close
Nuga Bola

“Willy” Caballero Selamat Malaga Dari Gempuran Dortmund

Stadion La Rosaleda, Kamis dinihari WIB, membaptis  prestasi Wilfredo “Willy” Caballero sebagai kiper terbaik sepanjang  laga Champions League musim ini, setelah di perempat final yang  paling sepi dari  liputan media itu,  ia berhasil meninggikan suhu “frustrasi” pemain Borussia Dortmund lewat tujuh penyelamatan spektakulernya  dan puluhan blok bolanya yang anggun untuk menyelamatkan FC Malaga dari kekalahan.

Tujuh penyelamatan, yang di tulis surat kabar bola “AS” dan “Marca”  terbitan Madrid,  merupakan jawaban dari kehebatan  kiper  berpaspor Argentina tersebut ketika hantaman Dormund berhasil dimentahkannya. Keperkasaan Willy ini di bawah mistar “Los Andalus,” untuk menyebut klub Malaga itu,  tak pelak menyebarkan kabar gembira bagi suporter Malaga.

Willy sendiri usai pertandingan tak banyak berkomentar tentang penampilan cemerlangnya itu. Kepada “UEFA.com”  ia hanya mengatakan dengan ringkas, “Kami meraih hasil imbang, dan harapannya ini bakal menjadi modal untuk pertandingan selanjutnya.”

“Aku harus membuat banyak penyelamatan dan beruntung aku bisa melakukannya. Aku berharap penampilanku bisa membantu tim ini lolos ke babak selanjutnya,” katanya kepada “Marca” yang mendaulatnya  sebagai pemain terbaik dalam laga itu. Maklum saja, ia sukses menorehkan clean sheets, tanpa kebobolan, dalam  ketujuh penampilan   Malaga di Liga Champions musim ini.

Hasil tanpa gol itu juga disikapi dengan positif oleh rekan seklub Willy, Joaquin Sanchez. “Hasil akhir yang bagus dan pertandingan berlangsung terbuka. Kami mesti bermain baik pada laga kedua untuk memastikan lolos,” ujar gelandang berpaspor Spanyol yang pernah berlaga untuk Valencia dan Newcastle United itu.

Klub yang dibelit masalah keuangan itu, Malaga masih bersemangat  menjadi tim Spanyol kedua, setelah Villarreal, yang mampu melangkah ke semifinal dalam debut Liga Champions-nya.

“Pada babak ini, kualitas lawan sangat kuat. Dortmund memainkan bola dengan sempurna dan mereka terbukti hebat. Tetap saja hasil (imbang) itu bagus; jika kami dapat mencetak gol di Dortmund, kami akan mempersulit mereka meraih kemenangan,” sambung Joaquin lagi.

“Target kami sebelumnya adalah jangan sampai kebobolan. Lawan memang lebih berpeluang bermain di kandang sendiri (pada pertandingan kedua). Bagi kami, mencetak gol tandang juga sulit. Aku pikir, peluang kami lolos (dengan Dortmund) masih sama pada level ini,” timpal gelandang Malaga lainnya, Jeremy Toulalan.

Laga kedua antara Malaga melawan Borussia Dortmund  akan berlangsung pada Selasa  pekan depan di Stadion BVB alias Signal Iduna Park. Menurut prediksi “Marca” Malaga akan bermain “allout” tanpa beban di pertemuan kedua nanti. Dortmund bisa terhempas. Malaga sulit dijinakkan kalau sudah mendapat momentum bagus. Ini klub “gila.”

Menarik untuk dicermati kalau Malaga mampu lolos dan menjuarai Liga Champions. Pasalnya, tim asuhan Manuel Pellegrini itu sudah di vonis UEFA tidak boleh tampil di kompetisi Eropa musim depan akibat krisis keuangan yang mendera klub itu.

Sebelum pertandingan dimulai, Malaga berambisi menyamai catatan Villarreal yang sukses mencapai semifinal Liga Champions pada musim pertama partisipasinya. Namun, pasukan Manuel Pellegrini harus menyingkirkan  hadangan Dortmund yang berstatus sebagau juara Grup D, kelompok yang juga dihuni Real Madrid, Manchester City, dan Ajax.

