close
Nuga Life

Romantisnya Bertengkar Dengan Pasangan

Laman kesehatan dan gaya hidup “hello sehat” menulis bagaimana sebuah pasangan harus bertengkat untuk menjadikan hubungan tambah romantic.

Ya, tak peduli seberapa lama Anda mengenal seseorang yang sekarang jadi pasangan Anda, pasti selalu ada konflik yang menguji kesabaran dan kesetiaan masing-masing.

Namun, satu hal yang perlu Anda tahu, bertengkar dengan pasangan justru dapat menguatkan ikatan antara Anda dan orang yang Anda cintai.

Yang perlu Anda lakukan hanyalah memastikan bahwa pertengkaran Anda dan pasangan berjalan sehat dan efektif. Bagaimana caranya? Berikut penjelasannya.

Bertengkar bisa menjadi cara untuk mencari solusi atau jalan tengah. Jika sebuah masalah Anda abaikan begitu saja, lama-lama tentu akan menumpuk dan meledak suatu saat.

Karena itu, selama Anda bertengkar dengan tujuan memecahkan masalah, Anda berdua bisa mendapat manfaat yang positif.

Bertengkar baru akan menjadi hal yang negatif bila dilakukan dengan tujuan ingin menyalahkan satu sama lain atau membela diri.

Bukannya mencari solusi, yang ada Anda menambah masalah saja.

Ketika Anda sudah mulai beradu mulut, ingatkan terus diri Anda untuk sama-sama mencari titik kesamaan antara apa yang Anda dan pasangan inginkan.

Sebesar apa pun pertengkarannya, dalam pertengkaran pasangan itu pasti ada satu titik di mana Anda dan pasangan bisa bertemu pandang.

Misalnya Anda bertengkar karena pasangan lebih memilih untuk beristirahat di rumah daripada menemani Anda pergi.

Meskipun kesannya Anda berdua benar-benar sudah beda pendapat, usahakan untuk cari titik temunya dulu.

Bisa saja pasangan Anda ingin akhir pekan itu dihabiskan berdua saja, santai di rumah supaya tidak emosi karena kena macet.

Sedangkan Anda ingin menghabiskan waktu berjalan-jalan dengan pasangan untuk refreshing. Titik persamaannya adalah Anda berdua sebenarnya sama-sama ingin berduaan, hanya caranya saja yang berbeda.

Kalau sudah menemukan titik kesamaannya, Anda berdua akan lebih terbuka dan mampu berkompromi. Misalnya minggu ini di rumah saja, baru minggu depan pergi bersama.

Menurut Patricia Johnson dan Mark Michaels, penulis Designer Relationship, orang sering kali mengatakan bahwa mereka berdebat untuk membuktikan argumen mereka benar.

Dengan kata lain, debat itu dilakukan agar mereka “menang”.

Hal ini justru salah besar. Anda harus saling memahami dan menerima pendapat masing-masing tanpa harus saling “mengalahkan”. Ingat, bertengkar itu supaya bisa menemukan jalan tengah, bukan untuk menunjukkan jalan siapa yang paling benar.

Bertengkar untuk mencari jalan tengah akan membuat Anda berdua lebih tenang, tidak mudah terbawa emosi. Dengan begitu, sesi pertengkaran pun akan berubah jadi sesi diskusi yang hangat dan romantis.

Tidak banyak orang yang bisa menjadi pendengar yang baik, bahkan jika itu untuk pasangan sendiri. Untuk itu, anggap setiap pertengkaran dengan pasangan merupakan sesi wawancara saat Anda melamar pekerjaan.

Anda akan mendengarkan argumen, pendapat, serta pertanyaan dari pasangan tanpa mencela melainkan mendengarkan.

Saat bertengkar dengan pasangan, jangan ragu untuk mengulangi hal-hal yang pasangan ungkapkan. Ini akan membuatnya merasa dihargai dan tentu saja mengurangi kemungkinan munculnya salah paham.

Cobalah untuk mengatakan, “Karena ini penting buat kamu, aku mau memastikan kalau aku mengerti apa yang sebenarnya kamu ungkapkan sebelum aku menjelaskan apa yang aku rasakan juga. Ini apa yang aku dengar dan aku pahami tentang perasaan kamu. Kalau aku salah, tolong jelaskan supaya aku bisa lebih mengerti.”

Yang terpenting adalah mendengarkan setiap kalimat pasangan saat bertengkar dengan pasangan, bukannya membantah tanpa mendengarkan.

Bertengkar dengan pasangan secara sehat memang tidak mudah, namun hal ini bukan berarti tidak mungkin.

Bagi pasangan yang sedang bertengkar seringkali membuat asumsi mengenai apa yang dipikirkan pasangannya.

Padahal, belum tentu asumsinya itu benar. Untuk itu saat muncul masalah, sebaiknya segera tanyakan pada pasangan dan bukannya menebak-nebak atau berasumsi. Bisa jadi apa yang dipikirkan pasangan justru bertolak belakang dengan apa yang Anda asumsikan.

Komunikasi adalah kunci untuk bertengkar sehat dengan pasangan. Tak usah malu saling untuk berbagi masalah Anda dengan pasangan.

Bertengkar dengan pasangan secara sehat tak hanya baik secara emosional, tapi juga membuat pikiran menjadi lebih rileks.