close
Nuga Bola

Zidane “Terluka” Atas Kekalahan Madrid

Zidane, pelatih Real Madrid, tak menyembunyikan rasa kesalnya atas kekalahan timnya di di pentas La Liga dari Valencia, Kamis dinihari WIB,  dua gol berbanding satu, dan menuding Los Blancos sudah kalah telak sejak awal pertandingan .

Dua gol Valencia dicetak cepat dalam kurun waktu kurang dari sepuluh menit laga dimulai.

Gol itu berawal dari aksi Simone Zaza di menit keempat. Selanjutnya Fabian Orellana menggandakan keunggulan Valencia saat laga memasuki menit kesembilan.

“Pada sepuluh menit pertama, kami kekurangan konsentrasi tanpa bola, Zaza selalu berada di antara garis pertahanan dan berhasil menyakiti kami. Kami terlalu terbuka, satu sentuhan buruk dan Anda menderita,” kata Zidane usai laga seperti dikutip dari AS, Kamis, 23 Februari 2017.

Dua gol Valencia itu sendiri terjadi lewat serangan di sisi kiri pertahanan Madrid yang merupakan tempat Marcelo berada.

Pada gol Zaza, pemain Italia itu menerima umpan silang di dalam kotak penalti Madrid dari sektor kiri pertahanan. Sementara itu pada gol kedua, lini pertahanan Madrid terlihat kebingungan menghadapi serangan dua arah Valencia.

“Jelas sekali kami memang sudah kalah di sepuluh menit pertama. Kami memulai pertandingan dengan sangat buruk. Normalnya,
kekuatan kami adalah saat cara kami memulai pertandingan, namun hari ini jelas milik lawan,” tutur Zidane.

Cristiano Ronaldo lalu memperkecil ketinggalan sebelum babak pertama berakhir. Namun tak ada gol lagi yang tercipta pada babak kedua.

Bahkan di ujung laga ketika mendapatkan kesempatan sepak pojok, Ronaldo tertangkap kamera memanggil kiper Keylor Navas untuk maju ikut membantu serangan dengan menumpuk pemain Madrid di dalam kotak penalti.

“Mereka mencetak dua gol, kemudian kami baru melakukan hal-hal yang bagus – namun itu sudah terlambat. Pada sepuluh menit pertama kami tak cocok dalam menjaga pertahanan,” kata Zidane.

Hasil akhir di Stadion Mestalla itu gagal menjauhkan Madrid dari Barcelona di klasemen La Liga. Saat ini Madrid yang baru memainkan dua puluh dua pertandingan ada di puncak klasemen dengan  lima puluh dua poin.

Sementara itu Barcelona yang sudah memainkan dua puluh tiga laga ada di bawahnya dengan selisih satu poin.

“Saya tak khawatir. Saya memang marah tentang sepuluh menit pertama [di kandang Valencia]. Namun tak ada alasan. Dalam sepak bola, kerangka berpikir anda sangat penting dan di sepuluh menit awal tadi tak bagus,” ujar Zidane.

“Kami masih memliki pertandingan akhir pekan ini [tandang ke markas Villarreal], dan sekarang yang kami lakukan hanya beristirahat serta fokus untuk yang berikutnya,” sambungnya

Sebenarnya, di awal-awal laga, Madrid langsung mengambil inisatif untuk melakukan tekanan gencar ke lini pertahanan Valencia.

Los Blancos sadar mereka bisa memanfaatkan laga ini untuk memperbesar peluang mereka untuk jadi juara La Liga musim ini.

Tetapi justru yang terjadi kemudian, Madrid malah tak fokus saat bertahan dan harus menderita dua gol cepat dari serangan Valencia.

Dua gol Valencia itu sendiri terjadi lewat serangan di sisi kiri pertahanan Madrid. Tempat Marcelo berada.

Di balik proses gol pertama, selain insting gol dan kejeniusan Zaza, pertahanan Madrid yang tak sigap juga sedikit berperan di dalamnya.

Ketika Munir menerima bola di sisi kiri, tak ada penjagaan yang berlebihan dari Sergio Ramos yang terpaksa melebar ke sisi kiri.

