close
Nuga Life

Celana Sehat

Sebagian orang memakai celana ketat karena alasan penampilan dan kenyamanan.

Padahal, pemakaian celana ketat yang tidak tepat bisa membahayakan kesehatan, misalnya meningkatkan risiko sakit punggung, infeksi jamur pada vagina, dan penurunan produksi sperma.

Berbagai bahaya celana ketat yang dimaksud di sini bukan hanya celana ketat yang digunakan untuk berolahraga, tetapi juga pakaian dalam, serta celana panjang ketat yang digunakan untuk menjalani aktivitas sehari-hari, seperti skinny jeans.

Menurut penelitian, bahaya celana ketat yaitu dapat menghambat aliran darah ke otot-otot di tungkai, sehingga menyebabkan pembengkakan otot dan kompresi saraf.

Bukan hanya itu, ada beberapa bahaya celana ketat lainnya yang juga mungkin terjadi,

Hindari penggunaan celana ketat jika Anda sedang mengalami nyeri punggung, sebab penggunaan celana ketat bisa memperburuk kondisi ini.

Selain itu, celana ketat dapat menghambat aktivitas sehari-hari karena membuat Anda kesulitan bergerak, seperti membungkuk, berjalan kaki, maupun duduk.

Sebanyak tujuh puluh lima persen  wanita pernah mengalami infeksi jamur pada vagina setidaknya satu kali di dalam hidupnya.

Salah satu cara menghindari kondisi ini adalah menghindari penggunaan celana ketat terlalu sering, agar bagian kewanitaan tetap kering dan sirkulasi udara tidak terganggu.

Tidak hanya mengancam wanita, pria pun tidak lepas dari bahaya celana ketat. Pemakaian celana ketat, baik celana dalam maupun celana panjang, dapat menyebabkan area testis menjadi lebih panas.

Jika suhu testis terlalu panas, kondisi ini akan mengganggu testis untuk menghasilkan sperma dalam jumlah yang ideal. Oleh karena itu, hindari penggunaan celana ketat.

Celana ketat bisa menekan bagian pangkal paha dan mengganggu fungsi saraf lateral femoral cutaneous yang melewati pangkal paha ke paha bagian atas, baik pada pria maupun wanita.

Bahaya celana ketat bisa menyebabkan saraf tersebut terjebak di bagian bawah sebuah jaringan ikat sehingga saraf tertekan. Kondisi ini sering dikenal dengan sebutan saraf terjepit.

Ada satu kasus di mana seorang wanita tidak dapat berdiri kembali setelah jongkok dalam waktu yang lama, akibat mengenakan celana ketat.

Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis wanita tersebut mengalami sindrom kompartemen, yaitu otot tungkai mengalami tekanan berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan pada fungsi normalnya.

Bagi pria maupun wanita yang masih senang mengenakan celana ketat, sebaiknya kurangi atau bahkan hentikan kebiasaan tersebut.

Lebih baik gunakan celana yang longgar agar peredaran darah Anda lancar, bisa leluasa bergerak dan terhindar dari beragam bahaya celana ketat.

Seperti juga dilansir dari Medical News Today, sebuah survei yang dilakukan terhadap dua ribu pria Inggris menunjukkan bahwa pemakaian celana jeans ketat dapat menyebabkan berbagai masalah pada organ vital pria, di antaranya infeksi saluran kemih, torsio testis, penis bengkok, kandung kemih lemah, dan masalah kesehatan lainnya dalam jangka panjang.

Benar saja, hasil menunjukkan bahwa lima pulu0 persen pria yang memakai celana jeans ketat mengalami ketidaknyamanan di pangkal paha.

Sementara itu, lebih dari dua puluh lima persennya mengalami masalah kandung kemih dan satu dari lima pria mengalami penis bengkok.

Menurut seorang pakar medis Dr. Hilary Jones, pemakaian celana jeans atau celana dalam yang ketat sudah pasti menghambat aliran udara pada area organ vital pria.

Selain itu, celana yang ketat dapat memicu spermatic cord – yaitu struktur berbentuk tali yang melindungi testis – terpelintir dan menghentikan suplai darah ke testis. Akibatnya, pria rentan terkena torsi testis.

Bila sudah terjadi, perlu segera dilakukan pembedahan untuk menghindari kerusakan permanen atau pengangkatan testis.

Keseringan pakai celana jeans ketat dalam jangka waktu yang lama lebih sering menyebabkan pria terkena infeksi saluran kemih. Ini dikarenakan celana jeans ketat memberikan tekanan berlebihan di area selangkangan dan organ vital, sehingga kulit di area tersebut tidak mendapatkan sirkulasi udara yang cukup.

Hal ini pun memicu perkembangan jamur yang bisa masuk ke organ vital dan menginfeksi saluran kemih.

Sebuah studi yang dilakukan oleh pusat penelitian kesuburan di Universities of Manchester and Sheffield menemukan bahwa kebiasaan pakai celana jeans yang ketat tidak memengaruhi jumlah sperma sehat, dibandingkan dengan memakai celana pendek yang longgar.

Walaupun tidak ada hubungannya, Anda tidak bisa langsung merasa aman dan lantas memakai celana jeans sesuka hati.

Ingat, ada bahaya lain yang mengintai kesehatan organ vital Anda seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Faktanya, lebih dari tiga puluh tiga3 persen laki-laki tidak mengetahui ukuran jeans mereka yang benar.

Maka tidak heran, beberapa di antaranya cenderung memakai celana jeans yang ukurannya tidak tepat dan cenderung terlalu ketat.

Bahkan hanya tujuh persen pria yang mementingkan faktor pemilihan bahan yang nyaman saat memilih celana jeans.

Ya, para pria kebanyakan lebih mementingkan penampilan ketimbang efek pada kesehatannya.

Hematnya, pakai celana jeans boleh-boleh saja, kok! Asalkan hindari memakai celana jeans yang ketat selama beraktivitas, apalagi dalam jangka waktu yang cukup lama.

Berikan ruang udara yang cukup di sekitar area selangkangan agar organ vital Anda terasa nyaman.

Selain itu, pilihlah celana jeans yang agak longgar dengan bahan yang lembut agar tidak menimbulkan gesekan yang membahayakan organ vital Anda.