close
Nuga Life

Gairah Cemburu

Peliharalah rasa cemburu. Tapi jangan berlebihan. Karena rasa cemburu di antara pasangan, selain menambah kedekatan hubungan, juga bisa memicu gairah bercinta. Ingat cemburu yang dimaksudkan bukan pelampiasan dendam.

Memang, secara naluriah, rasa cemburu kerap datang tanpa sebab yang jelas. Meski yakin pasangan tak akan selingkuh, kadang rasa gelisah muncul begitu saja seolah ‘si dia’ akan berpaling untuk selamanya.

Cemburu itu poistif sepanjang didasari oleh naluri untuk mempertahankan sesuatu yang sudah dimiliki, atau setidaknya dirasa sudah jadi miliknya.

Hal lain yang turut mempengaruhi rasa cemburu adalah sistem pelepasan dopamin, alias hormon rasa senang. Saat muncul rasa cemburu, para ilmuwan meyakini ada perubahan pada sistem ini.

Tidak terkecuali ketika cemburu dikaitkan dengan gairah seks. Sebagaimana rasa cemburu yang kadang naik dan kadang turun, gairah seks juga demikian Kadang naik, kadang turun. Di saat turun, beberapa trik perlu dilakukan untuk “mendongkrak” gairah.
Salah satu alternatifnya adalah cemburu.

Secara psikologis memang bisa saja gairah seksual makin terlecut akibat cemburu,.. Kobaran gairah itu secara tidak sadar didorong oleh perasaan takut kehilangan, perasaan bersaing, imajinasi liar, tidak mau kalah, dan sebagainya.

Yang menarik, hampir bisa dipastikan bahwa timbulnya gairah hebat ini justru karena cinta.Walaupun tidak mutlak, semakin besar cintanya pada pasangan, maka semakin besar pula rasa cemburunya.

Hal ini biasanya terjadi pada suami atau istri yang memiliki perasaan cinta terlampau besar terhadap pasangannya.

Akan tetapi, kondisi ini tentu berbeda pada tiap pasangan, jadi tidak bisa digeneralisasi. Ada pasangan yang bila cemburu karena suatu hal kemudian melampiaskannya dalam bentuk permainan ranjang yang panas.

Namun, ada juga pasangan yang justru karena cemburu malah enggan “menyentuh” pasangannya. Di sinilah dibutuhkan kejelian mengamati efek cemburu itu sendiri.

Untuk suami atau istri yang sudah bisa memastikan bahwa rasa cemburu dapat meningkatkan gairah pasangannya, boleh saja menggunakan “senjata” ini pada momen-momen tertentu.

Kalau memang cemburu menjadi turn on factor dalam hubungan mereka, bolehlah sekali-sekali digunakan. Asal jangan keseringan, lo,. Karena kalau sudah terlalu sering, bisa-bisa sensasi dari rasa cemburu itu akhirnya malah menguap entah ke mana. Sebaliknya, jika cemburu ternyata merupakan turn off factor, tentu saja jangan sekali-kali cari gara-gara. Bisa-bisa pasangan malah kehilangan gairah alias jadi dingin.

Selain memberi manfaat bila terampil mengolah perasaan cemburu, yang juga patut dijadikan pertimbangan adalah bahaya yang mungkin ditimbulkan. Salah satunya adalah kecemburuan yang tidak terkendali

Secara medis peningkatan emosi cemburu dapat dikaitkan dengan peningkatan hormon. Kalau hormon meningkat maka otomatis gairah juga akan meningkat. Gairah seksual yang meluap akibat rasa cemburu itu bisa dialami siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun seksolog ini juga mengingatkan bahwa luapan emosi bisa berdampak negatif.

Menurut studi terbaru, wanita yang mempunyai lebih banyak teman pria akan menikmati aktivitas seks lebih banyak dibandingkan pasangan di mana perempuan memiliki teman pria yang lebih sedikit. Hal ini karena pria menganggap teman-temannya yang pria dalam kehidupan pasangan wanita mereka, sebagai saingan seks.

“Hal ini adalah sifat manusia. Kami perlu diingatkan bahwa pasangan adalah berharga bagi kami dan diinginkan orang lain. Hal ini membuat kami terus bekerja untuk mempertahankan kepuasan hubungan,” kata pemimpin peneliti Michael Pham dari Universitas Oakland di Amerika Serikat, kepada Fusion, seperti dilansir laman Times of India, 16 November 2014.

“Menemukan keseimbangan yang tepat, akan mendorong kecemburuan pasangan Anda dan akan mengoptimalkan kehidupan seks Anda.”

Untuk mencapai kesimpulan ini, tim menganalisis 393 pria yang memiliki komitmen dalam berhubungan. Para peserta ditanya tentang daya tarik pasangan mereka, berapa banyak teman pria yang mereka anggap mereka punya pasangan wanita, seberapa menarik pasangan Anda di mata mereka, dan berapa kali mereka berhubungan seks dengan pasangan mereka pada minggu lalu.

Penulis menemukan bahwa pria yang mengatakan pasangannya menarik banyak perhatian orang, dikaitkan dengan lebih banyak berhubungan seks dengan pasangannya. “Pria terangsang secara seksual oleh pasangan mereka ketika memperkirakan kemungkinan besar berselingkuh,” kata