close
Nuga Life

Jangan Pernah Bingung Menu Sarapan

Anda bingung dengan sarapan hari ini?

Roti sandwich, nasi goreng dengan telur mata sapi atau makanan berat lainnya?

Masih bingung karena ingin memilih makanan yang membantu menurunkan berat badan?

Nah, kalau juga masih belum memutuskan untuk pilihan sarapan situs “menshealth,” yang memuat hasil sebuah studi di “American Journal of Clinical Nutrition,” menganjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein saat sarapan bisa efektif membantu penurunan berat badan.

“Sarapan seperti telur dan daging lebih baik dibanding mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat seperti sereal. Selain membuat Anda kenyang lebih lama, orang yang mengonsumsi banyak protein cenderung mengonsumsi sedikit lemak dan gula pada siang dan malam hari,” tulis studi itu.

Studi terbaru lainnya menemukan bahwa sarapan tinggi protein membuat kadar glukosa dan insulin lebih stabil. Penelitian ini bahkan disebut dapat menurunkan risiko diabetes berkembang.

Ahli gizi, Mike Roussell, Ph.D mengatakan, mengonsumsi tiga puluh gram protein saat sarapan seperti telur, kalkun, yoghurt atau smoothie dapat membantu membuat kenyang lebih lama sehingga menekan keinginan makan lebih banyak pada siang dan malam hari.

Sarapan merupakan waktu mengkonsumsi makanan yang amat krusial di sepanjang hari kita.

Ya, bisa disebut-sebut sarapan memiliki tingkat penting yang begitu tinggi jika dibandingkan dengan makan siang dan makan malam. Oleh karena itu, kesalahan saat sarapan bisa berakibat fatal bagi kesehatan.

Terdapat empat kesalahan yang sangat mungkin dilakukan saat menyantap sarapan, mengutip dari laman “Reader’s Digest,” Jumat, 27 Februari 2015.

Pertama, kebiasaan makan makanan sarapan yang berbeda-beda di tiap harinya. Menurut studi Inggris, sekitar sembilan puluh persen orang yang mengkonsumsi menur yang bervariasi di pagi harinya akan memiliki pinggang besar dan risiko penyakit hati lainnya.

Jangan makan terlalu sedikit. Sebab, sarapan yang tidak terlalu sedikit di pagi hari dapat berguna untuk mengurangi gula darah dan tekanan darah pada penderita diabetes. Sarapan yang mengandung banyak protein juga berguna menurunkan level ghrelin, hormon pemicu rasa lapar.

Sementara itu, pilihlah sereal dengan ukuran yang besar. Sebab, apabila tidak Anda akan menuangkan sereal lebih banyak sheingga kalori yang dikonsumsi paginya pun akan meningkat.

Terakhir, pilihlah menggunakan selai kacang dibanding mentega. Sebab, langsung mengoleskan selai kacang bisa membuat rasa kenyang bertahan hingga 12 jam setelah makan seperti yang diungkapkan sebuah studi dalam British Journal of Nutrition.

Sebuah penelitian terbaru kembali mematahkan mitos yang menyebutkan bahwa sarapan bisa menggemukkan.

Padahal, ketika Anda melewatkan sarapan, setidaknya Anda akan menambah 252 kalori per hari yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan.

Seorang Ahli Diet Azmina Govindji bahkan mengatakan bahwa melewatkan sarapan dapat menyebabkan kadar gula seseorang menurun sehingga mendorong mereka mengemil lebih banyak.

“Tidak sarapan cenderung membuat kebiasaan makan tidak sehat selama siang dan malam hari. Mungkin tingkat gula darah yang rendah mendorong mereka untuk mengonsumsi makanan instan seperti biskuit atau cokelat yang memiliki kandungan gizi sedikit. Belum lagi kandungan gula, garam dan lemaknya tinggi,” kata Govindji, seperti dimuat “Dailymai.”

Penambahan kalori ketika tidak sarapan ini, kata Givindji, merupakan hal yang wajar mengingat seseorang belum tentu mengimbangi makanan ringan dengan aktivitas fisik. Maka itu, ia menyarankan setiap orang untuk sarapan.

“Penelitian juga menunjukkan bahwa sarapan dapat membantu meningkatkan suasana hati, energi dan konsentrasi sehinga berujung pada berat badan yang sehat. Kalau tidak terbiasa, mungkin Anda bisa mencoba sedikit sarapan sebelum mulai bekerja atau memilih sesuatu yang ringan seperti semangkuk kecil sereal atau sepotong buah,” jelasnya.

Tags : slide