Die Borussen mengambil inisiatif serangan pada menit keempat. Namun, Marcel Schmelzer yang lolos di pertahanan Malaga sudah telanjur terjebak offside. Dua menit kemudian, Dortmund kembali menyengat. Hasil kolaborasi Mario Goetze dengan Marco Reus membuat Goetzinho—sebutan Goetze—berpeluang melesakkan tembakan first time. Namun, bola berhasil diblok kiper Malaga, Willy Caballero.

Tuan rumah langsung terpancing menyerang. Semenit setelah peluang Goetze, Javier Saviola berhasil memotong umpan Ilkay Guendogan. Ia pun menyayat sayap kanan pertahanan Dortmund dan kemudian melepas tembakan. Sayang, bola masih menyamping dari gawang kawalan Roman Weidenfeller.

Pada menit ke-14, umpan sundulan cerdik ala Robert Lewandowski membuat pertahanan Malaga goyah. Bola yang mengarah kepada Goetze langsung disepak dari sudut kotak penalti. Lagi-lagi, Caballero terbang ke sisi kanan mengamankan gawangnya.

Empat menit kemudian, giliran Guendogan menyerbu pertahanan tim kebanggaan Andalusia. Goetze kembali mendapatkan suplai umpan matang. Namun, Caballero kontan berjibaku dan membuat peluang pemain Dortmund bernomor 10 itu mentah.

Dua peluang Goetze sebelum setengah jam sejauh ini digagalkan dengan gemilang oleh Caballero. Malaga pun mendapatkan peluang terbaik pada menit ke-29. Berawal dari bola yang dihalau Reus yang jatuh di kaki Isco, Pemain Muda Terbaik Eropa 2012 itu menyodorkan bola kepada Saviola. Untungnya, Weidenfeller membaca bahaya dan mengamankan gawangnya dari ancaman “Si Gigi Kelinci” dari Argentina.

Sembilan menit jelang turun minum, Lewandowski beraksi di sisi kiri kotak penalti Malaga. Striker Polandia itu berhasil melewati hadangan Weligton. Namun, eksekusinya terlalu lemah dan dengan mudah diantisipasi Caballero. Sampai menit ke-37, Dortmund hanya mendominasi 43 persen pertandingan, tetapi mampu menghasilkan tujuh peluang dengan lima di antaranya mengarah ke gawang lawan.

Sementara itu, Malaga hanya menghasilkan tiga spekulasi dengan dua di antaranya tepat ke sasaran. Barisan belakang Malaga sejauh ini telah membukukan lima penyelamatan, termasuk tiga di antaranya dikontribusi Caballero.

Pada menit ke-38, Isco lolos di pertahanan Dortmund. Setelah mengontrol bola dengan dadanya, lelaki berusia 20 tahun itu melakukan solo run. Di saat terakhir, tembakan Isco berhasil diblok oleh Lukas Piszczek.

Dua menit seusai jeda, Dortmund kembali mengancam. Goetze menampilkan kemampuan terbaiknya dengan melewati hadangan Martin Demichelis. Bola dialirkan kepada Lewandowski dan striker bernomor sembilan itu mengincar tiang jauh gawang Caballero. Gagal. Bola masih tipis menyamping dan Lewandowski pun urung menciptakan gol keenamnya di Liga Champions musim ini.

Malaga memperoleh peluang, ketika Jeremy Toulalan menguasai bola di luar kotak penalti Dortmund. Gelandang asal Perancis itu pun mencoba berspekulasi dengan tembakan jarak jauh. Namun, Weidenfeller hanya menyaksikan bola yang menjauhi gawangnya.

Dortmund terbukti lebih tajam mengancam ketimbang Malaga. Juara Bundesliga 2011-2012 itu membukukan 11 spekulasi, sementara Malaga delapan. Di lain pihak, kiper Malaga, Caballero, telah menorehkan tujuh penyelamatan.Delapan menit sebelum waktu normal usai, Vitorino Antunes membuang percuma peluang Malaga. Ketimbang melepas umpan tarik, pemain Portugal berusia 26 tahun itu melesatkan bola yang arahnya melambung dari gawang Weidenfeller.