close
Nuga Forum

Swift Ketakutan Saat Pelecehan Terjadi

Sidang kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi pada Taylor Swift masih berlanjut.

Dalam kesaksian di hari ke-tiga persidangan melawan tergugat David Mueller, Swift mengaku ketakutan saat kejadian pelecehan itu terjadi padanya di Denver pada empat tahun  lalu.

“Itu jelas sebuah rabaan, rabaan yang sangat lama,” kata Swift dalam persidangan, seperti diberitakan Reuters. “Itu sangat disengaja. Tangan dia memegang bokong bawah saya. Saya merasakan dia menggenggam bagian itu melalui bawah dress saya,”

Sidang kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan presenter radio David Mueller telah dimulai sejak Selasa  lalu.

Sidang ini merupakan kelanjutan dari gugatan yang dilayangkan Swift atas tindakan yang diklaim dilakukan oleh Mueller dalam acara jumpa fan sebelum konser pelantun Red itu di Denver.

Dalam gugatannya, Swift mengaku mengalami pelecehan oleh Mueller yang saat itu ikut dalam acara foto bersama dengan Swift dan kekasihnya.

Akibat tudingan Swift, Mueller dipecat dari pekerjaannya.

Mueller membantah tudingan melakukan pelecehan dalam sidang di hari pertama. Di hari ke-dua, ibunda Taylor Swift, Andrea Smith, menyebut sang putri menceritakan kejadian tersebut dan sakit hati karenanya.

Swift juga menyebut dalam kesaksiannya, sebelum berfoto, Mueller dan kekasihnya sempat minum cocktails.

Serta ketika ditanya pengacara Mueller, Gabriel McFarland, alasan pengawal Swift tidak menghentikan tindakan sang presenter radio, pelantun Out of The Woods itu mengatakan tidak ada yang menyangka insiden itu akan terjadi.

“Tidak ada yang dapat mengira kejadian itu terjadi. Itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Itu sangat menakutkan dan mengejutkan,” kata Swift.

“Dia menaruh tangannya di bokong saya. Saya tahu itu tindakan Mueller,” kata Swift dengan cepat ketika McFarland menyebut peluang pria lain yang melakukan tindakan tidak senonoh itu.

Tudingan Swift dikuatkan oleh kesaksian fotografernya, Stephanie Simbeck.

Simbeck menyebut ketika akan difoto, Mueller tampak menggerakkan tangannya ke bagian belakang pinggul Swift dan sesaat kemudian sang penyanyi menggeser pinggulnya menjauh dari Mueller.

“Dari lensa kamera, saya melihat Mueller menaruh tangannya ke bokong Swift. Swift sudah berusaha menjauh,” kata Simbeck.

“Ketika Mueller dan kekasihnya pergi, Swift berkata kencang ‘Bro! Pria itu meraba bokong saya!’ dan saya meresponnya”

“Saya tahu itu. Saya punya fotonya’. Lalu kami mengecek, dan Swift menemukan tangan Mueller tengah merabanya,” lanjut Simbeck.

Saat ditanya alasan Swift tidak langsung melaporkan kepada manajernya begitu kejadian terjadi, mantan Harry Styles itu menyebut ketika itu masih banyak fan dan ia tidak ingin mengacaukan suasana tersebut.

“Saya hanya tidak ingin bertemu Mueller lagi. Dan kini ketika bertahun-tahun setelahnya, dan saya pun disalahkan atas ketidakberuntungan dalam hidupnya,” kata Swift saat ditanya tudingan membuat tuduhan palsu oleh Mueller yang menyebabkan sang artis radio kehilangan pekerjaan.

Di sisi lain, manajer tempat Mueller bekerja di KYGO, Robert Call ikut memberikan pernyataan.

Call menyebut Mueller dipecat dua hari setelah Swift memberikan aduan kejadian tersebut.
Call menyebut Swift mengadu kepada agensi yang jadi penghubung dia dan radio, Frank Bell.

Call mengakui sudah lama mengenal Bell dan tidak meragukan rekannya itu. Call mengakui ia menginterogasi Mueller soal kejadian tersebut. Mueller awalnya menolak mengakui, namun ketika ditunjukkan foto dia bersama Swift, Mueller tidak bisa berkutik.

“Mueller mengatakan, ‘Yah kalau itu terjadi, itu tidak sengaja’. Saya memecatnya karena tangan dia tidak seharusnya berada di situ.” kata Call.

Sementara itu, ibunda Taylor Swift, Andrea Smith, mengungkapkan rasa sakit hatinya usai menemani sang putri menjalani sidang pelecehan yang diduga dilakukan oleh seorang penyiar radio kepada pelantun Red itu empat tahun lalu di Denver.

“Saya tidak ingin kejadian ini memengaruhi kehidupan Taylor,” kata Smith ketika usai mengikuti hari ke-dua sidang kesaksian atas tuntutan Swift kepada seorang penyiar radio Denver, David Mueller, seperti diberitakan Reuters.

Taylor Swift mengajukan gugatan hukum kepada Mueller dan menuding sang artis radio itu telah melakukan pelecehan saat  mengadakan acara jumpa fan sebelum konser di Denver, Amerika Serikat, pada Juni empat tahun silam.

Dalam foto yang jadi materi gugatan, terlihat Taylor Swift berfoto ditemani seorang wanita di sebelah kanannya dan Mueller di sisi lainnya. Foto itu jelas menunjukkan tangan Mueller ke bagian bawah pinggul Swift.

Swift mengaku Mueller melakukan pelecehan dengan meraba-raba bokongnya. Namun, Mueller membantah tuduhan tersebut. Atas kasus itu, Mueller sudah kehilangan pekerjaannya di tempat dia bekerja.

Andrea Smith dalam kesaksiannya di persidangan mengaku bahwa kekhawatiran dia adalah foto tersebut menjadi viral dan membenarkan tindakan cabul yang dilakukan pria kepada wanita.

“Saya amat sakit hati, sampai rasanya ingin muntah,” kata Andrea dalam persidangan ketika ditanya oleh hakim reaksinya saat Swift mengisahkan tindakan pelecehan yang ia alami.

“Taylor berkata, ‘Ibu, ada pria yang meraba bokong saya saat jumpa fan,” kata Smith menirukan ucapan sang putri.

Mueller mengatakan Swift mengarang cerita dan memaksa kantornya, KYGO, memecat dia.

Mueller sendiri dalam kesaksiannya mengaku mungkin telah menyentuh Swift, seperti lengan atau tangan.

Namun ketika ia ditanya tentang perabaan di bagian pinggul, dengan datar Mueller membantahnya.

Swift telah datang ke persidangan yang telah digelar sejak Senin  lalu dengan jalur yang tidak diketahui untuk menghindari bertemu dengan wartawan yang menunggu di luar gedung persidangan.

Di sisi lain, pengacara Swift, J Douglas Baldridge, mengatakan bahwa ketika pemeriksaan Mueller, sang presenter radio itu marah harus menunggu di barisan fan ketika ingin foto dengan musisi peraih Grammy itu.

Mueller sendiri mengaku ia tidak diberi akses VIP saat sesi foto bersama Swift.

Ia diminta oleh panitia untuk ikut mengantre bersama Swifties yang masih remaja dan ibu mereka. Namun ia menolak dianggap melecehkan Swift sebagai ‘balasan’ telah menunggu lama.