close
Nuga Life

Apakah Selingkuh Bisa Terus Berulang?

Ada sebuah pertanyaan yang mengusik banyak pasangan, apakah  mereka yang selingkuh akan kembali mengulangi perbuatannya.

Jawabannya, seperti diungkapkan profesor psikolog dari California State University, Amerika Serikat, Kelly Campbell, tidak selalu.

Ya, tidak selalu individu yang selingkuh akan melakukan hal itu

Hal ini pun terkait dengan alasan di balik perselingkuhan yang pertama.

“Jika alasan selingkuh terkait dengan individu itu sendiri bukan mengenai hubungan, orang tersebut berisiko kembali berselingkuh.”

“ Beda halnya bila terkait hubungan, potensi berselingkuh lagi tidak begitu besar,” kata Campbell, seperti ditulis laman situs  Wall Street Journal pada Kamis, 27 Oktober 2016

Lalu, potensi seseorang untuk selingkuh juga bisa dilihat dari hubungan orangtuanya.

Bila salah satu dari orangtua pernah melakukan perselingkuhan, ada potensi anak akan melakukan hal yang sama. Ini diketahui lewat studi dari Texas Tech University of Nevada, Amerika Serikat.

Awalnya peneliti menanyakan kepada responden pernah selingkuh atau tidak. Sekitar 30 persen mengatakan menjawab pernah.

Lalu, empat puluh persen mahasiswa yang pernah berselingkuh memiliki orangtua yang juga melakukan hal tersebut.

Peneliti memprediksi hal ini terjadi karena anak memandang perselingkuhan merupakan hal yang umum terjadi.

Sebuah  studi yang dilakukan Indiana University menemukan bahwa pria dan wanita melakukan perselingkuhan pada tingkat yang sama memiliki alasan kurangnya ikatan secara emosional

Namun masalahnya, tidak peduli siapa dan alasan mengapa mereka melakukannya, hal ini akan berdampak serius pada hubungan Anda.

Tidak hanya membuat korban perselingkuhan tidak dapat mempercayai pasangannya secara seksual dan emosional, namun selingkuh mungkin juga membuat mereka mulai meragukan pasangannya dalam aspek lain.

“Perselingkuhan mengakibatkan semakin banyak kebohongan yang dikeluarkan, sehingga sangat sulit untuk percaya lagi.”

“ Hal ini kemudian membuat Anda juga meragukan pasangan dalam aspek lainnya, seperti keuangan atau mengasuh anak,” ujar psikoterapis yang mengkhususkan diri dalam terapi seks pasangan, Ian Kerner, PhD.

“Salah satu alasan banyak orang berselingkuh karena mereka merasa tidak diinginkan atau tidak dicintai dalam hubungannya. Kemudian mereka menemukan apresiasi seksual atau emosional pada orang ketiga, sehingga hal ini menaikkan kepercayaan dirinya,” ujar Kerner.

Namun di sisi lain Tessina menambahkan, orang yang diselingkuhi oleh pasangannya, akan menderita dan mengalami pukulan besar pada harga dirinya.

Selingkuh dapat membuat tingkat stres dan kegelisahan meningkat sehingga dapat menyebabkan depresi.

“Bagi sebagian orang, perselingkuhan dapat membuat mereka kehilangan fokus pada aspek-aspek lain di kehidupannya, seperti merawat diri, jenjang karir, persahabatan, dan tidak fokus menjadi orangtua yang mengasuh anaknya secara bijaksana,” ujar Kerner.

Namun di sisi lain, untuk Anda yang diselingkuhi, hal ini akan membantu Anda lebih fokus pada diri sendiri.

“Orang-orang yang pulih akibat diselingkuhi biasanya mampu lebih fokus pada kehidupan dan dirinya. Mereka juga akan menjadi lebih kuat dan lebih tangguh dari sebelum perselingkuhan,” ujarnya.

Perselingkuhan akan menguji kedua pasangan, bahkan pada hubungan yang paling tangguh sekali pun.

Walaupun perselingkuhan membawa banyak masalah, namun hal ini belum tentu menjadi sebuah akhir dalam hubungan Anda.

“Suatu perselingkuhan, dapat menjadi suatu hal yang bisa menyelamatkan hubungan,” ujar Tessina yang percaya bahwa selingkuh dapat menjadi pembangun bagi kedua pasangan dan menguji komitmen mereka.

“Jika orang yang selingkuh menyadari bahwa hal ini merupakan kesalahan besar dan berusaha memahami mengapa ia bisa sampai tergoda, serta pasangan yang diselingkuhi bersedia untuk melihat kekurangan dalam hubungannya.”

“ Hal ini akan membuat hubungan mereka jauh lebih kuat,” kata Tessina.

Ia menambahkan, “Memahami dinamika ini dan belajar untuk mendiskusikan apa yang salah dalam hubungan, meminta maaf, dan membuat perubahan yang lebih baik, akan memberikan kedua pasangan wawasan lebih jauh mengenai diri mereka masing-masing dan bahkan dapat membuat hubungan mereka menjadi anti-perselingkuhan di masa depan.”