close
Nuga LifeNuga Sehat

Ingat Sehat, Jangan Lupa Asup Jahe

Ingat minuman bandrek. Ya. Bandrek yang manis, pedas, wangi dan panas. Ingat bandrek tentu ingat masuk angin plus jahe.

Bandrek memang identik dengan masuk angin dan jahe.

Jahe atau dengan bahasa latin “zingiber officinale” merupakan salah satu tanaman rimpang yang populer untuk digunakan sebagai rempah-rempah dan juga sebagai bahan obat.

Rimpangnya yang berbentuk jemari yang menggembung pada ruas-ruas tengah. Rasa pedas yang dominan pada jahe disebabkan karena senyawa keton bernama zingeron.

Manfaat jahe dapat digunakan untuk dijadikan sebagai penghangat tubuh.

Terlebih pada cuaca yang dingin atau sedang hujan terus menerus. Sangat cocok untuk mengkonsumsi jahe supaya tubuh menjadi lebih hangat. Jahe juga sering dibuat sebagai wedang yang dapat digunakan untuk menghangatkan tubuh.

Meski rasanya kurang bersahabat bagi orang yang tak suka makanan pedas, rempah jahe ternyata memiliki banyak manfaat kesehatan, bahkan berfungsi sebagai penangkal penyakit.

Dikutip dari “Everydayhealth,” selama ribuan tahun, bangsa Arab, India, dan sebagian negara Asia, menggunakan jahe sebagai makanan dan obat-obatan.

Tumbuhan tropis yang masih satu keluarga dengan kunyit dan kapulaga ini, efektif digunakan untuk meredakan rasa mual, muntah, akibat mabuk laut.

Ahli medis Robert Thornton menyatakan, jahe manjur untuk mengobati perut yang terganggu.

Misalnya karena morning sickness, sakit usai operasi, perawatan kemoterapi, atau mabuk.
Selain itu, jahe juga efektif mengobati dan mengurangi rasa sakit peradangan, sakit kepala, dan kram akibat menstruasi.

Ia juga memberi efek hangat yang membantu memperlancar sirkulasi darah. Tak hanya itu, saat flu datang, minumlah segelas jahe hangat untuk mengobatinya.

Dari sisi medis, jahe juga baik untuk menghambat bakteri seperti salmonella yang menyebabkan diare.
Dalam usus, jahe yang dikonsumsi juga bisa mengurangi gas. Jahe dapat mencegah sakit maag akibat obat anti-inflamasi nonsteroid, seperti aspirin dan ibuprofen.

Mungkin tak banyak orang tahu, manfaat jahe utama jahe adalah melancarkan peredaran darah. Gingerol yang terdapat pada jahe bersifat antikoagulan yang akan mencegah terjadinya penggumpalan darah.

Dengan mencegah tersumbatnya pembuluh darah yang merupakan penyebab utama penyakit stroke dan juga serangan jantung.

Selain itu, sebagai herbal “kampung,” jahe manjur untuk meredakan perut kembung Ekstrak jahe bermanfaat bagi yang sering mengalami perut kembung dan nyeri.

Jahe dapat dimanfaatkan untuk mengobati gangguan pada pencernaan dan iritasi usus.

Lainnya, terutama bagi penderita migrant, sebuah studi menunjukkan jahe dapat menghentikan prostaglandin, yang dimana prostaglandin merupakan salah satu faktor penyebab sakit kepala.

Dengan demikian, jahe dapat untuk mengurangi migrain atau sakit kepala sebelah.

Jahe juga bisa menyembuhkan demam dan batuk. Gingerol pada jahe yang sebelumnya sudah dijelaskan dapat melancarkan peredarah darah, kandungan gingerol juga dapat digunakan untuk mengurangi demam dan batuk.

Mengkonsumsi jahe berarti menekan timbulnya efek samping seperti yang terkandung dalam kandungan obat-obatan kimia.

Nah, ini yang jarang diketahui orang. Ternyata jahe bisa mencegah perut buncit dan menurunkan berat badan

Dengan mengkonsumsi jahe secara rutin dan sebelum makan dapat mencegah terjadinya perut buncit. Karena jahe bermanfaat untuk melancarkan metabolisme dan pencernaan.

Dengan adanya sebuah peningkatan metabolisme tersebut yang berdampak akan mempercepat pembakaran kalori dan meratakan perut buncit.

Jahe seperti yang disebutkan diatas bahwa jahe dapat melebarkan pembuluh darah yang membakar kalori menjadi panas tubuh dan jahe hanya mengandung sedikit kalori yang terkandung, sehingga tidak berkontribusi untuk menaikan berat badan.

Mengkonsumsi jahe dengan cara membuat wedang setiap hari dapat menjaga kesehatan dan metabolisme tubuh.

Bagi wanita yang siklus menstruasinya tak teratur jahe adalah pilihan tepat untuk memperbaiki siklus itu. Manfaat jahe salah satunya dapat bermanfaat untuk menjaga keteraturan siklus menstruasi bagi wanita.

Di negeri China misalnya, jahe yang kemudian dicampurkan dengan gula merah dalam teh banyak dikonsumsi untuk mengurangi rasa kram pada saat datang bulan.

andungan senyawa yang terdapat jahe ada yang bersifat inklamasi. Hal ini tentunya efektif dalam hal untuk membangun otot pada bagian tubuh seperti otot pada lengan.

Berdasarkan sebuah penelitian bahwa dapat disimpulan dengan mengkonsumsi jahe secara teratur dan rutin dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit yang terjadi pada otot yang disebabkan karena latihan fisik secara berlebihan.

Ekstrak jahe yang juga bermanfaat pada penderita arthritis dan osteoarthritis. Kandungan pada jahe sudah diyakini mengandung komponen yang dapat menghambat COX, dimana COX merupakan salah satu bahan kimia tubuh yang bertanggung jawab tentang timbulnya peradangan.

Obat resep penghambat COX ini biasanya memiliki efek samping yang dapat merugikan tubuh. Manfaat jahe sebagai salah satu obat herbal alami dapat memiliki khasiat yang serupa dan tanpa efek samping.