close
Nuga Life

Instagram Bisa Dijadikan “Obat” Stres?

Sosial media, kini, tidak lagi jadi “tertuduh” sebagai perusak kesehatan, terutama stress, setelah hasil sebuah penelitian mengungkapkan bahwa instagram bisa menjadi “obat” untuk meredakan ketegangan.

Sebelumnya, berbagai penelitian menuding penggunaan sosial media berlebih dapat memicu depresi

Penelitian terbaru itu  mengungkap, penggunaan Instagram yang tepat justru dapat membuat tingkat stres dan depresi berkurang.

Berbagi foto dengan aplikasi Instagram dinilai peneliti dapat menjadi media untuk mengekspresikan diri, berbagi pengalaman, dan menerima dukungan.

Orang yang menggunakan Instagram dan menemukan sosok atau komunitas yang tepat, benar-benar dapat menemukan pelipur lara, menurut sebuah studi baru dari Drexel University.

Dalam studi yang berlangsung Februari lalu, peneliti memelajari tanggapan sekitar delapan ratus  posting Instagram yang ditandai dengan #depression  atau hastag depression  pada puluhan ribu  post dari lebuh dua puluh empat ribu pengguna unik selama satu bulan.

Apa yang peneliti temukan, platform online yang satu ini banyak digunakan untuk percakapan yang berhubungan dengan kesehatan dan benar-benar dapat menjadi media yang berguna bagi mereka yang mencari dukungan kesehatan mental.

Bagi mereka yang merasakan stres dan depresi, memosting gambar di Instagram terasa lebih mudah untuk mengekspresikan perasaan ketimbang dalam kata-kata.

Instagram juga membuat mereka menjadi bagian dari masyarakat, sehingga merasa tidak sendiri.

Penulis studi Andrea Forte, PhD serta rekan penulis Nazanin Andalibi mengatakan, “Para peneliti menemukan bahwa komentar positif jauh melebihi yang negatif. Komentar positif merupakan ekspresi seperti “kamu kuat dan cantik.”

Para peneliti Drexel berpendapat, bahwa tidak semua orang menggunakan Instagram untuk memamerkan tubuh mereka atau berbagi foto makanan.

Banyak orang yang juga beralih ke Instagram untuk berbagi informasi pribadi dan sensitif serta berharap untuk mencari dukungan, menemukan orang lain yang serupa, dan mengungkapkan pengalaman.

“Yang penting dalam mengurangi stres dan depresi ialah menemukan orang lain yang serupa dan menerima dukungan positif,” kata Andalibi.

Selain itu, menurut laman situs “metro.uk,” sebuah penelitian lain mengungkapkan, pilihan filter foto Anda di Instagram bisa juga mengungkapkan lebih lanjut tentang kondisi mental Anda lebih daripada yang Anda sadari.

Masih menurut tim  penelitian tersebut, filter Inkwell bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami depresi klinis.

Para peneliti dari Harvard dan Universitas Vermont mengatakan, bahwa melihat pilihan filter Instagram bisa menjadi cara yang baik untuk mendeteksi kemungkinan depresi seseorang.

Orang yang depresi cenderung memilih saturasi yang lebih kecil dan memilih filter yang gelap dengan lebih banyak unsur warna biru.

Mereka, misalnya suka memilih filter hitam-putih seperti Inkwell.

Para peneliti juga mengatakan, bahwa orang-orang depresi cenderung tidak memilih filter cerah seperti Valencia.

Untuk studi ini, para peneliti menganalisis seratus empat puluh empat ribu pos dari seratus enam puluh akun Instagram dan dengan bantuan sebuah program computer

Dan mereka bisa memprediksi sekitar tujuh puluh kemungkinan depresi dari pengguna akun-akun tersebut.

Karena komputer bisa mendeteksi kemungkinan depresi pada seseorang sebelum para ahli sendiri mendeteksinya, mereka percaya mungkin ini bisa menjadi cara baru mencari tahu mana saja orang yang sedang mengalami tekanan mental ,sebelum orang itu menunjukkan gejala depresi yang serius dan dengan demikian, mereka bisa segera diberi pertolongan.

Menurut Michael Thase peneliti dari University of Pennsylvania, penelitian ini adalah penelitian yang baik.

Yang tidak baik hanyalah jika informasi ini dijual ke seseorang yang mungkin menghasilkan uang dari berinteraksi dengan orang-orang depresi.

Tags : slide