Marcelo yang seharusnya menempati posisi bek kiri tak sedari awal membayangi pergerakan Munir. Alhasil, ia harus turun ke dalam kotak penalti untuk melapisi pertahanan di belakang Ramos.

Tetapi Munir tak memilih opsi untuk melakukan aksi individu dengan melewati Sergio Ramos. Munir memilih untuk melepaskan umpan silang ke dalam kotak penalti.

Varane yang jadi tumpuan di kotak penalti pun dikejutkan oleh aksi Zaza. Setelah menerima bola dengan kaki kirinya, Zaza melakukan gerakan berputar sambil melepaskan tembakan ke gawang.

Proses gol ini terbilang sulit untuk dihalau oleh lini pertahanan Madrid karena gerakan Zaza tak terduga dan hanya berlangsung dalam hitungan detik.

Bila gol pertama Valencia lebih banyak didasarkan pada kehebatan Zaza, maka tidak demikian halnya dengan gol kedua. Pada proses gol kedua, Valencia sukses melakukan serangan balik yang memanfaatkan celah di sisi pertahanan Madrid.

Niat Varane dan Marcelo untuk naik membantu serangan malah jadi bumerang. Varane naik terlalu jauh membantu serangan hingga melebihi garis lini tengah. Sedangkan Marcelo juga sudah menunggu umpan jauh di depan.

Alhasil saat Varane kehilangan bola, maka di situlah bencana Real Madrid dimulai. Bola liar yang lepas dari kontrol Varane langsung diumpan ke Zaza yang berlari dari garis tengah lapangan. Zaza menusuk ke arah kanan pertahanan Madrid seolah mengindikasikan serangan bakal datang ke sana.

Zaza lalu memberikan umpan pada Nani yang bergerak naik. Ramos lalu terus berlari membayangi penyerang pinjaman Juventus itu. Daniel Carvajal pun sudah bersiap mengantisipasi gerakan Nani.

Luka Modric juga ikut turun melapisi lini belakang sekaligus menjaga pergerakan Nani. Tetapi Nani yang ada di hadapan pertahanan Madrid saat itu bukanlah Nani yang egois.

Mantan pemain Manchester United itu melihat sisi kiri Madrid yang begitu terbuka.

Bukan hanya satu pemain yang berlari di sana, melainkan dua pemain yang berlari beriringan, Orellana dan Munir. Orellana pun dengan tenang menaklukkan kiper Real Madrid, Keylor Navas dalam duel satu lawan satu.

Selain kecerobohan Varane, kesalahan lain di balik gol ini adalah tidak sigapnya Toni Kroos untuk turun ke belakang membantu pertahanan. Padahal Orellana melakukan start lari lebih jauh dari Kroos saat serangan balik terjadi.

Namun gelandang asal Jerman itu justru hanya berlari kecil lantaran bola dioper Zaza ke arah kanan pertahanan Madrid. Mungkin Kroos menduga Valencia akan memusatkan serangan di sisi sebaliknya sehingga ia tak perlu turun membantu serangan.

Bila saja Kroos berlari sekuat tenaga membayangi Orellana, maka bisa saja hal Orellana tak akan semudah itu menceploskan bola.

Varane yang kehilangan bola sudah berusaha kembali secepatnya ke belakang. Tetapi posisi start lari yang ia lakukan tak memungkinkannya mengejar laju lari Orellana.

Di kotak penalti, Varane pada akhirnya mampu membayangi Orellana dan coba melakukan blok dengan tekel-nya. Tetapi usaha tersebut telat satu langkah sehingga Orellana bisa melepaskan tembakan ke gawang.

Buruknya antisipasi Keylor Navas semakin mempertegas performa payah lini belakang Madrid di awal laga itu.

Tertinggal dua gol di 10 menit awal pada partai tandang jelas merupakan pukulan berat bagi Madrid. Mereka memang terus berusaha menekan Valencia di 80 menit sisa laga, tetapi Valencia sukses memberikan pelajaran pada Madrid tentang cara bertahan yang baik.

Tags : slide