sebanyak 75 persen responden menjawab menyukai Facebook untuk ngobrol dan mencari tahu aktivitas kekasih di dunia maya.

Rata-rata memilih waktu di atas jam 10 malam untuk mulai berkomunikasi.

“Setiap orang memiliki Facebook sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dari pasangan, pesan juga mudah dihapus untuk keamanan, serta dilindungi password.”

“Tanpa banyak usaha dan waktu, seseorang dengan mudah menelusuri foto dan informasi detail lain tentang pujaan hatinya di dunia maya,” tulis laporan tersebut.

Kemudahan tersebut juga membantu hubungan gelap melompat dari A ke Z.

Media sosial yang memiliki lebih dari satu koma dua miliar pengguna aktif ini juga dianggap memberikan keuntungan, karena bisa membuat seseorang terlihat sempurna, mulai dari foto yang diedit sedemikian rupa sampai status yang puitis dan manis.

Eksistensi jejaring sosial dianggap sebagai sebuah fasilitas yang tepat dalam ajang curhat atau bertukaran pikiran.

Namun itu semua hanya berlaku pada awalnya saja karena lama-kelamaan jejaring sosial justru membuat batas antara kehidupan pribadi dan bersosial menjadi semakin tipis.

Orang-orang semakin mudah mengetahui kejadian atau pikiran yang dialami serta dipikirkan oleh orang lain, apalagi ketika itu berhubungan dengan orang yang sedang kita taksir.

Ketika ada kesempatan, maka tidak heran hal tersebut dimanfaatkan.

Bagi sebagian orang yang berpendapat kalau selingkuh itu pasti dilakukan secara diam-diam atau rahasia sebaiknya merubah pola pikir tersebut.

Justru hal inilah yang dijadikan alasan oleh sebagian pasangan untuk mengelabui pasangannya.

Karena pola pikir yang seperti itu akhirnya membuat pasangannya merasa tidak perlu untuk mengecek akun pacarnya tanpa tahu apa yang sedang atau bahkan mungkin sudah terjadi.

Godaan melihat temannya bisa selingkuh dengan santainya di sosial media sering dijadikan alasan atau pembelaan diri.

Kondisi seperti ini pun akhirnya menjadi fenomena yang membuat orang jadi penasaran dan akhirnya tidak sedikit yang ingin mencobanya.

Meskipun beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa Facebook dan situs media sosial lainnya membuat orang lebih sering berbohong, para peneliti menyimpulkan bahwa pria dan wanita yang mengalami masalah pernikahan, kerap memperoleh dukungan emosional dari media sosial.

Pun demikian, banyak pasangan suami-istri yang menjadi korban akibat penggunaan Facebook.

Lynn France, seorang ahli terapi okupasional dari Cleveland, Ohio terkejut ketika ia melihat foto suaminya, John, menikah dengan orang lain di Facebook.

Ada beberapa ciri-ciri dimulainya perselingkuhan di media sosial seperti ditulis The Fuss.

Anda menyembunyikan cerita dan semua yang Anda lakukan dengan orang lain selain pasangan Anda di ponsel.

Anda berdandan dan mengunggah foto terbaik, berpakaian seksi untuk foto profil juga menjadi ciri lainnya.

Apakah Anda menemukan diri Anda bisa bermanja-manja dengan lawan jenis yang bukan pasangan Anda di ponsel?

Anda seolah ingin membuat si dia terkesan dengan Anda.

Sulit memahami mengapa seseorang mau mengirimkan foto selfie untuk lawan jenis yang bukan pasangan, selain karena alasan ketertarikan seksual.

Mereka bahkan mengirimkan foto-foto seksi dan menggoda.

Anda bisa menghabiskan waktu berjam-jam berbicara satu sama lain, padahal bukan pasangan. Anda atau dia bahkan mengatur waktu untuk bertemu berdua saja di tempat spesial.

Ini dinilai sudah melewati batas kewajaran.