close
Nuga Life

Ini Dia Rahasia Umur Panjang

Anda tahu rahasia umur panjang?

Nah, laman situs “real simple,” hari ini Selasa, memberitahu kunci umur panjang.

Apa itu?

Jangan makan berlebihan.

Ya, bukan hanya olahraga rutin dan menjaga diet saja rahasia untuk mendapatkan umur yang panjang dan sehat.

Berpikiran positif dan menjalankan kebiasaan baik akan memberi efek panjang umur.

Apa saja, ya?

Menurut The Journal of the American Medical Association, empat puluh  persen orang yang berumur panjang menilai usia sebagai proses belajar menjadi lebih bijaksana dan puas dengan kehidupan mereka.

Kebiasaan baik yang dilakukan orang-orang yang hidup lanjut usia adalah tidak makan berlebihan

Makan berlebihan dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.

Namun, mereka yang diberikan usia panjang tidak pernah melakukan kebiasaan makan berlebih.

Menurut National Institutes of Health, mereka yang makan dua setengah cangkir sayuran dan dua cangkir buah setiap hari memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan yang tidak.

Selain itu berdasarkan studi yang dilakukan PLoS Medicine, membuktikan jika bersosialisasi dari usia muda hingga tua dapat meningkatkan lima puluh persen kesempatan seseorang untuk hidup lebih lama.

Dan National Sleep Foundation mengatakan orang yang menunda tidur atau terbiasa begadang akan berisiko tinggi terhadap obesitas, penyakit jantung dan diabetes, yang bisa memperpendek umur seseorang.

Untuk itu, disarankan untuk menjaga pola tidur cukup waktu agar terhindar dari insomnia yang bisa memperburuk proses penuaan Anda.

Lantas, apa yang perlu kita lakukan untuk memperpanjang lagi umur dan menambah kualitas hidup kita?

Para peniliti di seluruh dunia mencari berbagai pemikiran, tetapi bagi Mattison dan kolega-koleganya, jawabannya adalah perubahan sederhana dalam diet kita.

Mereka meyakini bahwa kemungkinan kunci dari masa tua yang lebih baik adalah mengurangi kuantitas makanan yang kita konsumsi, melalui pendekatan yang disebut ‘pembatasan kalori’.

Diet ini lebih efektif dibandingkan mengurangi makanan berlemak sesekali, yaitu dengan cara mengurangi ukuran porsi makan secara bertahap dan berhati-hati untuk selamanya.

Sejak awal tahun tiga puluhan lalu, tiga puluh persen pengurangan jumlah makanan yang dikonsumsi per hari memiliki hubungan dengan kehidupan yang lebih aktif dan panjang umur untuk cacing, lalat, tikus kecil, tikus besar dan monyet.

Di dunia binatang, dengan kata lain, pembatasan kalori terbukti sebagai obat mujarab bagi kerusakan hidup.

Dan mungkin saja hal tersebut dapat memberikan keuntungan yang sama bagi manusia.

Pemikiran bahwa yang dimakan orang mempengaruhi kesehatannya tidak diragukan lagi sudah ada sebelum catatan sejarah yang masih ada sekarang.

Akan tetapi, sebagaimana halnya dalam disiplin ilmiah, catatan rinci pertama berasal dari Yunani Kuno.

Hippocrates -salah seorang ahli fisika yang mengatakan penyakit-penyakit adalah alamiah dan bukan ajaib- mengamati bahwa banyak penyakit berhubungan dengan kerakusan.

Orang-orang Yunani yang gemuk cenderung meninggal dunia pada usia lebih muda dibanding orang Yunani yang ramping. Hal itu jelas dan ditulis di kertas papirus.

Dari pusat ilmu pengetahuan tersebut, gagasan-gagasan ini kemudian diadopsi dan diadaptasi selama berabad-abad.

Dan pada akhir Abad kelima belas, Alvise Cornaro, seorang aristokrat lemah dari desa kecil di dekat Venesia, Italia, memasukkan kearifan tersebut ke benaknya dan menerapkannya pada dirinya sendiri.

Jika hidup serba berlebihan mempunyai efek negatif, apakah menahan diri dari makanan bersifat positif?

Untuk menemukan jawabannya, Cornaro, yang berusia empat puluh tahun, hanya menyantap sedikit makanan setiap hari, kurang lebih sebanyak seribu kalori jika berdasarkan perkiraan baru-baru ini. Ia makan roti, panatela -atau semacam biskuit panjang- kuah sup, dan telur.

Untuk daging, ia memilih daging sapi muda, kambing, daging sapi, burung partridge yang biasa diburu, burung thrush, dan semua jenis unggas yang tersedia.

Ia membeli ikan yang ditangkap di sungai setempat. Dengan membatasi jumlah tetapi tidak jenis makanannya, Cornaro mengklaim telah mencapai ‘kesehatan sempurna’ sampai kematiannya lebih dari 40 tahun kemudian.

Dengan perbaikan kesehatan di masa-masa tua, maka kaum manula masih mempunyai kapasitas mental secara penuh dan akan mampu memanfaatkan pengetahuan yang telah diperoleh selama berpuluh-puluh tahun untuk tujuan baik, kata Carnaro.

Dengan dietnya, kecantikan menjadi usia tua, bukan muda.