close
Nuga Life

Dianjurkan Aktif Bercinta di Usia Senja

Jangan pernah “membuang” peran seks walaupun Anda memasuki usia lanjut.

Sebuah  penelitian terbaru menyatakan bahwa tetap aktif berhubungan seks di usia tua mampu melindungi fungsi otak Anda.

Mengapa bisa begitu? .

Periset dari Coventry University di Inggris menyebutkan bahwa pria dan wanita lanjut usia yang aktif secara seksual memiliki fungsi kognitif otak yang lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak aktif secara seksual.

Fungsi kognitif sendiri adalah kemampuan atau proses otak dalam mengolah informasi. Ini termasuk berpikir logis, menyelesaikan masalah, menilai risiko, mengingat, berkonsentrasi, menggunakan bahasa, dan memahami arah.

Untuk keperluan penelitian ini, definisi aktif secara seksual meliputi, cumbuan, masturbasi, menggesekkan alat kelamin, serta penetrasi seksual.

Penelitian ini didasarkan pada studi yang diterbitkan lebih dulu, di mana dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang aktif berhubungan seksual umumnya mendapatkan skor lebih tinggi dalam tes kognitif.

Studi lain yang dirilis oleh Oregon State University juga menemukan bahwa karyawan yang sering dan rutin melakukan hubungan seksual di rumah memiliki semangat kerja yang lebih tinggi serta kepuasan kerja yang lebih besar.

Penelitian yang dipublikasikan di The Journals of Gerontology, Series B: Psychological and Social Sciences ini melibatkan tujuh puluh tiga peserta berusia lima puluhan  sampai delapan puluhan tahun sebagai sampel penelitian.

Peserta terdiri dari  pria dan  wanita.

Dalam penelitian ini, para peserta diminta menjawab pertanyaan yang ada di dalam kuesioner terkait kondisi kesehatan, gaya hidup, serta frekuensi berhubungan seksual dengan pasangan selama dua belas bulan terakhir.

Tidak hanya itu, peserta juga mengikuti serangkaian tes untuk mengukur pola fungsi otak.

Melalui tes tersebut, periset menilai fokus pada perhatian, ingatan, kefasihan berbicara, bahasa, serta kemampuan visuospatial para partisipan.

Visuospatial sendiri adalah kemampuan untuk menempatkan sebuah benda, objek, atau gambar dalam sebuah tempat atau ruangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria dan wanita yang sering dan secara teratur berhubungan intim dengan pasangan mendapatkan nilai terbaik dalam tes bidang kefasihan berbicara dan kemampuan visuospatial.

Dalam tes kefasihan berbicara, peserta diberikan satu petunjuk dalam kategori tertentu dan harus mengemukakan sebanyak mungkin kata-kata yang relevan dalam waktu yang terbatas.

Misalnya, para peserta harus menyebutkan berbagai hewan yang diawali dengan huruf F dalam waktu enam puluh detik.

Sementara pada tes kemampuan visuospatial, peserta diperintahkan untuk membuat ulang desain gambar yang rumit dan menggambar bentuk jam.

Kesimpulan studi ini pun semakin menguatkan penelitian sebelumnya seperti yang sudah disebutkan di atas, yaitu orang tua yang aktif berhubungan seks atau melakukan aktivitas seksual memiliki skor aktif lebih tinggi pada tes kognitif daripada yang tidak aktif.

Para peneliti sepakat bahwa hal tersebut terjadi karena adanya elemen biologis yang memengaruhi aktivitas seksual dengan fungsi otak, yaitu hormon dopamin dan oksitosin.

Dopamin adalah hormon kesenangan yang dilepaskan ketika seseorang berusaha mencari aktivitas yang membuat seseorang merasa lebih baik, sementara oksitosin merupakan hormon cinta yang dilepaskan terkait hubungan percintaan dan melahirkan.

Jadi, belum tentu kalau sudah tua maka kemampuan otak Anda pasti menurun. Hal tersebut bisa dicegah dengan cara tetap aktif berhubungan seks secara teratur guna melindungi otak.

Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar untuk menguatkan bukti penelitian ini.