close
Nuga Bola

Zola Kini Sudah Kembali ke Stamford Bridge

Ya, Zola kinui  kembali ke Chelsea untuk menjadi asisten pelatih Maurizio Sarri yang ditunjuk sebagai manajer baru The Blues untuk musim depan.

Zola bukan sekadar mantan pemain Chelsea, tetapi juga legenda klub asal London itu.

Sejak bermain di Chelsea Zola sudah tampil dalam dua ratus delapan puluh tujuh pertandingan bersama Chelsea.

Bersama Chelsea Gianfranco Zola sudah mempersembahkan enam trofi, termasuk piala Winners dan Piala Super Eropa. Tetapi belum sekalipun Zola menjuarai Liga Primer Inggris dengan Chelsea.

Kini dengan kepergian Antonio Conte sebelum musim depan Zola kembali ke Stamford Bridge untuk menjadi “tangan kanan” Sarri.

“Bagi saya [kembali ke Chelsea] merupakan hal yang luar biasa. Saya sangat ingin bekerja keras, karena itu akan menjadi tantangan keras yang sulit. Tetapi saya senang berada di sini dan bekerja meras bersama Maurizio untuk sukses,” ujar Zola dikutip dari Reuters.

Hadirnya Zola membuat bisa menjadi salah satu kunci bagi Chelsea untuk sukses di musim depan. Pelatih itu memiliki banyak melatih klub-klub di Inggris.

Zola memulai peluangannya sebagai pelatih ketika menjadi asisten pelatih timnas Italia U-21

Dua musim kemudian Zola melatih West Ham United di Liga Primer Inggris.

Pelatih kelahiran Oliena itu melanjutkan kariernya dengan menangani Watford, Cagliari, dan klub Qatar Al Arabi.

Pada dua tahun lalu Zola kembali ke Inggris untuk menangani Birmingham pada dua tahun lalu1dan “pulang kampung” ke Chelsea.

Hanya saja, dari sejumlah pengembaraannya sebagai pelatih Zola belum pernah menorehkan prestasi.

Catatan terbaik Zola hanya membawa Watford di posisi ketiga Divisi Championship sekaligus runner up di play off.

Meski tidak menjadi pelatih utama, kesempatan kembali ke Chelsea tetap ditanggapi positif oleh Zola. Ia berharap kerja samanya dengan Sarri bisa membuat The Blues makin sukses.

“Bagi saya, ini adalah kesempatan yang luar biasa. Saya senang bisa berada kembali di sini,” ujar Zola

“Tentu bakal menyenangkan bisa meraih kesuksesan dengan Maurizio dan klub. Saya akan melakukan yang terbaik, sama seperti ketika masih berstatus sebagai pemain,” tambahnya  menutup

“Dalam satu pekan terdapat spekulasi yang menghubungkan saya dengan Chelsea dan dalam pekan berikutnya terdapat sesuatu yang berbeda di media.”

“ Tetapi saya sendiri tidak memiliki pengetahuan mengenai skenario yang dapat terjadi. Lagipula, setelah Birmingham City saya memutuskan untuk beristirahat selama satu tahun,” ujar Gianfranco Zola dalam wawancara yang dikutip dari ​Goal.

Walau tidak ingin berkata banyak mengenai kemungkinannya menjadi manajer Chelsea, Zola mengakui bahwa ia menyukai taktik dan gaya permainan yang diterapkan oleh Maurizio Sarri di Napoli.

Klub yang ia bela selama empat musim tersebut saat ini berada di puncak klasemen sementara Serie A, dan mampu melanjutkan konsistensi yang mereka tunjukkan musim lalu.

“Napoli bermain seperti pergerakan jarum jam. Mereka memiliki taktik yang membuat lawan mereka mengalami kesulitan untuk mencari solusi saat bertahan.”

“ Cara mereka bermain mengingatkan saya dengan apa yang mereka tunjukkan saat memiliki Diego Maradona dan saat saya membela mereka.”

“Saya rasa musim ini mereka dapat meraih gelar juara Serie A, dan mereka pantas meraih gelar tersebut,” tutup Zola mengenai spekulasi kedatangan Sarri atau dirinya sebagai manajer Chelsea.

Sementara itu  Maurizio Sarri tahu bahaya di balik dirinya sebagai pelatih Chelsea

Chelsea dikenal mudah  gonta-ganti manajer. Jika gagal memuaskan dahaga Roman Abramovich untuk memenangi berbagai trofi dengan sepak bola yang berujung gol banyak, maka dipecat adalah sebuah keniscayaan.

Sejak Abramovich mengakuisisi mayoritas saham pada 2003, The Blues sudah 9 kali mengumumkan datangnya manajer baru. Kecuali Jose Mourinho pada periode pertamanya, tak satu pun manajer yang bisa bertahan setidaknya tiga musim di Chelsea.

Terakhir, Antonio Conte terdepak dari kursi manajer karena gagal menunjukkan sepak bola menyerang sekaligus gagal pula untuk membawa tim ini finis di empat besar pada musim lalu.

Padahal, Conte telah menghabiskan dua musim di Stamford Bridge dan berhasil menyumbangkan satu trofi Liga Inggris dan Piala FA.

Lantas, kalau sadar, kenapa pekerjaan yang penuh marabahaya seperti ini tetap diambil? Kalau kata Sarri, sih, karena ada kepuasan batin baginya jika bisa menaklukkan pekerjaan berisiko besar.

“Tujuan saya di sini) adalah bersenang-senang dengan menunjukkan semangat bersaing dalam semua kompetisi. Saya pikir, bersenang-senang dalam bekerja itu penting. ”

“Saya pernah melakukannya bersama Napoli dahulu,” kata mantan bankir itu dalam wawancara perdananya sebagai manajar Chelsea.

“Jika saya khawatir, saya jelas takkan mengambil tawaran dari Chelsea. Tidak ada pekerjaan yang tidak memiliki risiko, tetapi perlu diingat pula dari risiko itu akan datang kepuasan batin yang tak terkira harganya. Masa lalu Chelsea, biarlah masa lalu. Sekarang, saya tidak takut dan saya tak ingin tertekan di masa depan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sarri juga sempat menyinggung soal mantan-mantan Chelsea. Mulai dari Antonio Conte hingga Jose Mourinho. Untuk Conte, dia bertekad untuk tak menyia-nyiakan skuat peninggalan Conte sebagai rasa hormatnya kepada mantan pelatih Juventus itu.

“Antonio Conte telah menorehkan hasil yang luar biasa di sini, seperti yang sudah dia lakukan sebelumnya.”

“Dia seorang manajer yang luar biasa. Jelas, saya memiliki pola pikir yang berbeda dengannya sehingga saya butuh waktu untuk menerapkan hasil pemikiran saya. Tapi, segala hal yang bagus dari Antonio harus tetap di klub ini, tak boleh berubah,” lanjut mantan allenatore Napoli itu.

Sementara, Sarri memuji Mourinho dengan mengatakan bahwa sosok yang kini menangani Manchester United itu merupakan manajer kelas dunia.

Tags : slide