close
Nuga Life

Estetika Meja Makin Mengasyikkan

Meja, apakah bentuk atau fungsinya, tetap menjadi daya tarik para desainer untuk melakukan inovasi agar tidak membosankan penmakainya. Berbagai trik dari desain telah dilakukan sejak keberadaan meja itu sendiri.

Kali ini situs “dezzen.com,” memberikan pencerahan terhadap Anda fungsionalisasi meja dalam dua bentuk. Pertama meja kerja dan kedua meja makan. Kehadiran desain baru dari meja kerja dan meja makan ini tidak mengurunagi nilai estetisnya dan fungsinya.

Misalnya untuk meja kerja. Ada caranya agar bentuknya tak selalu terlihat membosankan. Meja buatan studio desain asal Belanda, Studio Maks, yang ditulis oleh “dezzen” ini punya bentuk dan fitur istimewa.

Selain tampil cantik dengan bentuknya yang melengkung-lengkung, meja tersebut juga memiliki pad pengisi baterai telepon nirkabel dan penguat sinyal WiFi.

“Tujuan kami adalah untuk mendesain sebuah lingkungan di Salone di Milan yang bisa mengakomodir kebutuhan orang-orang atas interaksi sosial dan pertukaran informasi selama acara pekan desain,” kata Marieke Kums, pendiri Studio Maks.

Meja unik diberi nama ‘Cloud Table’ itu rupanya memang sengaja dibuat bagi para pengunjung ruang pamer Ventura Lambrate. Pengunjung bisa memanfaatkannya sebagai tempat rapat, bekerja, atau sekadar duduk sejenak.

“Ada pad pengisian baterai nirkabel di permukaan meja. Jadi, pengunjung bisa mengisi baterai telepon dan tablet mereka hanya dengan menaruhnya di permukaan meja,” ujar Kums.

Meja unik ini dibuat dari kayu berukuran 70m2. Meja yang melengkung-lengkung tersebut ditopang oleh kaki-kaki baja ramping. Lengkungan meja, sekaligus penampangnya yang ramping membuat meja ini dipandang sebagai benda sensual.

Menurut Kums, permukaan meja yang seolah melayang lembut tampak begitu rapuh. Terlebih, jika dibandingkan dengan ukuran dan penampilannya. Inilah alasan Kums menganggap meja ini sebagai objek sensual.

Tidak hanya itu saja. Lekukan meja memungkinkan adanya permukaan yang luas dan sempit. Pengguna meja bisa memilih ukuran permukaan yang mereka butuhkan.

Tetapi, jika datang sendiri, pengunjung bisa memilih area yang lebih “tertutup”. Sementara, jika datang berkelompok, pengunjung bisa memilih bagian meja berpenampang luas. Yang pasti, Kums menambahkan, penguat sinyal Wifi juga sudah diintegrasikan di meja ini. Asyik!

Sementara itu, dalam tulisan keduanya, “dezzen.com, “ memperkenalkan kreasi desainer asal Brussel, Belgia, Alain Gilles, yang membuat meja makan besar dengan penampangnya bisa diatur sesuai kebutuhan.

Meja buatan Gilles tampak cantik dengan penampang kaca yang membuat pengguna meja bisa memperhatikan secara detil seluruh bagian meja. Uniknya, sang desainer malah tak suka meja jenis ini.
“Dari sudut pandang desain, saya tidak suka meja yang bisa diperbesar,” ujar Gilles.

Menurut dia, meja jenis ini memang berguna, tapi bagian tambahan atau ekstensi meja biasanya hanya ditambahkan. Beberapa desain meja serupa bahkan menyembunyikan bagian tambahan aagr tak terlihat sama sekali.

Alih-alih menggunakan teknik yang biasa dilakukan dalam pembuatan meja dengan jenis serupa, Gilles justeru mengambil langkah radikal. Sang desainer membiarkan pengguna meja ini melihat mekanisme meja. Bahkan, Gilles juga menjadikan mekanisme meja menjadi salah satu daya tarik utama.

Gilles menggunakan kayu ek berwarna terang sebagai penopang meja. Kayu ini seolah mencengkeram jalur baja berlapis warna merah menyala, biru, atau paduan garis-garis merah dan putih. Jalur ini berfungsi sebagai penopang. Di atas penopang, sang desainer menggunakan kaca tembus pandang sebagai penampang meja.

Namun, Gilles tak ingin membuat hasil karyanya menjadi produk teknis. Karena itulah, dia menggunakan warna-warni yang melapisi jalur baja di bawah permukaan kaca sehingga membuat karyanya lebih grafis dan tampak seperti mainan anak.

“Saya tahu saya harus menunjukkan mekanisme dan mengubahnya menjadi bagian hidup dari meja, yang akan menunjukkan kemungkinan transformasi,” imbuhnya.

sumber : dezzen.com