close
Nuga Life

Ini Akibat Jika Mengurangi Hubungan Seks

Siapa yang bisa membantah hubungan seks tidak  memiliki manfaat kesehatan hebat.

Kesehatan hebat ini terutama didapat oleh i wanita.

Selain dapat membakar timbunan lemak dan kalori dalam tubuh, rajin berhubungan seks juga dapat meningkatkan kinerja otak wanita, khususnya ingatan.

Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang dilakukan di Universital McGill, Kanada, bahwa wanita yang sering melakukan hubungan seks memiliki kemampuan mengingat kata-kata abstrak lebih baik.

Namun, jika Anda sering melakukan hubungan seks sebelumnya, lalu kemudian memutuskan untuk berhenti atau mengurangi aktivitas tersebut menjadi “jarang”, maka akan timbul dampak negatif yang akan dialami oleh tubuh bahkan kesehatan Anda.

Dan apakah tahu Anda dampak negatifnya:

Sebagian besar orang yang melakukan hubungan seks akan merasakan sensasi kebahagiaan dan kenikmatan.

Hal tersebut dikarenakan terdapat kontak antara kulit-ke-kulit yang dijadikan sebagai penghibur. Jika, aktivitas seks Anda hentikan atau jarang Anda lakukan, maka Anda akan merasa sedih dan tertekan.

Saat Anda memutuskan untuk vakum melakukan seks dalam waktu yang cukup lama, vagina Anda akan menjadi super rapat karena otot tidak pernah dilatih.

Dilansir doktersehat, akibatnya saat Anda melakukan hubungan seks lagi akan terasa sakit dan nyeri yang cukup kuat pada vagina.

Sama halnya dengan saat Anda berhenti olahraga, lalu kemudian mulai berolahraga lagi, pasti otot Anda terasa sakit.

Pelumas yang dimaksud di sini adalah cairan alami yang keluar dari dalam vagina saat Anda merasa sangat bergairah.

Cairan ini berfungsi untuk memperlancar penis masuk ke dalam liang vagina saat melakukan penetrasi.

Jika Anda lama tidak melakukan hubungan seksual maka vagina akan bekerja keras untuk menghasilkan pelumas tersebut.

Salah satu manfaat baik dalam melakukan hubungan seks adalah menghilangkan depresi atau stres.

Banyak yang mengatakan jika rutin melakukan hubungan intim sebanyak 4 kali seminggu akan membuat pikiran seseorang menjadi lebih segar.

Maka, jika tidak melakukan hubungan seks, Anda akan merasa lebih stres.

Berhubungan seks tidak akan menyenangkan jika Anda tidak memiliki gairah.

Alih-alih mendapatkan kepuasan, Anda akan merasa jika aktivitas tersebut membosankan dan terasa hambar, sehingga Anda tidak ingin melakukan hubungan seks lagi.

Seks membuat kita merasa nyaman. Itu sebabnya kita menginginkannya, menyukainya, dan menghabiskan begitu banyak waktu melakukannya bersama pasangan.

Kesenangan yang kita dapatkan dari seks sebagian besar disebabkan oleh pelepasan dopamin, yaitu suatu neurotransmitter yang mengaktifkan pusat reward otak.

Dopamin juga merupakan salah satu bahan kimia yang bertanggungjawab dalam membuat orang kecanduan obat-obatan terlarang.

“Memakai kokain dan berhubungan seks tidak persis sama, tetapi keduanya melibatkan daerah yang sama serta daerah otak yang berbeda,” kata Timothy Fong, MD, profesor psikiatri dari UCLA David Geffen School of Medicine.

Sebuah studi  dari University at Albany mengatakan bahwa dari tiga ratus perempuan yang melakukan hubungan seks tanpa kondom memiliki gejala depresi lebih sedikit dibandingkan perempuan yang tidak menggunakan kondom.

Para peneliti berhipotesis, bahwa berbagai senyawa dalam air mani, termasuk estrogen dan prostaglandin, memiliki sifat antidepresan, yang kemudian diserap ke dalam tubuh setelah berhubungan seks.

Namun, ini tak berlaku jika ada penggunaan kondom. Ini adalah berita bagus bagi pasangan yang sudah menikah.

Sedangkan, bagi Anda yang belum menikah, ada baiknya untuk tetap menggunakan kondom.

Pasalnya, ada cara lain untuk meningkatkan suasana hati, tapi tidak ada cara lain untuk mencegah penyakit seksual menular.

Awalnya, saat berhubungan seks mungkin terasa menyenangkan.

Tapi setelahnya?

Dalam sebuah penelitian, sekitar sepertiga dari wanita yang berpartisipasi dilaporkan mengalami kesedihan usai berhubungan seks.

Mungkin diakibatkan adanya penyesalan atau perasaan dipaksa. Hingga saat ini, peneliti tidak dapat menjelaskannya secara pasti.

Para peneliti berhipotesis, bahwa berbagai senyawa dalam air mani, termasuk estrogen dan prostaglandin, memiliki sifat antidepresan, yang kemudian diserap ke dalam tubuh setelah berhubungan seks.

Namun, ini tak berlaku jika ada penggunaan kondom.

Ini adalah berita bagus bagi pasangan yang sudah menikah. Sedangkan, bagi Anda yang belum menikah, ada baiknya untuk tetap menggunakan kondom.

Pasalnya, ada cara lain untuk meningkatkan suasana hati, tapi tidak ada cara lain untuk mencegah penyakit seksual menular.