close
Nuga Life

“Buang” Celana Dalam Jika Anda Tidur

Sebuah studi baru yang dilansir Dailystar, Senin, 16 Mei 2016  mengungkapkan, bahan kimia yang digunakan ke bahan pakaian dalam selama proses manufaktur tidak hanya bisa membuat mandul bagi lelaki, tetapi juga menyebabkan kanker payudara bagi para wanita.

Para ilmuwan menemukan Nonylphenol Ethoxylates, bahan kimia yang sering ditemukan dalam deterjen yang digunakan produsen tekstil, bisa berpotensi merugikan bagi kesehatan perempuan.

Penelitian ini menemukan, jejak NPEs pada wanita hamil dapat mempengaruhi plasenta, sehingga dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan.

Ini bahkan berpotensi menyebabkan keguguran atau bayi lahir meninggal.

Kekhawatiran pakaian dalam memengaruhi kesuburan ini tak hanya pada wanita, pria juga harus hati-hati.

Ahli medis Dr Brian Steixner memperingatkan mengenakan pakaian dalam saat tidur dapat mempengaruhi kualitas sperma, karena selangkangan pria terlalu panas saat mereka tidur.

Lantas jika Anda mengalami kesulitan hamil, apakah celana Anda yang harus disalahkan?

Belum tentu, karena ada faktor-faktor lain seperti diet, minuman beralkohol, merokok, dan berolahraga yang juga ikut memengaruhi peluang Anda untuk hamil.

Apa yang biasanya Anda gunakan untuk tidur?

Apakah piyama?

Atau daster?

Jika hal tersebut dilakukan untuk alasan kebersihan, maka mungkin Anda harus berpikir ulang untuk memakai celana dalam ketika akan tidur.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr Alyssa Dweck dengan topik tidur dengan menggunakan celana dalam menunjukkan sejumlah risiko kesehatan yang dapat dihasilkan jika Anda tidur dengan menggunakan celana dalam.

Dilansir dari Goodhousekeeping.com,  tidur dengan menggunakan celana dalam menyebabkan daerah selangkangan Anda tidak dapat bernapas, sehingga menghasilkan keringat dan bakteri.

Keringat dan bakteri dapat menimbulkan infeksi dan iritasi untuk kaum pria, bahkan dapat mempengaruhi kesuburan.

Mengapa?

Karena memakai celana dalam sebelum tidur dapat membuat testis memanas, yang akan berpengaruh pada kualitas sperma.

Jika Anda benar-benar tidak menyukai ide harus bertelanjang ketika tidur, pakailah celana yang sedikit longgar untuk mengurangi keringat dan produksi bakteri, serta dapat menurunkan tekanan darah Anda.

Mengenakan piyama atau pakaian apa saja ketika tidur di malam hari bisa dibilang mimpi buruk.

Bukannya bagus, hal ini malah membuat bakteri berkeliaran di tubuh kita. Hal ini cenderung lebih buruk bagi pria karena bisa mempengaruhi kesuburan mereka.

Dr Alyssa Dweck yang bekerja di bidang ginekologi di sejumlah rumah sakit dan pusat kesehatan di negara bagian New York selalu menganjurkan pasiennya supaya tidur telanjang.

Jika tubuh terus ditutup–terutama bagian intim–oleh kain yang tidak dapat menyerap keringat dengan baik, hal ini hanya akan menjadi tempat berkembang biak yang sempurna untuk bakteri atau jamur.

Akibatnya terjadi infeksi radang, iritasi kulit yang parah, dan pada wanita yang sudah menopause bisa mengalami hot flushes atau gejolak panas di malam hari.

Jika memang harus memakai celana dalam pilihlah yang berasal dari katun.

Sementara itu Dr Brian Steixner, Direktur Institut untuk Kesehatan Pria di Jersey Urologi Griup di AS memperingatkan agar pria memerhatikan apa yang mereka pakai selama tidur. Sebab akan memengaruhi kualitas sperma mereka.

“Daerah bawah Anda perlu suhu yang tepat untuk mengoptimalkan produksi sperma,” kata Brian dikutip dari Daily Mail, Senin

Tags : slide