close
Nuga Life

Jangan Gunakan Earphone Berlebihan

Anda seorang yang hobi  musik earphone?

Menjadi salah satu benda wajib yang tidak boleh tertinggal.

Kalau iya, mulai sekarang jangan menggunakan benda itu secara berlebihan

Lantas kenapa?

Kebiasaan tersebut bisa merusak fungsi pendengaran.

Apalagi ketika ia “dipakai” untuk bisa menidurkan Anda.

Sangat disayangkan kadang orang dengar earphone sampai tertidur.

Ketika tertidur, kan dia tidak bisa mendengar lagi, tetapi rumah siput tetap menerima energi suara secara berkelanjutan. Bisa terjadi kelelahan pada rumah siput.

Rumah siput atau koklea adalah bagian dalam telinga yang berfungsi mengirim pesan ke saraf pendengaran dan otak.

Ketika sering ditempa suara keras melalui earphone, bisa terjadi kerusakan saraf atau gangguan sensorineural yang tidak bisa diperbaiki alias permanen.

“Alat seperti itu  bisa memompa energi suara sangat besar dalam sistem pendengaran.”

Kerusakan pada saraf pendengaran pada akhirnya akan menurunkan fungsi pendengaran.

Kondisi tersebut termasuk gangguan pendengaran akibat bising atau noise induced hearing loss.

Nah, itulah alasan mengapa saat mendengarkan musik atau rekaman suara di smartphone pakai earphone akan ada peringatan gangguan pendengaran jika Anda ingin meninggikan volume suara.

Jadi, sebaiknya tinggalkan kebiasaan memakai earphone berlebihan, apalagi dengan volume suara keras, apabila ingin sistem pendengaran tetap berfungsi dengan baik.

Survei terbaru menunjukkan,satu dari lima remaja di Amerika Serikat mengalami gangguan pendengaran akibat memakai alat itu

Kebiasaan mendengarkan musik dari pemutar digital dengan volume keras dituding menjadi penyebabnya.

Penelitian yang dilakukan para ahli dari Harvard itu menunjukkan prevalensi gangguan pendengaran meningkat dari lima belas  persen.

Mayoritas gangguan pendengaran termasuk “ringan”, yaitu ketidakmampuan mendengar suara setara bisikan atau gemerisik daun.

Namun, gangguan pendengaran ini secara berangsur bisa memburuk.

“Gangguan pendengaran ringan ini masih memungkinkan mereka untuk mendengar suara vokal dengan jelas. Namun, mungkin ada sebagaian suara konsonan yang kurang begitu jelas,” kata dr Gary Curhan, salah satu peneliti.

Walaupun para peneliti tidak secara khusus menuding iPod sebagai biang keladi, peningkatan jumlah penderita gangguan pendengaran pada frekuensi tinggi terus meningkat.

Penelitian terbaru di Australia juga menunjukkan hasil yang tak jauh beda.

“Dalam jangka panjang, kebiasaan mendengarkan musik dari player dengan volume keras memang bisa mengganggu pendengaran, tapi bukan berarti anak-anak tidak boleh menggunakan MP3 player,” kata Curhan.

Sebuah studi baru melaporkan, lebih dari seperempat remaja yang terpapar musik keras, baik melalui earphone atau perangkat musik, dilaporkan mengalami kerusakan pendengaran awal. Sehingga, mengajarkan anak untuk mendengarkan musik secara wajar, bisa menjadi langkah awal pencegahan.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports tersebut fokus pada risiko terjadinya tinnitus atau suara mendengung di telinga

Peneliti menyurvei kebiasaan para siswa dalam mendengarkan musik, seberapa sering mereka mendengarkan musik bising dan apakah mereka pernah mengalami tinnitus.

Siswa juga dianalisa kemampuan mendengarnya di dalam sebuah ruang akustik.

Hasilnya, hampir semua siswa mengaku bahwa mereka kerap hadir dalam kegiatan yang menggunakan musik pada volume terlalu keras, seperti pesta, konser, atau club.

Lebih sering lagi, peserta mendengarkan musik dengan volume keras melalui earphone di ponsel mereka.

Peneliti menemukan bahwa i siswa telah mengembangkan tinnitus yang sering kambuh, bahkan terus menerus, keadaan yang biasanya baru terjadi pada orang dewasa di atas usia lima puluh tahun.

“Ini masalah yang serius dan terus berkembang, dan saya pikir itu akan menjadi lebih buruk bila dibiarkan,” kata penulis studi Larry Roberts, psikolog dan profesor neuroscience dan perilaku di McMaster University, Ontario.

“Pandangan pribadi saya adalah ini menjadi tantangan kesehatan masyarakat terkait pendengaran.”

Roberts menambahkan, seseorang yang mendengarkan musik terlalu keras bisa mendengarkan dengungan beberapa saat setelah musik selesai, tetapi itu bisa menjadi indikator awal dari kerusakan pendengaran akibat kebisingan.

Tags : slide