close
Nuga Life

Komitmen Pengaruhi Frekuensi Bercinta

Komitmen seorang wanita pada pasangannya, ternyata berpengaruh pada frekuensi mereka bercinta..

Sebaliknya, wanita yang tidak terlalu merasa terikat dengan pasangannya. bercinta paling sering ketika mereka menggunakan pil dengan kadar porgestin lebih rendah, dan kadar estrogen lebih tinggi.

Penting untuk diingat: perbedaan hormon ini hanya mempengaruhi frekuensi hubungan seks –dan bukan oral, masturbasi, atau fantasi seksual.

Temuan ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Evolution & Human Behavior, membantu mendukung teori: pasangan tetap ingin bercinta di luar masa subur, karena hal ini membantu mereka merasa lebih dekat.

Hasil penelitian ini juga mendukung gagasan bahwa hormon–alami atau sintetis–bisa mempengaruhi gairah seks.

Studi lain yang dilakukan sebelumnya menemukan, wanita yang tidak terlalu berkomitmen tidak terlalu bergairah untuk melakukan hubungan seks, jika alasannya non-reproduktif.

Penemuan baru ini menyiratkan, mengganti alat kontrasepsi bisa membantu pasangan untuk bercinta lebih sering.

Walaupun para penulis studi ini belum lagi bisa memberi saran alat kontrasepsi seperti apa yang paling bisa membantu.

Leif Edward Ottesen Kennair, PhD, profesor psikologi di NTNU mengatakan pada Health.com,  wanita yang setia pada pasangannya akan lebih sering bercinta di luar masa subur.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan keintiman antar pasangan, walau mereka biasanya tidak sadar akan motivasi ini.

L:antas muncul pertanyaan seputar ini, seberapa sering Anda bercinta?

Terkadang seseorang berpikir orang lain lebih sering bercinta dibanding dirinya.

Padahal, kenyataannya bisa saja sebaliknya.

Dan ternyata kepribadian seseorang berhubungan dengan seberapa sering kita bercinta serta seberapa puas kita dengan seks.

The Cut melaporkan, sebuah penelitian yang diterbitkan secara online di Journal of Research in Personality menemukan beberapa ciri kepribadian bisa dipakai untuk memprediksi frekuensi dan kepuasan bercinta.

Penelitian ini dilakukan Psikolog Florida State University Andrea L. Meltzer, dan James K. McNulty.

Peneliti meminta tiga ratusan pasangan heteroseksual yang baru menikah untuk mengisi buku harian empat belas hari bercinta, melacak seberapa sering mereka bercinta dan tingkat kepuasan mereka.

Hasilnya, istri yang memiliki kadar keterbukaan dan keramahan yang tinggi, maka pasangan tersebut sering berhubungan seks. Namun, kepribadian suami tidak memprediksi frekuensi seks, dilansir dari laman Nymag.

Berbeda dengan kepuasan seksual, kepribadian suami istri itu penting.

Pria dan wanita yang lebih terbuka atau neurotik, ternyata memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih rendah.

Menariknya, kepribadian pasangan peserta tidak mempengaruhi kepuasan mereka, tapi hanya kepribadian mereka sendiri.

Dari penelitian, ada beberapa ide yang dikemukakan. Pertama, kepribadian yang memprediksi probabilitas seks dalam hubungan itu perempuan, bukan pria.

Kedua, penelitian ini menunjukkan bahwa asosiasi negatif antara neurotisme dan kepuasan seksual global dalam penelitian masa lalu.

Temuan saat ini menunjukkan kepribadian sendiri yang hanya dikaitkan dengan kepuasan seks.

Dan Anda juga harus tahu bahwa kita memiliki cukup banyak aktivitas bercinta dalam kehidupan.

Dan pernahkah Anda menghitungnya?

Sebuah studi terbaru di Inggris mengungkapkan, rata-rata orang melakukan hubungan seks hampir enam ribu kali sebelum mereka meninggal pada usia delapan puluh tiga tahun, seperti yang ditulis laman Askmen.

Temuan ini bisa menjadi jawaban banyak orang mengenai berapa banyak kita dapat melakukan seks selama hidup di dunia.

Penelitian yang disponsori oleh Quidco ini menemukan, orang Inggris memiliki harapan hidup hingga delapan puluh tiga tahun.

Mereka rata-rata berhubungan seks sekitar lima ribu tujuh ratus tujuh puluh delapan kali sebelum meninggal.

Dan bagi mereka yang melakukan seks pada usia delapan belasan misalnya, dan melakukannya dua kali seminggu selama enam puluh lima tahun, bisa dibayangkan berapa banyak mereka telah berhubungan seks.

Jumlah total bercinta yang disebutkan itu bisa mencapai lebih dari rata-rata untuk para penggila seks.

Salah satu aktivitas yang dilakukan sejak menikah adalah bercinta.

Meski ini adalah hal yang dianggap menyenangkan namun ternyata waktu yang dihabiskan manusia untuk bercinta tidak sebanyak yang dibayangkan.

Dalam catatanReebok, rata-rata manusia menghabiskan waktu untuk bercinta kurang dari satu persen dari kehidupannya untuk bercinta.

Lebih tepatnya hanya kecil dihabiskan untuk bercinta. Jika dibuat dalam hitungan hari, kira-kira hanya sekitar setengah tahun saja

Hal ini diketahui lewat studi dalam studi yang melibatkan ribuan orang di Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada, Jerman, Prancis, Meksiko, Rusia, Korea, dan Spanyol seperti mengutip laman Metro