close
Nuga Forum

Persaingan Indah-Hanin Dhiya di Rising Star

Benar saja. “Comeback”nya Indah Nevertari ke performa terbaiknya di Rising Star Indonesia, Jumat malam tadi, 12 Desember 2014, menyebabkan terjadinya rivalitas yang mendebarkan dengan Hanin Dhiya.

Pada malam kontestasi bertajuk,”Road to Grand Final Rising Star Indonesia,” Indah kembali ke jati dirinya sebagai pesaing paling kuat untuk menjuarai audisi program musik ini, sehingga tidak mudah bagi Hanin Dhiya menobatkan dirinya sebagai primadona, sebagaimana Jumat pekan lalu.

Hanin mendapatkan perlawanan sengit dari Indah Nevertari. Membawakan lagu Cindai dari Siti Nurhaliza, Indah berhasil meraup suara delapan puluh sembilan persen vote, sama dengan Hanin.

Karena memperoleh suara yang sama, keduanya pun harus diadu kembali. Boy William selaku host acara Rising Star pun memanggil kedua peserta tersebut.

Indah dan Hanin pun diadu untuk menentukan perolehan desimal tertinggi dari keduanya. Sangat tipis. Dan ketika layar mengumumkan siapa yang layak masuk final detak jantung penonton dan pemirsa berdetak kencang.

Ternyata, Hanin yang berhak masuk ke babak Grand Fina, yang kemudian disusul oleh Indah
Hanin berhasil memperoleh suara delapan puluh sembilan koma tujuh puluh sembilan dan Indah meraih delapan puluh sembilan koma nol tujuh persen.

Usai kedua pesaing itu lolos, tiga posisi terbawah harus kembali bernyanyi. Ghaitsa Kenang menyanyikan lagu Holy Grail, sedangkan Evony Arty membawakan lagu LDR dan Bluesmates dengan Under The Bridge.

Kecil-kecil cabe rawit, mungkin itu pepatah yang tepat ditujukan kepada Hanin Dhiya. Di usia yang masih tiga belas tahun, Hanin kembali menjadi primadona dalam Rising Star malam ini.

Pada awal penampilannya hanin membawakan lagu “Rindu Setengah Mati” dari d’Masiv. Perolehan suaranya menjadi tertinggi dari peserta-peserta sebelumnya. Sebanyak delapan puluh sembilan persen suara berhasil diraup dan otomatis membuat layar raksasa terangkat.

Kemahiran Hanin improvisasi lagu, berhasil membuat Rossa terkesima. Diva Indonesia itu pun menilai, Hanin memiliki masa depan yang cerah.

“Orangnya kecil, potensinya besar. Kamu santai, dan kamu mengambil improvisasi menjadi lagu kamu sendiri. Luar biasa banget,” puji Rossa.

Bagi Afgan, kehadiran Hanin layaknya sebuah oase yang berada di padang pasir. Suara merdu miliknya berhasil menghipnotis Afgan malam ini.

“Suara kamu sangat jernih, sangat santai. Suara kamu angelic banget,” ungkap Afgan.

Selain Hanin dan Indah, Ghaitsa Kenang juga berhasil melewati tantangan expert Ahmad Dhani malam ini.
Lagu What I Am dari Edie Brickell & New Bohemians dinyanyikan oleh Ghaitsa dengan warna baru. Lagu tersebut lebih jazzy dan membuat penonton bergoyang seirama dengan lagu tersebut.

“Malam ini kamu sudah tahu dengan formula ini kamu membawakan dengan bagus,” komentar Bebi usai penampilan Ghaitsa.

Tak cuma Bebi, Rossa dan Afgan pun memberikan komentar positif. Dengan gitar yang akustik, penampilan Ghaitsa makin terlihat seperti penyanyi profesional.

“Saya suka, kamu bawain asyik banget. Good Job,” puji Afgan.

Di akhir komentar, Dhani pun meminta agar Ghaitsa menyanyikan lagu Christina Perry. Dia pun membawakan lagu 100 years. Dhani tak terkejut sebab Ghaitsa tipikal penyanyi masa kini.

Untuk membuktikan kualitas dan musikalitas Ghaitsa, Dhani pun memilih lagu ‘jadul’ untuk perempuan manis itu.

“Jadi sebenarnya dia tipikal penyanyi zaman sekarang kalau lagu sekarang enggak ada effort-nya. Dia nyanyi lagu What I Am tadi tuh tantangan,” ungkap Dhani.

Terbukti, Ghaitsa berhasil mengangkat layar raksasa dengan perolehan suara delapan puluh lima persen. Dirinya pun untuk sementara berada diatas dengan mengalahkan Bluesmates dengan perolehan tujuh puluh lima persen suara.

Laporan Gerry Haryanto wartawan “nuga” di Jakarta

Tags : slide